AbstractIn an attempt to provide quality public services, the participation of Village Head is required. The participation of the head of the village in the form of supervision of the implementation of the work of village officials in the framework of the provision of excellent public services achieves the desired objectives. This study uses a combination of qualitative methods, simultaneous triangulation (a balanced combination of quantitative and qualitative). Based on the results of the study, the following are included: 1) the results of the analysis of qualitative data based on the descriptive analysis that Village Head was not able to perform an optimal supervision. This can be seen in the achievement of supervision techniques with the highest average score of 62.30%, with the title "Good enough"; 2) There are several obstacles in the implementation of supervision by the Head of the Village in an attempt to improve the quality of public services in the Werasari Village, Majalengka Regency, which include: a) There are still some employees who do not understand your duties and functions . and lacks great awareness and responsibility for the importance of providing quality public services to public users of public services; b) The supervisor of the village is not optimally implemented. This is due to time constraints and greater emphasis on strategic jobs that involve organizational policies in order to find jobs that disagree with the provisions; And c) The Head of the Village, in the indirect performance of the supervision, the results were not able to provide feedback on improvements and improvements in implementation, planning and future policies, thus giving employees the opportunity to violate the rules and regulations ; And 3) The efforts made by the head of the village of Werasari, Majalengka Regency to overcome these obstacles, namely: a) Provide guidance to employees on the importance of understanding the basic functions and functions, responsibilities and awareness in the supply of public services to the community; b) try to devote time to be able to provide understanding to employees who are still wrong in carrying out their work; And 3) Strive to improve and improve work and highlight the rules that employees must obey. Keywords: Implementation of supervision, Quality of public services, Kades AbstrakDalam upaya memberikan pelayanan publik yang berkualitas, diperlukan keikutsertaan Kepala Desa. Keikutsertaan Kepala Desa disini berbentuk pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan perangkat desa dalam rangka memberikan pelayanan publik yang prima Kepala Desa sebagai fasilitator mempunyai peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang optimal, dengan memberikan pengawasan sehingga kinerja pegawai dalam pemberian pelayanan dapat berkembang sesuai dengan tuntutan tugas sehingga dapat mencapai tujuan yang telah diinginkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi metode kualitatif, dengan model concurrent triangulation (campuran kuantitatif dan kualitatif secara seimbang). Berdasarkan hasil penelitian diantaranya: 1) hasil dari analisis data kualitatif berdasarkan deskriptif analisis bahwa Kepala Desa belum dapat melaksanakan pengawasan secara optimal. Hal tersebut dapat terlihat dari pencapaian teknik-teknik pengawasan dengan perolehan rata-rata nilai tertinggi 62,30%, dengan predikat “Cukup Baik”; 2) Terdapat beberapa hambatan dalam pelaksanaan pengawasan oleh Kepala Desa dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik di Desa Werasari Kabupaten Majalengka, diantaranya: a) Masih ada sebagian pegawai yang kurang memahami tugas dan fungsinya, serta kurang memiliki kesadaran yang tinggi dan tanggung jawab terhadap pentingnya pemberian pelayanan publik yang berkualitas kepada masyarakat pengguna jasa layanan publik; b) Kepala Desa dalam melaksanakan pengawasan secara langsung belum optimal dilaksanakan. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan waktu dan lebih menekankan kepada pekerjaan-pekerjaan yang bersifat strategis yang menyangkut kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi sehingga masih ditemukan pekerjaan yang belum sesuai dengan ketentuan; Dan c) Kepala Desa dalam melaksanakan pengawasan secara tidak langsung, hasilnya belum dapat memberikan umpan balik terhadap perbaikan dan penyempurnaan dalam pelaksanaan, perencanaan, dan kebijaksanaan waktu yang akan datang, sehingga membuat peluang pegawai melanggar aturan dan ketentuan yang berlaku; Dan 3) Upaya-upaya yang dilakukan Kepala Desa Werasari Kabupaten Majalengka untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu: a) Memberikan pembinaan kepada pegawai mengenai pentingnya memaham itugas pokok dan fungsi, tanggung jawab dan kesadaran dalam memberikan pelayanan publik kepada masyarakat; b) Mengupayakan meluangkan waktu untuk dapat memberikan pemahaman kepada pegawai yang masih salah dalam melaksanakan pekerjaannya; Dan 3)Mengupayakan adanya perbaikan dan penyempuraan terhadap hasil kerja dan lebih menekankan peraturan kepada pegawai untuk ditaati. Kata Kunci: Pelaksanaan pengawasan, kualitas pelayanan public, Kades