Rezha Rosita Amalia
Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL Universitas Gadjah Mada

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Literasi Digital Pelajar SMA : Kemampuan Berkomunikasi dan Berpartisipasi Pelajar SMA Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta Melalui Internet Rezha Rosita Amalia
Jurnal Studi Pemuda Vol 4, No 1 (2015): PEMUDA KEWARGAAN DAN TIK
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/studipemudaugm.36733

Abstract

Bagi kaum muda (remaja) internet merupakan bagian pokok dari kehidupan bersosial mereka. Sparks (2001) menyebutkan bahwa seringkali tujuan remaja bermedia adalah untuk membangun pertemanan, pelarian diri, kebiasaan, menunjang proses pembelajaran, menghabiskan waktu luang, dan sekedar relaksasi. Kehadiran beragam media sosial semakin meningkatkan intensitas hubungan sosial remaja secara online. Hal yang perlu diperhatikan dalam kemampuan sosial pemuda digital ialah bagaimana kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan berpartisipasi melalui internet dengan tetap memperhatikan aturan yang berlaku, yang merujuk pada penerapan netiket (netter etiquette). Penelitian ini berusaha mengelaborasi salah satu komponen Literasi Media yang disebutkan oleh European Commission dalam individual competences framework yang digunakan untuk melihat literasi media dengan konsep netiket menggunakan tolak ukur: Kemampuan membangun relasi sosial melalui media sosial, Kemampuan membangun relasi sosial yang menerapkan netiket (etiket selama berinternet), Kemampuan kaum muda dalam menggunakan metode kolaboratif yang terdiri dari: tagging, sharing, commenting, media site likes, Kemampuan Berpatisipasi dalam beberapa gerakan sosial online, dan Kemampuan mengkreasi konten internet. Penelitian ini dijalankan menggunakan  metode survei kuantitatif dengan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data utama ialah kuesioner. Kuesioner penelitian disebarkan kepada 293 pelajar SMA Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesimpulan yang dapat diketahui dari hasil penelitian ialah pengetahuan terhadap netiket sudah mereka ketahui dengan baik dan mereka terapkan dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan pengguna internet lain. Keaktifan mereka dalam membangun relasi sosial menggunakan media sosial pun sangat tinggi. Upaya untuk berpartisipasi dalam masyarakat menggunakan gerakan sosial online juga sudah dijalankan oleh beberapa di antara mereka, meskipun dari hasil penelitian terlihat bahwa sebagian besar memilih untuk tidak berpartisipasi.
Literasi Digital Pelajar SMA : Kemampuan Berkomunikasi dan Berpartisipasi Pelajar SMA Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta Melalui Internet Rezha Rosita Amalia
Jurnal Studi Pemuda Vol 4, No 1 (2015): PEMUDA KEWARGAAN DAN TIK
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.831 KB) | DOI: 10.22146/studipemudaugm.36733

Abstract

Bagi kaum muda (remaja) internet merupakan bagian pokok dari kehidupan bersosial mereka. Sparks (2001) menyebutkan bahwa seringkali tujuan remaja bermedia adalah untuk membangun pertemanan, pelarian diri, kebiasaan, menunjang proses pembelajaran, menghabiskan waktu luang, dan sekedar relaksasi. Kehadiran beragam media sosial semakin meningkatkan intensitas hubungan sosial remaja secara online. Hal yang perlu diperhatikan dalam kemampuan sosial pemuda digital ialah bagaimana kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan berpartisipasi melalui internet dengan tetap memperhatikan aturan yang berlaku, yang merujuk pada penerapan netiket (netter etiquette). Penelitian ini berusaha mengelaborasi salah satu komponen Literasi Media yang disebutkan oleh European Commission dalam individual competences framework yang digunakan untuk melihat literasi media dengan konsep netiket menggunakan tolak ukur: Kemampuan membangun relasi sosial melalui media sosial, Kemampuan membangun relasi sosial yang menerapkan netiket (etiket selama berinternet), Kemampuan kaum muda dalam menggunakan metode kolaboratif yang terdiri dari: tagging, sharing, commenting, media site likes, Kemampuan Berpatisipasi dalam beberapa gerakan sosial online, dan Kemampuan mengkreasi konten internet. Penelitian ini dijalankan menggunakan  metode survei kuantitatif dengan instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data utama ialah kuesioner. Kuesioner penelitian disebarkan kepada 293 pelajar SMA Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kesimpulan yang dapat diketahui dari hasil penelitian ialah pengetahuan terhadap netiket sudah mereka ketahui dengan baik dan mereka terapkan dalam berinteraksi atau berkomunikasi dengan pengguna internet lain. Keaktifan mereka dalam membangun relasi sosial menggunakan media sosial pun sangat tinggi. Upaya untuk berpartisipasi dalam masyarakat menggunakan gerakan sosial online juga sudah dijalankan oleh beberapa di antara mereka, meskipun dari hasil penelitian terlihat bahwa sebagian besar memilih untuk tidak berpartisipasi.