Ibnu Pratikto
Departement Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelestarian Habitat Penyu Dari Ancaman Kepunahan Di Turtle Conservation And Education Center (TCEC), Bali Raden Ario; Edi Wibowo; Ibnu Pratikto; Surya Fajar
Jurnal Kelautan Tropis Vol 19, No 1 (2016): JURNAL KELAUTAN TROPIS
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.312 KB) | DOI: 10.14710/jkt.v19i1.602

Abstract

Penyu merupakan salah satu fauna yang dilindungi karena populasinya yang terancam punah. Reptil laut ini mampu bermigrasi dalam jarak yang sangat jauh di sepanjang kawasan Samudera Hindia, Samudera Pasifik, dan Asia Tenggara. Di dunia ada 7 jenis penyu dan 6 diantaranya terdapat di Indonesia. Konservasi merupakan salah satu kegiatan yang diharapkan dapat mencegah punahnya habitat penyu karena predator alami maupun manusia. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 4 - 24 Agustus 2014 dan bertempat di Turtle Conservation and Education Center (TCEC), Denpasar Selatan, Bali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik konservasi dan persentase keberhasilan penetasan telur penyu di TCEC, Bali. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, observasi atau pengamatan secara langsung yang dilakukan di lapangan, dan metode pengukuran suhu sarang semi alami. Pengukuran suhu dilakukan untuk mengetahui jenis kelamin dari tukik yang menetas. Hasil penelitian menunjukan bahwa lokasi penangkaran penyu berada di kawasan yang kurang strategis karena letaknya terlalu jauh dari air laut sehingga suhu serta kelembabannya tidak dapat stabil. Kadar air merupakan faktor penting dalam pertumbuhan embrio dan penetasan telur. Hal ini akan menyebabkan penurunan persentase penetasan telur penyu. TCEC didirikan sebagai tempat edukasi konservasi penyu, pelestarian penyu, dan penyedia penyu untuk upacara adat di Bali serta mengurangi perdagangan baik daging, cangkang ataupun telur penyu.