Winda Sartika Lumbantobing
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Studi Etnobotani Keanekaragaman Pangan Etnis Batak Toba Di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Lumbantobing, Winda Sartika
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 5, No 2 (2013): Penelitian dan artikel ilmiah pendidikan/non kependidikan ilmu sosial dan buday
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat etnis Batak Toba di Kecamatan Baktiraja memiliki strategi pengolahan tanaman pangan terdahulu yang masih tradisional telah mengalami banyak perubahan saat ini. Masyarakat menggunakan peralatan-peralatan yang terdahulu seperti lumbung padi yang digunakan untuk menyimpan persediaan padi. Penggunaan bibit-bibit unggul terdahulu sedikitnya masih dipakai oleh masyarakat dalam pertanian dan saat ini semakin banyak bermunculan bibit-bibit unggul baru yang lebih cepat dalam pengolahannya sehingga membuat bibit terdahulu tergeser. Kearifan lokal yang dimiliki masyarakat membuat eme (padi) menjadi tanaman yang sangat dimuliakan karena eme (padi) merupakan tanaman pangan yang dijadikan sebagai sumber tenaga oleh masyarakat dalam kehidupan. Masyarakat berdoa kepada Tuhan dengan membuat suatu ritual kepada Tuhan sebagai rasa syukur dan terimakasih karena telah memberikan panen yang melimpah kepada masyarakat. Kearifan lokal tradisional diversifikasi pangan pokok masyarakat etnis Batak Toba dahulu menjadikan gadong (ubi), suhat (talas) sebagai makanan pokok masyarakat selama bertahun-tahun.
Studi Etnobotani Keanekaragaman Pangan Etnis Batak Toba Di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Lumbantobing, Winda Sartika
JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial Vol 5, No 2 (2013): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat etnis Batak Toba di Kecamatan Baktiraja memiliki strategi pengolahan tanaman pangan terdahulu yang masih tradisional telah mengalami banyak perubahan saat ini. Masyarakat menggunakan peralatan-peralatan yang terdahulu seperti lumbung padi yang digunakan untuk menyimpan persediaan padi. Penggunaan bibit-bibit unggul terdahulu sedikitnya masih dipakai oleh masyarakat dalam pertanian dan saat ini semakin banyak bermunculan bibit-bibit unggul baru yang lebih cepat dalam pengolahannya sehingga membuat bibit terdahulu tergeser. Kearifan lokal yang dimiliki masyarakat membuat eme (padi) menjadi tanaman yang sangat dimuliakan karena eme (padi) merupakan tanaman pangan yang dijadikan sebagai sumber tenaga oleh masyarakat dalam kehidupan. Masyarakat berdoa kepada Tuhan dengan membuat suatu ritual kepada Tuhan sebagai rasa syukur dan terimakasih karena telah memberikan panen yang melimpah kepada masyarakat. Kearifan lokal tradisional diversifikasi pangan pokok masyarakat etnis Batak Toba dahulu menjadikan gadong (ubi), suhat (talas) sebagai makanan pokok masyarakat selama bertahun-tahun.
Studi Etnobotani Keanekaragaman Pangan Etnis Batak Toba Di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Winda Sartika Lumbantobing
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 5, No 2 (2013): JUPIIS (Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial) DESEMBER
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v5i2.1007

Abstract

Masyarakat etnis Batak Toba di Kecamatan Baktiraja memiliki strategi pengolahan tanaman pangan terdahulu yang masih tradisional telah mengalami banyak perubahan saat ini. Masyarakat menggunakan peralatan-peralatan yang terdahulu seperti lumbung padi yang digunakan untuk menyimpan persediaan padi. Penggunaan bibit-bibit unggul terdahulu sedikitnya masih dipakai oleh masyarakat dalam pertanian dan saat ini semakin banyak bermunculan bibit-bibit unggul baru yang lebih cepat dalam pengolahannya sehingga membuat bibit terdahulu tergeser. Kearifan lokal yang dimiliki masyarakat membuat eme (padi) menjadi tanaman yang sangat dimuliakan karena eme (padi) merupakan tanaman pangan yang dijadikan sebagai sumber tenaga oleh masyarakat dalam kehidupan. Masyarakat berdoa kepada Tuhan dengan membuat suatu ritual kepada Tuhan sebagai rasa syukur dan terimakasih karena telah memberikan panen yang melimpah kepada masyarakat. Kearifan lokal tradisional diversifikasi pangan pokok masyarakat etnis Batak Toba dahulu menjadikan gadong (ubi), suhat (talas) sebagai makanan pokok masyarakat selama bertahun-tahun.