Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

A Brief Review on Electro-generated Hydroxyl Radical for Organic Wastewater Mineralization Ervin Nurhayati
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 4 No. 1 (2012): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol4.iss1.art3

Abstract

Hydroxyl radical is a highly reactive oxidizing agent that can be electrochemically generated on the surface of Boron doped diamond (BDD) anode. Once generated, this radical will non-selectively mineralize organic pollutants to carbon dioxide, water and organic anions as the oxidation products. Its application in Advanced Oxidation Process (AOP) to degrade nonbiodegradable even the recalcitrant pollutants in wastewater has been increasingly studied and even applied.
PENINGKATAN KUALITAS SANITASI KELURAHAN KEPUTIH MELALUI BANTUAN JAMBAN SEHAT MENUJU KECAMATAN SUKOLILO ODF Ervin Nurhayati
Purifikasi Vol 19 No 1 (2019): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Environmental and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.762 KB) | DOI: 10.12962/j25983806.v19.i1.379

Abstract

Sukolilo Sub-District is recorded to have a high case of open defecation; with as much as 496 household categorized as doing such. The highest number of households that does not have decent toilet is in Kelurahan Keputih (259 households). This means that Sukolilo Sub-District has not meet the medium-term national program (RPJMN 2015-2019) which require 100% access to safe drinking water, 0% slump area, and 100% sanitation service. Based on this fact, ITS community service team initiate an activity in this area in order to improve sanitation condition and environmental quality of Keputih. This community service activity was started by doing social approach to the community. Next steps were socialization and discussion, technological alternative evaluation, and construction steps. Based on field survey, discussion with public figures and community leaders, the communities that were going to receive the aid, and the sanitarian from Community Health Center of Sukolilo Sub-District, it was decided that the appropriate technology to be implemented for healthy toilet aid was modified pit latrine for black water container. Standarized septic tank (based on SNI) was deem socially unapplicable in the area. The aid was given to 20 households in RW 08 Kelurahan Keputih. The construction of the pit latrine directly involved the community members who received the aid. Additionally, a promotion on the impotrance of hygiene and sanitation to the community was also done to complement the healthy toilet aid. Post construction evaluation showed that the community that received the aid gave positive response to the aid and those who have not expecting that they would receive the same aid next year. Based on this, it is recommended to conduct similar activity in the next coming years until Sukolilo reach ODF status.
Preozonasi Sebagai Pretreatment Air Baku: Studi Kasus Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Ngagel I Kota Surabaya Muhamad Nur Ibnu Luthfi Saud; Ervin Nurhayati
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 15 No. 1 (2023): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v15i1.39

Abstract

Semakin menurunnya kualitas air sungai sebagai air baku air minum membawa tantangan tersendiri bagi PDAM agar instalasi pengolahan air (IPA) yang ada tetap bisa mengolah air dengan baik. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pretreatment sebelum air diolah di IPA. Salah satu teknologi pretreatment yang dapat diterapkan adalah preoksidasi dengan menggunakan ozon yang disebut dengan preozonasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan preozonasi, sebagai bentuk pretreatment air baku, terhadap perubahan parameter pH, warna, kekeruhan, TSS, COD, dan amonia. Metedologi dalam penelitian ini adalah dengan menginjeksi ozon ke dalam sampel air (effluent bak prasedimentasi IPAM Ngagel I) dengan variasi laju alir (1, 2, dan 3 L/min) serta variasi waktu kontak (10, 20, dan 30 menit). Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa preozonasi mampu menyisihkan kekeruhan (3%), warna (4%), TSS (0%), COD (26%), dan amonia (35%) serta pH yang sedikit meningkat (mendekati kondisi netral). Penyisihan tersebut didapatkan dengan cukup menggunakan variasi laju alir sebesar 2,6 L/min dan waktu kontak selama 30 menit. Preozonasi signifikan dalam menyisihkan parameter kimia (COD dan amonia) dan tidak terlalu berpengaruh terhadap parameter fisik (kekeruhan, warna, dan TSS). Dengan penambahan preozonasi ini diharapkan dapat meringankan beban pengolahan selanjutnya yaitu unit koagulasi dan flokulasi sehingga dapat mengurangi konsumsi koagulan
Pemanfaatan Activated Spent Bleaching Earth sebagai Adsorben untuk Menyisihkan Rhodamine-B: Studi Adsorpsi Secara Batch Dewi Puji Rahayu; Ervin Nurhayati
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 15 No. 1 (2023): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v15i1.41

Abstract

Spent Bleaching Earth (SBE) merupakan material adsorben setelah digunakan untuk mengadsorpsi zat pengotor pada proses pemurnian minyak nabati. Produksi minyak secara terus menerus menyebabkan penumpukan SBE di landfill. Ekstraksi menggunakan pelarut n-heksana, merupakan metode yang umum digunakan untuk menghilangkan sisa minyak yang ada di dalam pori SBE. Pada penelitian ini dilakukan proses aktivasi SBE untuk memperbaiki struktur pori sehingga dapat meningkatkan kemampuan adsorpsi material. Proses aktivasi menggunakan metode pengasaman dengan larutan HCl. Percobaan secara batch dilakukan untuk membandingkan kemampuan material SBE dan ASBE (SBE teraktivasi) dalam menyisihkan zat warna rhodamine B. Analisis Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukkan material ASBE memiliki pori yang lebih halus dibandingkan SBE awal. Isotherm adsorpsi material SBE dan ASBE sesuai dengan model isotherm Langmuir, dengan kapasitas maksimum (qm) berturut-turut sebesar 344,8 mg/g dan 400 mg/g. Efisiensi removal tertinggi adsorben SBE mencapai 76,77 %, sementara pada adsorben ASBE sebesar 81,8%. Data percobaan sesuai dengan kinetika pseudo second order.
Studi Kehilangan Air pada DMA Perum III di Wilayah Pelayanan Pontianak Timur Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa Faiz Arif Harahap; Ervin Nurhayati; Agus Ahyar
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 15 No. 2 (2023): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v15i2.274

Abstract

Tingkat NRW (Non-Revenue Water) yang tinggi di wilayah pelayanan Pontianak Timur tahun 2022 yaitu sebesar 45,83% menjadi tantangan bagi Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa. Pembentukan DMA sebagai salah satu upaya pengendalian NRW telah dilakukan. Salah satu DMA (District Metered Area) yang dibentuk yaitu DMA Perum III pada tahun 2021 masih memiliki tingkat NRW yang tinggi yaitu 46,64%. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen kehilangan air baik fisik maupun non fisik dan memberikan rekomendasi penurunan kehilangan air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis neraca air yang kemudian dilanjutkan dengan menghitung indikator kinerja ILI. Penggunaan neraca air bertujuan untuk memahami dengan lebih mendalam komponen kehilangan air. Kehilangan air non fisik didapat sebesar 4,45% dan kehilangan air fisik sebesar 42,19%. Berdasarkan nilai ILI maka DMA Perum III masuk ke dalam kategori D dengan nilai ILI sebesar 18,93 sehingga termasuk ke dalam kategori D dengan tingkat kebocoran 200 liter/sambungan/hari.
Strategi Manajemen Aset untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Air Minum di Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, Kota Pontianak I Putu Sudastra Adi Saputra; Ervin Nurhayati; Muhammad Sundoro
Envirotek : Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 15 No. 2 (2023): Envirotek: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/envirotek.v15i2.275

Abstract

Perumda Air Minum (Perumdam) di Kota Pontianak menghadapi tantangan kompleks seperti pertumbuhan permintaan air, keterbatasan sumber daya, dan pengendalian kehilangan air (NRW). Untuk mengatasinya, manajemen aset yang efektif diperlukan, tidak hanya mencakup pemeliharaan infrastruktur fisik seperti pipa dan instalasi pengolahan air, tetapi juga kelangsungan operasional serta penyediaan air minum yang berkelanjutan kepada masyarakat. Tujuan utama manajemen aset Perumdam adalah memaksimalkan nilai aset untuk memenuhi standar kuantitas, kualitas, kontinuitas, dan keterjangkauan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Perumda Air Minum Tirta Khatulistiwa, yang bertanggung jawab sebagai penyelenggara SPAM di Kota Pontianak, masih menghadapi tantangan dalam manajemen aset. Salah satu kelemahan yang perlu diatasi adalah data aset yang tersebar dengan berbagai format dan kurangnya sistem informasi manajemen. Analisis SWOT menunjukkan bahwa Perumdam saat ini berada di kuadran III pada diagram strategi, yang menandakan adanya kelemahan internal dan peluang yang dapat dimanfaatkan. Strategi yang dipilih adalah WO (Weakness-Opportunities), yang mencakup langkah-langkah seperti pengembangan sistem informasi manajemen terintegrasi menggunakan Internet of Things (IoT), perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP), inventarisasi aset, dan pengelolaan aset berdasarkan siklus manajemen aset. Dengan implementasi strategi ini, diharapkan manajemen aset Perumdam dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan dan standar pelayanan yang telah ditetapkan
Phosphate Potential from Septic Tank in Surabaya City, Indonesia Ghina Rizqina Ersa; Eddy Setiadi Soedjono; Agus Slamet; Ervin Nurhayati
Rona Teknik Pertanian Vol 16, No 1 (2023): Volume No. 16, No. 1, April 2023
Publisher : Department of Agricultural Engineering, Syiah Kuala University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/rtp.v16i1.30556

Abstract

AbstractPhosphate scarcity will occur if humans do not currently manage the phosphates available in nature with good management. Phosphorus rocks are a natural source of phosphates, whose availability in nature is dwindling due to the large demand for phosphates in the world, especially in agriculture. It is necessary to launch a renewal that involves the recovery of phosphates from fecal sludge. Fecal sludge contains a lot of nutrients that have accumulated from the food we eat. Due to the lack of sewage system distribution in Indonesia, phosphate recovery uses septic tank sludge that has been transported to the Fecal Sludge Treatment Plant. This is one of the potential resources. The purpose of this study was to see the potential (presence) of phosphates in domestic wastewater in Surabaya City, Indonesia. This research was carried out by accidental sampling and the measurement of total phosphate using a spectrophotometer, according to the APHA Method 45001-P standard. The initial characteristics of the sample consisted of liquid phases and solids that were brownish-black and smelly. The phosphate levels in fecal sludge are between 110.42 mg/L and 4572.64 mg/L, with an average value of 1016.77 mg/L. AbstrakKelangkaan fosfat terjadi jika manusia saat ini tidak mengelola fosfat yang tersedia di alam dengan baik. Batuan fosfor adalah sumber fosfat alami, yang ketersediaannya di alam berkurang akibat besarnya permintaan fosfat di dunia, terutama di bidang pertanian. Sehingga diperlukan suatu inovasi baru yang melibatkan recovery fosfat dari lumpur tinja. Lumpur tinja mengandung banyak nutrisi yang terakumulasi dari makanan yang dikonsumsinya. Selain itu, dengan rendahnya sistem pengelolaan air limbah di Indonesia, recovery fosfat dapt dilakukan menggunakan lumpur tinja dari tangki septik yang telah diangkut ke Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Hal ini merupakan salah satu sumber daya yang potensial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur potensi (keberadaan) fosfat dalam air limbah domestik di Kota Surabaya, Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel secara accidental sampling dan pengukuran total fosfat menggunakan spektrofotometer, sesuai standar APHA Metode 45001-P. Karakteristik awal sampel terdiri dari fase cair dan padatan yang berwarna hitam kecoklatan dan berbau. Konsentrasi fosfat dalam lumpur tinja berkisar antara 110,42 mg/L dan 4572,64 mg/L, dengan nilai rata-rata sebesar 1016,77 mg/L. 
KARAKTERISASI INFLUEN LUMPUR DI INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR TINJA (IPLT) KEPUTIH SURABAYA Ervin Nurhayati; Arseto Yekti Bagastyo; Fathyah Fathyah; Dewi Puji Rahayu; Andriyan Yulikasari
Purifikasi Vol 22 No 2 (2023): Jurnal Purifikasi
Publisher : Department of Environmental Engineering-Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j25983806.v22.i2.453

Abstract

Evaluation of the operation unit and process unit of Keputih IPLT needs to be carried out, in order to support the service level of Keputih IPLT. Testing the characteristics of sludge entering the STP is done by conducting laboratory testing related to the parameters of pH, BOD, COD, TSS, TVS, TFS, N, P, oil, fat and SVI tests. Samples were taken from several places, namely from non-fecal sludge such as Culinary Tourism Centre, Rusunawa, Fish Market Centre, Health Facilities, Malls and Restaurants. As for fecal sludge, it is taken from each processing unit in Keputih IPLT. Based on the characteristics of each pollutant load, the non-fecal sludge and fecal sludge indicate a sufficiently large load. The sludge load itself obtained from Rusunawa indicates that the sludge is still relatively fresh, no degradation has occurred. The results show that the characteristics of fecal sludge from each treatment unit of Keputih IPLT still exceed the applicable quality standards. The large amount of pollutant load that enters Keputih IPLT from not only fecal sludge, but also non-fecal sludge results in a treatment load that does not match the idle capacity of the treatment units in Keputih IPLT.
Analisis Air Tak Berekening (Non Revenue Water) Menggunakan Metode Neraca Air di Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon Luthfianto, Ahmad Kuslan; Ervin Nurhayati; Dades Prinandes; Lia Amaliah
Jurnal Serambi Engineering Vol. 10 No. 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Non-Revenue Water (NRW) remains a major challenge for water utilities (PDAM) in Indonesia in providing drinking water services to the public. This is reflected in the national average NRW rate in 2023, which reached 33.51%, exceeding the RPJMN target of 25%. Reducing NRW will be more effective if its indicators and components can be measured accurately. However, many PDAMs still do not fully understand the definitions or how to calculate NRW components according to international standards with a high level of confidence. This study aims to develop a water balance using the WB-EasyCalc tool to obtain values for each NRW component with a 95% confidence level, estimate potential revenue losses, and determine the Infrastructure Leakage Index (ILI). The analysis shows that the NRW level at Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon in 2024 is 33.92% with a margin of error of 1.5%. This percentage consists of 1.09% unbilled authorized consumption, 8.22% apparent losses, and 24.62% real losses. If this NRW level is not reduced, the potential revenue loss is estimated at IDR 48,752,716,594 per year. The ILI value obtained is 70, which falls into performance category D—indicating extremely high resource wastage and the need for urgent prioritization in leakage reduction programs. Therefore, active efforts are recommended in leak detection and network pressure management.