Kecerdasan merupakan salah satu indikator kualitas hidup manusia, dimana kemampuan kognitif berkontribusi di dalamnya. Selain faktor genetik faktor lingkungan yaitu gizi dan stimulasi mempengaruhi perkembangan kognitif balita. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor- faktor yang berhubungan dengan perkembangan kognitif balita umur 2-3 tahun di Wilayah Puskesmas Leyangan Kabupaten Semarang. Rancangan penelitian cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui kuesioner terhadap 110 responden ibu balita. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dengan uji Spearman, Mann-Whitney dan Chi-square, analisis multivariat dengan regresi logistik. Analisis univariat menunjukkan bahwa balita yang mengalami perkembangan kognitif kurang (41,8%), stimulasi perkembangan kurang (48,2%), status gizi stunting (42,8%), tidak mengikuti PAUD (73,6%), dan lama bermain game ≥ 3 jam/hari (10%). Terdapat hubungan signifikan antara pendapatan keluarga (p=0,008), besar keluarga (p=0,031) dan riwayat ASI eksklusif (p=0,011) dengan perkembangan kognitif balita. Uji beda proporsi menunjukkan pendapatan keluarga, besar keluarga, riwayat ASI eksklusif, status gizi, keikutsertaan di PAUD dan stimulasi perkembangan berhubungan signifikan dengan perkembangan kognitif balita (p<0,05). Sedangkan umur Ibu, pendidikan Ibu, pekerjaan Ibu, riwayat BBLR (p>0,05), dan riwayat kelahiran prematur tidak berhubungan signifikan terhadap perkembangan kognitif balita. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pendapatan keluarga (OR=7,273), status gizi (OR=4,303),riwayat pemberian ASI eksklusif (OR=9,036) dan stimulasi perkembangan (OR=8,018) berpengaruh terhadap perkembangan kognitif balita.