Bayu Widiantoro
Prodi Desain Komunikasi Visual, Unika Soegijapranata Semarang

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Introducing the Meaning of Batik through Game and Appearance in Virtual Reality Ag. Dicky Prastomo; Bayu Widiantoro
IJCAS (International Journal of Creative and Arts Studies) Vol 5, No 2 (2018): December 2018
Publisher : Graduate School of Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/ijcas.v5i2.2407

Abstract

Batik is not just visually but also philosophically enticing. a brief history in 1755, in the era of “Keraton Surakarta” and “Keraton yogyakarta”, each kingdom has developed their own style including motif and coloring. Making a Batik is not just simply decorating, it is also form a repository of beliefs and values. youth or young one, need to examine and understand Batik with spesific meet their ways. A digital native generations. Visual communication research design offers a case study and visual etnography or visual decoding to describe, to compare, and to evaluate the pattern, beliefs and values. Overall, analysis of findings would clearly indicate that most of the target audiences are not interested to know what the meaning of Batik meaning, but they relay on smartphone gaming as daily activity. the like to know things through 2 dimesional game.
Identifikasi Penggunaan Motif Batik Parang Pada Kemasan Pepsodent Edisi Khusus Tahun 2017 Andreas Caesar July Fridanto; Bayu Widiantoro
TUTURRUPA Vol 2, No 1: Agustus 2019
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tr.v2i1.2991

Abstract

Kemasan merupakan salah satu elemen penting pada sebuah prodak, selain sebagai pelindung produk kemasan dapat membangun sebuah brand melalui pesan, desain kemasan yang menarik adalah desain yang mampu menarik daya tarik dan memiliki interaksi dengan target konsumen. Hal tersebut dapat dilihat dari produk pasta gigi Pepsodent yang menggunakan motif batik parang untuk ilustrasi pada kemasannya, motif parang tersebut merupakan motif yang khusus dan hanya digunakan oleh raja atau dalam hal – hal yang diluar kemasan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, konten analisis, dan tinjauan literatur, dan pendekatan semiotika Roland Barthes. Tujuan dari penelitian yang dilakukan yakni untuk mengetahui dampak budaya batik yang digunakan pada kemasan Pepsodent, hingga komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pepsodent. Dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebuah brand ingin menyampaikan pesannya melalui pendekatan motif batik agar harapannya dapat dikenal dan dilestarikan. Motif parang pada kemasan dianggap sebagai manusia harus mampu bergerak cekatan dalam bertindak dan bertanggung jawab, pantang menyerah, serta semangat persatuan kemeredekaan Indonesia, yang medeka dari gigi berlubang. Termasuk pepsodent terus menerus berupaya untuk mengedukasi  kepada masyarakat mengenai perawatan gigi.
Analisis Prinsip Motion Graphic Flow Pada Iklan Unilever 2019 Yang Berjudul “Setiap U Beri Kebaikan” Hengky Saputra; Bayu Widiantoro
TUTURRUPA Vol 2, No 1: Agustus 2019
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tr.v2i1.2987

Abstract

Perkembangan media sangat pesat di zaman sekarang ini, khususnya pada bidang informasi dan komunikasi atau yang sering disebut multimedia. Seiring perkembangan bidang multimedia, bisa dibilang tidak bisa lepas dari ilmu desain grafis, broadcasting, dan audio visual. Hal ini membuat semua perusahaan, pemerintah, pendidikan atau organisasi apapun untuk mengembangkan informasi dari berbagai media yang sesuai dengan perkembangan, seperti iklan. Salah satu perusahaan yang melakukan promosi terhadap produk-produknya adalah Unilever. Unilever melakukan promosi tentang produknya melalui iklan-iklan yang kreatif dan unik. Iklan Unilever yang terbaru adalah iklan yang menggunakan motion graphics dengan judul Setiap Unilever Beri Kebaikan. Penelitian ini menjadi sangat penting untuk dilakukan karena sebagai pengetahuan untuk mengetahui bagaimana penerapan prinsip flow pada iklan Unilever 2019 alur cerita apa yang ingin dibuat dan disampaikan oleh Unilever, karena ketika objek-objek pada iklan tersebut sudah muncul maka seperti tidak membentuk cerita. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian observasi langsung dan studi pustaka. Jadi Munculnya objek-objek yang ada pada iklan tersebut mewakili brand yang ada pada Unilever, seperti kecap bango mewakili brand food and refreshmen, dan lain sebagainya. Namun ada alur cerita yang harus diperbaiki, karena orang awam tidak mengerti tentang alur cerita dari iklan tersebut.
Analysis Of Door Placement At Business Area In Semarang Chinatown Soteria Adia Mahanaim; Bayu Widiantoro
TUTURRUPA Vol 2, No 2: Februari 2020
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tr.v2i2.2951

Abstract

A design speaks not just through visuals, but instead, a design speaks through anything around us. One of the things that had existed since a long time ago is culture. Culture plays a significant role where it is unique on its own place giving impact to the environment. In this case Semarang Chinatown is a place where the Chinese Culture shows genuinely. It is intriguing that door placement of business building have a same placement in Semarang Chinatown. This research is a qualitative study obtained from related data from direct observations and literature. The data obtained will be used to prove what kind of Chinese Culture that influences door placement of business building in Semarang Chinatown.Keywords: culture, door placem
PENGARUH PROPORSI DAN TATA LETAK ORNAMEN TERHADAP PERSEPSI PENGGUNA PADA DESAIN BATIK SEMARANG MOTIF TUGUMUDA Bayu Widiantoro
Canthing Vol. 3 No. 1 (2016)
Publisher : Akademi Seni dan Desain Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batik adalah hasil desain berupa sehelai kain yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan. Pesan tersebut sangat neragam, mulai dari pesan yang terkait dengan kondisi dan keadaan suatu lokasi pada suatu masa tertentu sampai dengan pesan yang berupa doa dan pengharapan terhadap sebuah pihak. Penggunaan batik awalnya akan sangat memperhatikan pada event saat mengenakannya. Namun seiring dengan berjalhannya waktu hal tersebut mulai berubah. Banyak pembatim yang membuat batiknya dengan lebih didasarkan pada keinginan pemesan dan kurang memahami pesan yang akan disampaikan kepada pemakai ataupun orangvyang melihat.Semarang sebagai salah satu penghasil batik juga perlu untuk memperhatikan hal tersebut, supaya batik bukan hanya digunakan sebagai penutup badan, tetapi diharapkan juga dapat menjadi penunjang branding wilayah kota. Untuk itu akan dilihat dampak dari penerapan tata layout dan proporsi terhadap ketersampaian pesan dari selembarvkain batik.Metode yabg digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan studi literatur yang diperkuat oleh wawancara kepada pihak terkait.Dan dari hasil penelitian ini didapati bahwa tataletak dan proporsi yang diaplikasikan dalam sebuah desain akan berpengaruh cukup besar dalam penyampaian pesan melalui kain batik, sehingga diharapkan saat akan mendesain kain batik perlu untuk memperhatikan elemen yang dapat mempengaruhi ketersampaian pesan secara visual.Kata kunci : batik, komunikasi, pesan, layout, proporsi
ANALISIS PERUBAHAN BENTUK DENGAN PENYEDERHANAAN KARAKTER WARAK NGENDHOG KE IP KARAKTER LEK JON DARI SECCON Bayu Widiantoro
TUTURRUPA Vol 4, No 1: Agustus 2021
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tuturrupa.v4i1.4847

Abstract

Many people feel that changing the shape or stylizing the shape of the character of the past object cannot be done because it will be able to change the message that will be conveyed through the existing traditional form. Meanwhile, this form that has existed in the past becomes a form that can be considered boring for the next generation because the shape is considered complicated and not up to date.The character of Lek Jon, which was developed by Semarang Creative Content as an IP character, is expected to be a bridge between the shape of the Semarang mascot which is derived from the mythical beast Warak and the current millennial target. The various stylized forms that were carried out then made some people feel that there were too many things that were not the same between the two. In this study, we will try to see by comparing the shape and proportion between Warak Ngendhog and the character of Lek Jon. And in this study a conclusion was obtained that body proportions have a big enough role to convey a message about a shape to the target.