Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial
Anisa Rahmawati
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang
Religion Humanities Education Social Sciences

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

 1 
TINJAUAN EKONOMI ISLAM TENTANG UJRAH BURUH PANGGUL DI PASAR SUNGGINGAN KABUPATEN BOYOLALI Anisa Rahmawati; Zuhdan Ady Fataron
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 9, No 1 (2022): Vol. 9, No. 1, April 2022
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v9i1.10568

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis alasan buruh panggul bertahan dengan pekerjaannya di Pasar Sunggingan Kabupaten Boyolali dalam perspektif ekonomi Islam. Buruh panggul adalah pekerja yang menggunakan tenaga fisiknya untuk memanggulkan barang. Pengupah merupakan seseorang yang membutuhkan jasa buruh panggul dan memberikan kompensasi atas jasa tersebut. Jenis Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa data primer, sekunder dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pengupahan buruh di Pasar Sunggingan Kabupaten Boyolali melibatkan hubungan saling membutuhkan. Hubungan sudah terorganisir secara tidak formal, sehingga jenis pekerjaan bersifat bebas tanpa terikat. Konsistensi buruh panggul pada pekerjaannya dipengaruhi oleh faktor, yaitu 1) tidak ada alternatif pekerjaan yang memungkinkan adanya Huriyyatul Aqad, 2) saling memperhatikan dalam kepedulian sosial; serta 3) pekerjaan buruh panggul berpotensi konsisten cukup lama. Kesimpulan menunjukkan bahwa konsistensi kerja buruh panggul sesuai dengan perspektif ekonomi Islam yang menekankan bahwa pekerja tidak hanya mencari penghasilan, melainkan juga keberkahan bagi dirinya dan keluarga. Buruh panggul tetap bekerja meskipun menerima upah yang sedikit telah melakukan pekerjaan mulia bernilai ibadah karena pekerjaan tersebut lebih berharga daripada menganggur dan meminta-minta
TINJAUAN EKONOMI ISLAM TENTANG UJRAH BURUH PANGGUL DI PASAR SUNGGINGAN KABUPATEN BOYOLALI Anisa Rahmawati; Zuhdan Ady Fataron
Wahana Akademika: Jurnal Studi Islam dan Sosial Vol 9, No 1 (2022): Vol. 9, No. 1, April 2022
Publisher : Kopertais Wilayah X Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/wa.v9i1.10568

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis alasan buruh panggul bertahan dengan pekerjaannya di Pasar Sunggingan Kabupaten Boyolali dalam perspektif ekonomi Islam. Buruh panggul adalah pekerja yang menggunakan tenaga fisiknya untuk memanggulkan barang. Pengupah merupakan seseorang yang membutuhkan jasa buruh panggul dan memberikan kompensasi atas jasa tersebut. Jenis Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Data penelitian berupa data primer, sekunder dengan metode pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan analisis deskriptif. Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pengupahan buruh di Pasar Sunggingan Kabupaten Boyolali melibatkan hubungan saling membutuhkan. Hubungan sudah terorganisir secara tidak formal, sehingga jenis pekerjaan bersifat bebas tanpa terikat. Konsistensi buruh panggul pada pekerjaannya dipengaruhi oleh faktor, yaitu 1) tidak ada alternatif pekerjaan yang memungkinkan adanya Huriyyatul Aqad, 2) saling memperhatikan dalam kepedulian sosial; serta 3) pekerjaan buruh panggul berpotensi konsisten cukup lama. Kesimpulan menunjukkan bahwa konsistensi kerja buruh panggul sesuai dengan perspektif ekonomi Islam yang menekankan bahwa pekerja tidak hanya mencari penghasilan, melainkan juga keberkahan bagi dirinya dan keluarga. Buruh panggul tetap bekerja meskipun menerima upah yang sedikit telah melakukan pekerjaan mulia bernilai ibadah karena pekerjaan tersebut lebih berharga daripada menganggur dan meminta-minta
Co-Authors Zuhdan Ady Fataron