Saleh P. Daulay
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PHILOSOPHICAL ARGUMENTS FOR BODILY RESURRECTION: Reconsidering Mullâ Shadrâ’s Eschatological Thought Saleh P. Daulay
MIQOT: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol 35, No 2 (2011)
Publisher : State Islamic University North Sumatra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30821/miqot.v35i2.143

Abstract

Abstrak: Argumen Filosofis Kebangkitan Jasmani: Mengkaji Ulang Pemikiran Eskatologi Mullâ Shadrâ. Selain meneliti tentang makna kematian, hakikat ruh, bukti adanya kehidupan setelah mati, eskatologi juga mengkaji tentang kebangkitan ruh dan jasmani. Berkenaan dengan ruh, hampir seluruh filosof Muslim menyepakati tentang adanya kebangkitan ruh. Sementara terkait dengan jasmani, sebagian filosof mengatakan akan dibangkitkan dan sebagian yang lain berpendapat tidak mungkin dibangkitkan. Berbeda dengan para filosof essensialis sebelumnya, Mullâ Shadrâ yang menganut aliran eksistensialis menyatakan bahwa sebagaimana ruh, jasmani manusia pun akan ikut dibangkitkan di hari kemudian. Shadrâ berargumen melalui pendekatan filsafat eksistensialis yang bertumpu pada prinsip harakah al- jauhariyah (trans-substantial motion). Melalui pendekatan ini, Shadrâ berhasil mem- buktikan secara filosofis tentang keharusan kebangkitan ruh dan jasmani secara bersamaan di hari kemudian.Abstract: Apart from investigating the meaning of death, reality of soul, proof of life after death, eschatology also studies the sole bodily resurrection. With regard to soul, almost all Muslim philosophers agree on soul resurrection, but they differ however, as far as the body is concerned. Different to the previous essensialists philosophers, Mullâ Shadrâ who adhered to existentialist school argued that as the case of soul, man’s body itsel would be similarly resurrected in the hereafter. Shadrâ supported his argument by existensialist philosophy approach leaned on the principle of trans-substantial motion. Through this approach, Shadrâ succeeded philosophically in proofing the necessity ofsouland bodily resurrection simultaneously in the hereafter.Key Words: eschatology, soul, body,mabda‘, ma‘ad, resurrection