M. Dahlan M
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Koleksi Digital dalam Membangun Perpustakaan Digital di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Andi Muhammad Aminullah; Iskandar Iskandar; M. Dahlan M
LIBRARIA Vol 7, No 2 (2019): LIBRARIA
Publisher : UPT. Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/libraria.v7i2.6482

Abstract

Tesis ini membahas tentang Pengembangan Koleksi Digital dalam Membangun  Perpustakaan Digital di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui: Bentuk pengembangan koleksi perpustakaan berbasis digital di perpustakaan UIN Alauddin Makassar,  Untuk mengetahui kendala dalam pengembangan koleksi perpustakaan berbasis digital di Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan managerial, dan pedagodik. Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer yang terdiri dari kepala perpustakaan dan staf repository, dan sumber data sekunder yang diperoleh dari referensi, baik berupa majalah, jurnal, artikel dan berbagai hasil penelitian yang relevan. Instrumen penelitian ini menggunakan panduan pedoman wawancara, dan dokumentasi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik pengolahan dan analisis data melalui beberapa tahap yaitu, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, pengembangan koleksi digital dalam membangun di perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar sendiri telah terlaksana, pengembangan sarana dan prasarana, sumber daya manusia yang berkompeten dalam kegiatan digitasi. Kedua kendala pengadaan anggara, kebutuhan perangkat dalam dan penambahan sumber daya manusia dalam pengembangan koleksi digitial. Implikasi dari penelitian diharapkan sarana dan prasarana penunjang dalam pengembangan koleksi digital di perpustakaan UIN Alauddin Makassar sendiri lebih di perhatikan serta diharapkan perhatian rektorat UIN Alauddin Makassar dalam  menghadapi kekurangan tenaga ahli alih media terkhususnya pada bagian digitalisasi koleksi.
Parewa Sara: Otoritas Pra dan Pasca Peristiwa Rumpa'na Tana Bone 1824-1931 Ana Nurwina Tanal; M. Dahlan M; Indo Santalia
El-Fata: Journal of Sharia Economics and Islamic Education Vol. 2 No. 2: OKTOBER 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Cokroaminoto Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61169/el-fata.v2i2.70

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana otoritas parewa sara’ pra dan pasca terjadinya rumpa’na tana Bone. Kajian ini dibagi menjadi 3 rumusan masalah: (1) Bagaimana sejarah parewa sara’ pra peristiwa rumpa’na tana Bone, (2) Bagaimana kontribusi parewa sara’ ketika berlangsungnya peristiwa rumpa’na tana Bone, (3) Bagaimana kedudukan parewa sara’ pasca peristiwa rumpa’na tana Bone. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau library research. Pendekatan yang digunakan yaitu: (1) Pendekatan Sejarah, (2) Pendekatan Budaya, (3) Pendekatan Etnografi. Sumber data ada dua macam yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, sedangkan langkah-langkah penelitian yakni: (1) Heuristik (pengumpulan sumber), (2) Kritik Sumber, (3) Interpretasi, (4) dan Historiografi. Hasil penelitian ini berupaya mengungkap otoritas Parewa Sara’ pra dan pasca peristiwa Rumpa’na Tana Bone dalam kurun waktu 1824-1931. Pengungkapan pertama: struktur pemerintahan Kerajaan Bone sebelum dan setelah Islam sebagai agama resmi kerajaan. Kedua, peranan Parewa Sara’ yang memiliki otoritas dalam memandang peristiwa yang akan dihadapi Kerajaan Bone ketika berhadapan dengan Hindia Belanda. Pandangan ini terlihat setelah Hindia Belanda melakukan penyerangan guna menguasai pelabuhan yang ada di Bone. Pukulan mundur yang terus dilakukan Belanda membuat lasykar-lasykar Bone kewalahan sehingga peristiwa ini diistilahkan Rumpa’na Tana Bone. Dan ketiga, akibat kemenangan Belanda dalam perang yang telah berlangsung membuat sisyem pemerintahan Kerajaan Bone diambil alih oleh pihak Belanda dan Parewa Sara’ yang tadinya memiliki kedudukan dalam pemerintahan Kerajaan Bone sudah jarang dijumpai dalam pengungkapan perannya dalam pemerintahan.