Tri Yuni Hendrawati
Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Diversifikasi menjadi Produk Selai dan Peningkatan Mutu Jus Aloe Vera di SIGMA Food Sawangan Depok Ismiyati Ismiyati; Ratri Ariatmi Nugrahani; Tri Yuni Hendrawati
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 3, No 2 (2018): Maret
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3880.168 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.29242

Abstract

Community engagement activities, science and technology development for community for one of the partner SIGMA Food, Sawangan, Depok, has been done with purpose to overcome the priority problems, which are improving quality and quantity of Aloe vera juice products and diversification of Aloe vera products into jams. The abdimas team, act as the facilitator and instructor, has trained/accompanied (a) quality improvement training/counseling for Aloe vera juice by preservative addition; (b) quality improvement of Aloe vera juice in SIGMA Food by pasteurization and sterilization; and (c) diversification of Aloe vera jam product processing. The result of this training is known for improving partner’s understandings in (a) quality improvement of Aloe vera juices by preservative addition, bottle packaging sterilization process, and Aloe vera juice pasteurization; and (b) diversification of Aloe vera products.
PERANCANGAN DETAILED ENGINEERING DESIGN INDUSTRI SUSU STERILISASI SKALA MENENGAH DAN KELAYAKANNYA DI JAWA TENGAH, INDONESIA Tri Yuni Hendrawati; Suratmin Utomo
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Susu merupakan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi karena mengandung komponen penting yaitu protein, lemak, vitamin, mineral, laktosa serta enzim-enzim dan beberapa jenis mikroba yang bermanfaat bagi kesehatan sebagai probiotik.  Namun hal ini tidak ada artinya bila susu tidak aman dikonsumsi atau tidak aman bagi kesehatan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan agar susu aman dikonsumsi adalah dengan melakukan sterilisasi. Saat ini industry susu sterilisasi  berskala besar dan perlu dilakukan perancangan industry susu sterilisasi skala menengah yang dapat didirikan di lokasi peternak sapi sehingga harga susu segar menjadi baik di tingkat peternak. Lokasi yang dapat dipilih yaitu di Boyolali atau Wonosobo Jawa Tengah Indonesia. Tujuan penelitian ini merancang industri  susu sterilisasi skala menengah yang dapat masuk skala ekonomi untuk usahanya. Metode yang digunakan adalah survey ke lokasi penghasil memastikan ketersediaan bahan baku dan melakukan perancangan industry yaitu menghitung neraca massa, neraca energy, merancang spesifikasi peralatan, tata letak sampai detailed engineering design. Dalam perancangan industri ini digunakan Microsoft excell dalam perhitungan neraca massa, energIdan perhitungan spesifikasi peralatan. Program Visio digunakan dalam menggambar tata letak dan Detailed Engineering Design. Proses pengolahan susu sterilisasi diawali dengan penerimaan susu dari peternak/KUD. Untuk menjaga kualitasnya, susu disimpan dalam Cooling Unit  (1), ketika siap untuk digunakan susu akan dipompakan ke  Mixing tank  (2), dimana dalam tangki ini susu diberi penguat rasa dan pemanis sehingga tercipta berbagai jenis susu sterilisasi yang diinginkan. Kemudian susu di  Pasteurilisasi dalam  batch  pasteurilisasi (3), sekaligus pengkondisian untuk dilakukannya homogenisasi didalam Homogenizer  (4). Homogenisasi bertujuan untuk membuat campuran bahan tambahan dengan susu menyatu dan tidak terjadi endapan. Setelah homogenisasi susu dikemas dalam mesin pengemas steril (5) sesuai ukuran yang diinginkan dan sterilisasi terakhir dilakukan di Autoclave (6). Pada kelayakan finansial maka kapasitas minimum untuk menghasilkan NPV positif pada skema pembiayaan perbankan murni adalah 5.867 liter/hari. Nilai investasi yang diperlukan sebesar Rp.6.800.000.000, NPV Rp. 2.786.820.519, IRR 24,99%, Net B/C 1,41, Pay Back Period 3,73 tahun. Pada penelitian ini dihasilkan spesifikasi peralatan, tata letak dan Detailed Engineering Design.  Keywords: Detailed Enginering Design, Sterilization, Dairy Industry, Feasibility  
PENGARUH WAKTU MASERASI ZAT ANTOSIANIN SEBAGAI PEWARNA ALAMI DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatasL) Raynaldi Syarief Armanzah; Tri Yuni Hendrawati
Prosiding Semnastek PROSIDING SEMNASTEK 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi   jalar   ungu   (Ipomoea   batatas   L.   Poir)  berpotensi   sebagai   salah   satu   sumber  antosianin yang     dapat   berfungsi    sebagai   pewarna     alami,   antioksidan,    antimutagenik     dan   antikarsinogen. Antosianin adalah pigmen yang larut dalam air bertanggung jawab terhadap warna biru, ungu, violet, magenta, merah dan orange. Antosianin itu sendiri aman untuk dikonsumsi, tidak beracun dan tidak menimbulkan mutasi genetika. Hal tersebut membuktikan bahwa pewarna alami khususnya antosianin  aman digunakan. Antosianin dapat rusak pada suhu tinggi (pemanasan) yang biasa digunakan dalam pembuatan sejumlah produk pangan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat pewarna alami dari ubi jalar ungu, mencari pengaruh rasio pelarut terhadap rendemen dan mendapatkan rasio pelarut terbaik untuk mendapatkan rendemen yang maksimal. Penelitian dilakukan dengan metode ekstraksi maserasi  (yaitu penyaringan sederhana yang dilakukan dengan perendaman ubi ungu dalam etanol 96 % dan air pada temperatur  kamar dan terlindung dari sinar matahari) dengan menggunakan waktu  maserasi   (4 jam, 8jam, 18 jam, 24 jam, 30 jam). Hasil ekstraksi  kemudian disaring dan dipekatkan dengan rotary vakum evaporator dan selanjutnya dianalisis  dengan menggunakan spektrofotometer UV- Vis. Hasil  ekstraksi antosianin pada ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L. Poir) dibandingkan dengan pembanding billberry   ekstrak   dimana   dalam   standar   tersebut   telah   diketahui   pasti   kandungan   antosianin.   Hasil                                                             0 rendemen yang terbaik didapat 4.87% pada suhu 50 C dengan tekanan 2 atm dan pada waktu maserasi  30 jam. Dengan persamaan y= 0.063x + 2.904 dengan R2               = 0.972 Dan kadar antosianin terbaik yang                                                   0  didapat adalah 11.01 mg/mL pada suhu 30 C dengan tekanan 1 atm dan pada waktu maserasi 30 jam,  dengan persamaan Y= 0.189x + 5.489 dengan R2  = 0.974 Kata Kunci: Ubi Jalar Ungu, Antosianin, Waktu Maserasi, Pewarna Alami