This Author published in this journals
All Journal REKA KARSA
Eka Virdianti
Institut Teknologi Nasional

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Proses Perancangan Arsitek Yu Sing di Studio Akanoma, Studi Kasus: Kafe Kupu-kupu Eka Virdianti; Azmy Azhar Syahid; Fazril Alif; Aldy Perdana Satria K; Fauzi Ramadhan
REKA KARSA Vol 5, No 2
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v5i2.3612

Abstract

ABSTRAK Profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pelatihan maupun penguasaan terhadap ilmu pengetahuan tertentu dan keahlian khusus. Misalnya arsitek yang memiliki keahlian berkualitas dalam perancangan. Secara umum ber-Arsitektur adalah kegiatan yang dilakukan seorang arsitek sebagai seorang perancang, sehingga di dalamnya termasuk proses yang dilakukan oleh arsitek tersebut dalam menghasilkan sebuah desain. Banyak arsitek muda berbakat di Bandung yang telah menjadi inspirasi dalam menghasilkan sebuah karya. Ke-khas-an dalam membuat karya menjadi daya tarik tersendiri. Isu ramah lingkungan sedang menjadi tag line dalam dunia arsitektur. Isu tersebut diangkat oleh seorang arsitek muda yaitu Yu Sing. Yu Sing adalah arsitek muda yang sangat peduli pada isu kemanusiaan dan ramah lingkungan. Karyanya mempertimbangkan nilai lokal, lingkungan, sosiokultur dan memprioritaskan kaum marjinal. Rancangan selalu mengedepankan desain yang atraktif inovatif dan menggunakan material bekas atau pemilihan material ramah lingkunan. Yu Sing dinaungi oleh Studio Akanoma yang memiliki 4 pilar filosofi dalam karya-karyanya, yaitu : (1) Arsitektur untuk semua, (2) Mengedepankan Arsitektur Tradisional, (3) Membangun saling ketergantungan antara alam, budaya, ekonomi dan arsitektur, (4) Mempromosikan ekowisata local. Filosofi tersebut menjadi akar dan komitmen Yu Sing dan Studio Akanoma dalam kegiatan aktif memberikan solusi pada permasalahan masyarakat terpinggirkan dalam proyek sosial dan komunitas sosial. Penelitian ini mencoba untuk menggambarkan bagaimana proses perancangan Yu Sing di studio Akanoma secara umum dan melihat secara detail proses perancangan dalam studi kasus khusus. Studi kasus dalam penelitian ini dipilih Kafe Kupu-Kupu yang dianggap relevan sebagai objek kajian, karena Kafe tersebut memiliki bentuk sederhana yang menarik untuk dikaji dan menggunakan material sederhana pada fasad. Kata kunci: Yu Sing, 4 filosofi Stodio Akanoma, Kafe Kupu – Kupu. ABSTRACT Profession is occupation which needs a daily training or possessioning to a certain knowledge and specific proficiency. For example an architect who had a quality skill of designing. Generally Architecture-ing is an activity which conducted by an architect as a designer, so included a process done by it’s own architect of producing a design. There’s so many talented architects in Bandung who has become an inspiration of creating a design. The typical of design is become it’s own interest. Eco friendly has become a global issue in architecture. The issue was appointed by a young architect named Yu Sing. Yu Sing is a young architect who care so much about humanity and eco friendly issue. He always consider his designs with a local value, environment, social-culture and give priority to a marginal community. Also, His design always put forward on atractive and inovative design by using secondary materials or choosing an eco friendly materials. Yu Sing was fully shaded by Akanoma Studio which has 4 philosophy in every designs, that is : (1) Architecture for all, (2) Give priority to Traditional Architecture, (3) build a mutuality between nature, culture, enonomy and architecture, (4) promote a local eco-excursion. that philosophy has actively become Yu Sing and Akanoma’s root and commitment on giving a solutions to a marginalized community’s problem of social project and social community. This study is try to generally reveal Yu Sing’s proccess of design at Akanoma Studio and discover the one of his process design’s case study in detail. Kupu Kupu Cafe was selected to become the case study and consedered the most relevant to studied because the building have a simple form and materials, so it has to become so interest to studied. Keywords: Yu Sing, 4 philosophy of Akanoma Studio, Kupu-Kupu Cafe.
IDENTIFIKASI LANGGAM DAN TIPOLOGI PADA BANGUNAN DI KAWASAN BRAGA BANDUNG Eka Virdianti; Sri Utami Andini; Ratu Sonya Mentari Haerdy; Rizki Rivaldho Putra
REKA KARSA Vol 6, No 4
Publisher : Institut Teknologi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekakarsa.v6i4.3679

Abstract

ABSTRAK Era kolonialisme meninggalkan sejumlah sejarah, seni budaya, dan arsitektur di Indonesia yang hingga kini dikenal dengan gaya Art Deco. Namun selain kebudayaan yang berasal dari Belanda tersebut, pada era kolonialisme telah terdapat berbagai kebudayaan di Indonesia, yaitu budaya Tiongkok dan budaya lokal. Berbagai kebudayaan tersebut tentunya sedikit banyak akan mempengaruhi bentuk arsitektur khususnya pada kawasan Jalan Braga Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi langgam dan tipologi bangunan pada kawasan Jalan Braga. Metodologi penelitian yang dipakai adalah pendekatan kualitatif dengan dasar deskriptif. Kriteria pemilihan sampel berdasarkan aspek keaslian fasad bangunan dan tatanan ruang dalam bangunan yang tidak mengalami perubahan. Maka bangunan yang dijadikan objek studi adalah bangunan Toko 1 lantai. Melalui analisis hasil observasi objek studi dan dikomparasikan dengan sejumlah teori mengenai langgam dan tipologi bangunan Belanda, Tiongkok, dan lokal, maka dapat diketahui fitur dominan yang terdapat pada bangunan tersebut yaitu Art Deco. Kata Kunci: Langgam dan Tipologi, Art Deco, Belanda, Tiongkok, Lokal ABSTRACT The era of colonialism in Indonesia had abandoned some histories, culture, and architecture style which it’s known as Art Deco. On that era, Indonesia had various cultures, which are Chinese and local culture beside Dutch’s. Those various cultures certainly will affect to architectural form especially many buildings in Jalan Braga. This study aims to identify style and typologies of buildings in Jalan Braga. The research methodology used is qualitative approach with descriptive methods. Building’s sample choosen by some criteria which based on authenticity aspect of facades and interior. Sample objects that are choosen is a one floor shop. Through an analysis of the sample object and compared with some theories about styles and typologies of Chinese, Dutch, and Local buildings, in conclusion dominant feature on those samples is Art Deco. Key Words: Style and Typologies, Art Deco, Dutch, Chinese, Local