Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEUTAMAAN SURAT AL-IKHLAS (Studi atas Hadis dalam Sunan Abu Dawud Nomor 1461) SITI LAILATUL QOMARIYAH
Journal of Islamic Studies and Humanities Vol 5, No 2 (2020): Journal of Islamic Studies and Humanities
Publisher : UIN Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.922 KB) | DOI: 10.21580/jish.v5i2.6292

Abstract

Tulisan ini bermaksud melakukan sedikit penjelasan mengenai hadis-hadis tentang keutamaan surat al-Ikhas dengan langkah-langkah operasional: melacak hadis-hadis terkait, memaparkan redaksi hadis, melakukan takhrij hadis, melakukan i’tibar dengan skema sanad, melakukan kritik sanad dan matan, memaparkan syarah matan dan analisa. Sejauh penelusuran penulis banyak didapati hadis tentang keutamaan surat al-Ikhlas, namun dalam hal ini penulis fokus pada keutamaan surat al-Ikhlas yang menyamai sepertiga Al-Qur’an dalam Sunan Abi Dawud hadis nomor 1461.Sebagai hasil, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait pemahaman hadis tersebut, di antaranya mengatakan bahwa al-Ikhlas disebut sepertiga al-Qur’an karena ia mengandung unsur tauhid yang merupakan salah satu kandungan isi al-Qur’an, di samping itu, sebagian ulama berpendapat bahwa pahala membaca surat al-Ikhlas sama dengan pahala membaca sepertiga isi al-Qur’an, dan sebagian lagi berpendapat al-Ikhlas menyamai sepertiga al-Qur’an khusus bagi pelaku peristiwa sahabat ketika Nabi masih hidup. Kemudian dari ketiga pendapat tersebut, penulis setuju dengan dua pendapat pertama bahwasannya al-Ikhlas menyamai sepertiga al-Qur’an dilihat dari segi isinya dan pahala orang yang membacanya sama seperti membaca sepertiga al-Qur’an juga. Selain itu menurut penulis secara tidak langsung hadis tersebut mengajarkan kita untuk memegang teguh tauhid, memotivasi untuk mengkaji al-Qur’an lebih dalam dan memotivasi untuk gemar membaca al-Qur’an.Kata kunci: hadis, keutamaan qul huwallahu ahad. 
PENCIPTAAN PEREMPUAN PERSPEKTIF HERMENEUTIKA GEORGE J.E. GRACIA Siti Lailatul Qomariyah
al Dhikra | Jurnal Studi Qur'an dan Hadis Vol. 2 No. 1 (2020): al-Dhikra: Jurnal Studi Quran dan Hadits
Publisher : Ushuluddin Faculty, PTIQ Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.161 KB) | DOI: 10.57217/aldhikra.v2i1.774

Abstract

Tulisan ini bermaksud memaparkan sedikit tentang penciptaan perempuan dalam Al-Qur’an surat al-Nisa’ ayat 1 dalam analisis hermeneutika Jeorje J.E. Gracia: meliputi pemaparan teori hermeneutika Jeorje J.E. Gracia dan aplikasi teori tersebut. Pembahasan penciptaan perempuan ini sangat penting, sebab ia sangat berpengaruh pada kedudukan perempuan dalam sejarah dan konteks sekarang ini. Al-Qur’an sebagai sumber refrensi kehidupan umat Islam mempunyai pengaruh yang besar dalam perilaku kehidupan manusia. Ayat-ayat yang terpapar di dalamnya menjadi acuan hidup manusia. Maka untuk memahami isinya, perlu kiranya ia ditafsirkan secara ulang guna mendapatkan arti dan maksud yang benar. Dalam hal ini penulis menggunakan penafsiran teori Jeorje J.E. Gracia. Teori Jeorje J.E. Gracia ini meliputi tiga fungsi yaitu: fungsi historis, fungsi makna dan fungsi implikatif. Kemudian ketiga fungsi ini penulis aplikasikan dalam penafsiran ayat tentang penciptaan perempuan yang termaktub dalam kitab suci Al-Qur’an. Artikel ini mengembangkan pendapat Zitunah Subhan bahwa penting memahami kedudukan perempuan secara utuh dari era pra Islam. Sebagai hasil, pada bagian fungsi historis ditemukan tentang keadaan masyarakat ketika ayat Al-Qur’an diturunkan, yaitu kedudukan perempuan yang rendah dan termarginalkan. Adapun pada bagian fungsi makna didapat kesimpulan bahwa perempuan tercipta dari jenis yang sama dengan laki-laki, bukan dari diri Adam. Sedangkan pada bagian fungsi implikatif, ditemukan bahwa konsep penciptaan perempuan ini ternyata mempunyai sinkronisasi dengan teori gender. Dari teori gender tersebut melahirkan pemahaman bahwa laki-laki dan perempuan adalah setara. Mereka memiliki derajat dan kedudukan yang sama.