Sugosha, M. J.
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Stabilitas pH Antosianin Terhadap Profil Fingerprint Umbi Ubi Jalar Ungu (Ipomoea BatatasL.) Dewi, L. P. M. K.; Sumawirawan, K. D.; Jawi, I. M.; Wirasuta, I. M. A. G.; Sugosha, M. J.; Guna, I. M. A. W.; Sukawati, C. B. A. C; Sari, P. M. N. A.
Jurnal Farmasi Udayana Vol. 3, No. 2, Tahun 2014
Publisher : Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematics and Natural Science, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.591 KB)

Abstract

Umbi ubi jalar ungu diketahui memiliki kandungan antosianin yang cukup tinggi, yakni sekitar 110-210 mg per 100 gram umbi. Kandungan antosianin tersebut menyebabkan umbi ubi jalar ungu memiliki beberapa efek farmakologi seperti antioksidan, antiinflamasi, dan hepatoprotektif. Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang tidak stabil. Stabilitas antosianin sangat dipengaruhi oleh pH larutannya. Antosianin lebih stabil pada pH asam dari pada dalam suasana basa ataupun netral. Stabilitas antosianin yang rendah ini dapat menyebabkan perbedaan pada suatu ekstrak dan berujung pada perbedaan aktivitas yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi stabil dilakukannya kromatografi fingerprint pada ubi jalar ungu. Sampel serbuk umbi ubi jalar ungu diekstraksi menggunakan larutan metanol yang memiliki pH bervariasi (1, 3, 5, dan 7). Ekstrak dianalisis menggunakan metode KLT-Spektrofotodensitometri dengan fase diam berupa silika gel 60 F 254 dan fase gerak n-butanol : asam asetat glacial : air (4:1:2 v/v) dalam penelitian ini. Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan analisis fungsi kosinus. Hasil penelitian menunjukkan sampel yang diekstraksi dengan metanol pH 1 merupakan pH stabil dilakukannya analisis kromatografi fingerprint, karena ekstrak pada pH 1 mempunyai warna antosianin yang stabil, yakni warna merah. Pada fingerprint ekstrak pH 1 juga memiliki tambahan puncak pada Rf 0,23 yang diduga merupakan antosianin dalam bentuk kation flavilium yang stabil di pH sangat asam.