- Aflahah
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOHESI DAN KOHERENSI DALAM WACANA - Aflahah
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 6 No. 1 (2012): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v6i1.417

Abstract

Kohesi adalah keserasian hubungan antara unsur yang satu dengan unsur yang lainnya dalam wacana sehingga tercipta pengertian yang apik atau koheren. Profil wacana yang kohesif ditunjukkan oleh penanda formal yang menghubungkan apa yang telah dikatakan dengan apa yang segera akan dikatakan. Piranti kohesi dalam wacana ditandai dengan penggunaan piranti formal yang berupa bentuk linguistik yang berfungsi sebagai sarana penghubung. Unsur kohesi terdiri atas dua macam, yaitu unsur gramatikal dan leksikal. Istilah koherensi mengacu pada aspek tuturan, bagaimana proposisi yang terselubung disimpulkan untuk menginterpretasikan ilokusinya dalam membentuk sebuah wacana. Koherensi sebuah wacana tidak hanya terletak pada adanya sebuah piranti kohesi. Di samping piranti kohesi, masih banyak faktor lain yang memungkinkan terciptanya koherensi itu. Syarat lain untuk tercapainya koherensi adalah proposisi itu harus positif.
ANALISIS SEMIOTIKA MAKNA JIHAD DALAM FILM SANG KYAI KARYA RAKO PRIJANTO - Aflahah
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 2 (2014): OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra
Publisher : IAIN MADURA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ojbs.v8i2.465

Abstract

Perbincangan mengenai jihad beserta konsep-konsep telah banyak di lakukan oleh para pakar dari berbagai bidang. Kata jihad sering kali dikutip diberbagai media baik media massa maupun media elektronik. Pelurusan makna jihad juga di lakukan lewat media film. Rako Prijanto, salah satu sutradara kenamaan di Indonesia mengangkat kisah tokoh mujahid Indonesia K.H. Hasyim Asy’ari lewat film “Sang Kyai” yang secara umum bercerita tentang perjalanan perjuangan jihad sang Kyai bersama keluarga dan santri pada era penjajahan dan era kemerdekaan. Untuk memfokuskan penelitian, maka masalah dalam penelitian ini mengacu pada model semiotik yang digunakan, yaitu semiotik Roland Barthes, yang dikenal dengan makna denotasi, konotasi dan mitos. Sehingga rumusan masalahnya menjadi, bagaimana makna denotasi, konotasi, dan mitos yang merepresentasikan konsep jihad dalam film Sang Kyai karya Rako Prijanto. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode deskriptif. Peneliti berusaha menggambarkan fakta-fakta tentang bagaimana adegan-adegan dalam film Sang Kyai, merepresentasikan konsep jihad lewat tanda-tanda yang disebut oleh Barthes sebagai konotasi, denotasi, dan mitos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Makna denotasi dalam penelitian ini adalah gambaran tentang potret kehidupan Kyai Hasyim Asy’ari bersama keluarga dan santri-santri Tebuireng Jombang pada masa masa penjajahan Jepang dan awal kemerdekaan. 2) Makna konotasi yang terlihat dalam film ini adalah perjuangan jihad Kyai Hasyim Asy’ari bersama keluarga dan para santrinya dalam syiar agama Islam dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam berbagai macam bentuk pelaksanaan jihad. 3) Ada beberapa mitos yang terlihat dalam film ini, yaitu jihad yang berkaitan dengan pendidikan, kemiskinan, penegakan syariah, serta mitos perjuangan membela tanah air.