Rudi Asri
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEADAAN MASYARAKAT DAERAH JAMBI MENJELANG KERUNTUHAN PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA TAHUN 1930-1942 Umi Yunita Septi; Sukardi Sukardi; Rudi Asri
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 1, No 2 (2015): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v1i2.542

Abstract

ABSTRAKPermasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana keadaan masyarakat daerah Jambi menjelang keruntuhan Pemerintahan Hindia Belanda tahun 1930-1942?”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan di daerah Jambi menjelang keruntuhan pemerintahan Hindia Belanda  tahun 1930-1942, untuk mengetahui keadaan perekonomian masyarakat  Jambi menjelang keruntuhan pemerintahan Hindia Belanda tahun 1930-1942. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini  adalah metode historis.  Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah teknik studi kepustakaan. Teknik analisis data yang di gunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang dilakukan  dengan empat tahap yaitu  heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa keadaan masyarakat daerah Jambi menjelang keruntuhan pemerintahan Hindia Belanda  yaitu berdampak pada bidang pendidikan yaitu perkembangan dalam bidang pendidikan berjalan lambat  karena  ketatnya pengawasan dari pihak Hindia Belanda, bidang budaya bahwa kebudayaan yang diminati oleh belanda yaitu seni musik, bidang agama bahwa agama Islam merupakan agama yang dominan di Jambi dan bidang pers bahwa keberadaan pers diberlakukan sangat ketat oleh pemerintah Belanda. Keadaan perekonomian daerah Jambi menjelang keruntuhan pemerintahan Hindia Belanda yaitu bahwa tingkat kemakmuran Jambi banyak tergantung  pada hasil perkebunannya yaitu karet,  karena dari hasil karet tersebut  Jambi sempat mengalami kemakmuran atau yang disebut Hujan Mas. Namun pada tahun 1930-an perekonomian Jambi mengalami depresi, yang akibat dari depresi tersebut rakyat Jambi mengalami kesengsaraan. Namun pada tahun 1937 keadaan perekonomian berangsur membaik dengan naiknya permintaan akan karet sehingga kemakmuran di Jambi kembali yang mana periode kemakmuran ini desebut juga dengan Zaman Kupon. Kata kunci:  Karesidenan Jambi, sejarah perekonomian, perkebunan karet.
RUNTUHNYA PERDAGANGAN BUMI PUTERA NUSANTARA PADA ABAD KE-19 MASEHI Muhammad Arbi Putra Mona; Sukardi Sukardi; Rudi Asri
Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah Vol 1, No 1 (2015): Kalpataru: Jurnal Sejarah dan Pembelajaran Sejarah
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/kalpataru.v1i1.529

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini berjudul Runtuhnya Perdagangan Bumi Putera Nusantara Pada Abad Ke-19 M. Rumusan masalah penelitian ini adalah faktor-faktor apa saja yang menyebabkan runtuhnya perdagangan bumi putera Nusantara pada abad ke-19 M. Tujuan dalam penelitian ini yaitu, (1). Untuk mengetahui keadaan perdagangan pribumi Nusantara di pulau Jawa pada tahun 1800-1850. (2). Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan runtuhnya perdagangan pribumi Nusantara di pulau Jawa pada tahun 1800-1850. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah. Teknik pengumpulan data (heuristik) yang penulis gunakan adalah teknik studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif yang dilakukan dengan tiga tahap yaitu kritik sumber (intern dan ekstern), interprestasi dan historiografi.                Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa: (1). Keadaan perdagangan dan pelayaran pribumi Jawa sejak awal abad ke-19 telah dipengaruhi dan dikuasai oleh bangsa Belanda, mulai dari perkapalan, bandar pelabuhan, komoditi perdagangan, semua itu dikendalikan dengan tujuan untuk kepentingan pihak kolonial. (2). Faktor-faktor yang menyebabkan runtuhnya perdagangan pribumi di pulau Jawa diantaranya  penguasaan pelabuhan dagang, larangan melakukan pelayaran, pembatasan kepemilikan kapal, rakyat pribumi Jawa banyak dialihkan menjadi petani, pengrajin, dan rekayasa sosial. Keadaan itu mengakibatkan rakyat pribumi Jawa perlahan mundur dan akhirnya runtuh dari perdagangan dan pelayaran kelautan. Kata kunci: perdagangan, pelayaran, bumi putera, sejarah maritim