Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI TENTANG ANAK JALANAN (Tinjauan Implementasi Perda Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 tentang Pembinaan Anak Jalanan, Gelandangan, Pengemis, dan Pengamen di Kota Makassar) Sakman Sakman
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 11, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.39 KB) | DOI: 10.26858/supremasi.v11i2.2816

Abstract

ABSTRAK: Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang dimaksudkan untuk memberi gambaran dan penjelasan mengenai (1) Karakteristik anak jalanan di Kota Makassar, (2) Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 dalam  pembinaan  anak jalanan di Kota Makassar, (3) Strategi pemerintah kota dalam mengatasi hambatan-hambatan pelaksanaan pembinaan anak jalanan di Kota Makassar. Populasi penelitian ini adalah Pejabat Dinas Sosial Kota Makassar, Pembina LSM, Satpol PP, Pengurus Panti Sosial, Bos anak jalanan, orang tua anak jalanan dan Anak jalanan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara  puporsive sampling dan Accidental sampling. Penarikan sampel secara puporsive sampling digunakan untuk menentukan sampel dari : Pejabat Dinas Sosial Kota Makassar, Pembina LSM, Satpol PP, Pengurus Panti Sosial, sedangkan penarikan sampel secara Accidental sampling digunakan untuk menentukan sampel dari anak jalanan. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Karakteristik anak jalanan di Kota Makassar bervariasi ditinjau dari beberapa aspek sebagai berikut: asal-usul daerah anak jalanan, usia anak jalanan, aktivitas anak jalanan, latar belakang keluarga anak jalanan, kesadaran anak jalanan akan hak-haknya, faktor-faktor yang menyebabkan anak turun ke jalanan. (2) Implementasi Perda Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2008 dalam pembinaan anak jalanan dapat digambarkan: dari segi subtansi hukum; Perda ini belum mengatur secara jelas dan terperinci tentang bagaimanana pemenuhan hak-hak dasar anak sebagaimana diamanahkan dalam  UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, akan tetapi Perda ini secara subtansi lebih terfokus pada larangan pada anak jalanan untuk tidak berkeliaran di jalan; dari segi struktur hukum; kurangnya koordinasi dan kebersamaan  antara instansi yang terkait dalam Pelaksanaan Perda tersebut; dari segi budaya hukum; adanya sikap apatis dari masyarakat serta kurangnya kontrol dari pihak pelaksana Perda untuk senantiasa melakukan pengawasan terhadap pihak-pihak yang melakukan pelanggaran terhadap Perda tersebut; dari segi sarana dan prasarana; pemerintah Kota Makassar belum memiliki fasilitas yang lengkap, serta kurangnya dana yang dianggarkan oleh pemerintah kota untuk pembinaan anak jalanan di Kota Makassar. (3) Starategi pemerintah kota Mengatasi Hambatan-Hambatan Penanganan Anak Jalanan di Kota Makassar yakni dengan bekerja sama dengan instansi/lembaga pemerintah, dan pihak swasta terkait dalam mengumpulkan anggaran untuk upaya pemenuhan hak anak jalanan. KATA KUNCI: Perda, Implementasi, Anak Jalanan
Bentuk Pelaksanaan Ice Breaking Jenis Storytelling Yang Dilakukan Oleh Guru Dalam Pembelajaran Ppkn Siswa Kelas Viii Di Smp Kristen Palangka Raya Adetya Adetya; Sakman Sakman; Ahmad Saefulloh
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 7, No 2 (2021): May 2021
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.7.2.577-588.2021

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh motivasi belajar siswa yang menjadi kendaladalam usaha guru dalam melaksanakan proses pembelajaran khusus dalam matapelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas VIII di SMPKristen Palangka Raya. Oleh karena itu, untuk menumbuhkan motivasi yangbesar untuk belajar mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraankelas VIII di SMP Kristen Palangka Raya masih perlu untuk disempurnakanlagi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Bentuk Pelaksanaan IceBreaking Jenis Storytelling Yang Dilakukan Oleh Guru Dalam PembelajaranPPKn Siswa Kelas VIII di SMP Kristen Palangka Raya yang dilakukan sesudahmasa pandemi covid-19.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dimanasampel dalam penelitian ini terd iri dari guru mata pelajaran PPKn dan siswasebanyak 9 orang yang ditetapkan dengan teknik purposive sampling dan datapenelitian diperoleh dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasilpenelitian ini adalah: 1) Pelaksanaan ice breaking yang dilakukan dalampembelajaran PPKn siswa kelas VIII SMP Kristen Palangka Raya meliputi duaaspek yaitu pelaksanaan dan mengevaluasi faktor penghambat dan solusinyadengan cara menerapkan bentuk ice breaking jenis storytelling ke dalampembelajaran PPKn. 2) Faktor penghambat penerapan ice breaking jenisstorytelling adalah yang pertama, fasilitas pendukung berlangsungnya penerapanice breaking jenis storytelling yang dilakukan secara daring melalui aplikasizoom dikarenakan peserta didik melakukan pembelajaran secara daring dimasapandemi ini maka tidak semua peserta didik mengunakan fasilitas sepertihandphone maupun laptop untuk mengikuti zoom. Sedangkan faktorpendukungnya adalah adanya peserta didik yang bisa di ajak kerja sama, sertaguru yang mampu mengarahkan peserta didiknya agar mau melaksanakanpenerapan ice breaking jenis storytelling; 3) Solusi yang dilakukan dalampelaksanaan ice breaking jenis storytelling dalam pembelajaran PPKn siswakelas VIII yaitu Guru terus berusaha memberikan semangat, motivasi,bimbingan kepada siswa, mengarahkan dan mengajak peserta didik agar mau melaksanakan ice breaking jenis storytelling bersama dalam pembelajaran PPKn.