Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Batako Ringan Interlock Material Komposit I Gede Yohan Kafrain; Hence Roring; Fenny Moniaga
Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.751 KB) | DOI: 10.26858/ijfs.v6i2.17461

Abstract

Sampah plastik sangat sulit terurai dibutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat batako yang, ringan, mudah dikerjakan dengan sistem pemasangan interlock dan ramah lingkungan dengan menggunakan bahan komposit limbah botol plastik kemasan air minum.Penelitian dilakukan dengan cara membuat batako menggunakan bahan tambah material komposit plastik. Komposisi campuran untuk biji plastik 50%, 70% dan 90% terhadap volume pasir dan untuk campuran serat plastik 30% dan 50%. Dari hasil pengujian, didapatkan kuat tekan batako campuran biji plastik dengan komposisi 50%, 70% dan 90% berturut turut yaitu 63,88 kg/cm2, 56,28 kg/cm2, dan 51,22 kg/cm2 sedangkan untuk berat isinya berturut-turut yaitu 1503 kg/m3, 1482 kg/m3 dan 1341 kg/m3. Untuk kuat tekan batako dengan campuran serat limbah plastik dengan komposisi campuran 30% yaitu sebesar 30,13 kg/cm2 dengan berat isi 1437 kg/m3 dan campuran 50% menghasilkan kuat tekan sebesar 19,75 kg/cm2, dengan berat isi 1267 kg/m3. Batako dengan campuran biji plastik masuk dalam mutu bata beton pejal kelas II-III, sedangkan untuk batako dengan serat plastik masuk dalam kelas IV. Berdasarkan berat isi, batako yang dihasilkan masuk dalam kelas beton ringan.
KONSEP SUSTAINABLE DEVELOPMENT WILAYAH LAUT DAN PULAU DI SULAWESI UTARA Fenny Moniaga
Jurnal Ilmiah Realtech Vol. 14 No. 2 (2018)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik De La Salle Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52159/realtech.v14i2.27

Abstract

Skala prioritas pembangunan berkelanjutan dalam hal pengelolaan wilayah laut dan pulau di indonesia khususnya di daerah sulawesi utara teridentifikasi masalah dalam berbagai sektor pengembangan kelautan yang menghidupkan kerjasama berskala internasianal pembangunan transportasi kelautan diharapkan dapat membuka potensi yang ada dimasing masing pulau dapat diberdayakan yang mampu dikembangkan pusatpusat pertumbuhan perdagangan dan mampu menjadi jalur pelayaran internasional dengan indonesia yang terdiri dari 17.504 pulau dan disulawesi utara yaitu berkelanjutan di wilayah laut dan pulau sulawesi utara dari kajian pulau biaro dan tagulandang dan pulau terluar yakni pulau miangas dalam sektor transportasi laut sebagai pulau berpotensi dalam mengembangkan pusat pertumbuhan pulau dengan potensi daya dukung lingkungan wilayah yang strategis. Pada pulau terluar sebagai wilayah perbatasan pulau miangas akan menjadikan pulau yang berakses sebagai jalur pelayaran berskala internasional. Prioritas ruang wilayah pada kriteria pembangunan berkelanjutan yaitu dengan adanya ketersedian lahan, kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan, pengembangan wilayah dan kontiyuitas pembangunan.