Rodu Dhuha Afrianisa
Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Bioslurry Dari Digester Biogas Menjadi Pupuk Organik Cair Fadilah, Hana Faizah; Kusuma, Maritha Nilam; Afrianisa, Ro'du Dhuha
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.121 KB)

Abstract

Kotoran ternak merupakan salah satu limbah peternakan yang masih belum maksimal pemanfaatannya. Hasil survey menunjukkan sapi di daerah Wonosalam Jombang sebanyak ± 1.200 ekor dan setiap harinya menghasilkan 5 kg kotoran per ekor sapi. Limbah kotoran yang dihasilkan dimanfaatkan sebagai biogas. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memanfaatkan bioslurry menjadi pupuk organik cair dari kadar Corganik, N, P dan K yang dihasilkan dengan standar  baku mutu pupuk organik cair menurut Peraturan Menteri Pertanian (PERMENTAN) No. 70/permentan/SR.140/10/2011. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan variasi penambahan urin sapi, air, kulit pisang dan batang pisang. Fermentasi dilakukan selama 21 hari dengan pengecekan rutin parameter suhu, pH dan warna pada hari ke-0, ke-5, ke-10, ke-15 dan ke-20. Reaktor yang digunakan sebanyak enam reaktor fermentasi, reaktor 1 sampai 3 menggunakan campuran bioslurry dengan urin sapi dan reaktor 4 sampai 6 dengan menggunakan campuran Bioslurry dengan air. Dengan komposisi bioslurry sebesar 2 liter, 3,5 liter dan 8 liter. Komposisi urin sapi dan air masing-masing sebesar 14 liter, 12,5 liter dan 8 liter. Kandungan unsur hara makro terbaik dalam pupuk organik cair dari bioslurry menunjukkan komposisi hasil fermentasi 3.5 liter bioslurry, 12.5 liter urin sapi dan bahan campuran (kulit pisang, batang pisang dan molasse) dengan nilai C-organik sebesar 8,37 %, N sebesar 0,56 %, P sebesar 3,86 % dan K sebesar 0,59 %.
PERANCANGAN REAKTOR TABUNG BIOFILTER ANAEROBIK AEROBIK UNTUK HOTEL BERKAPASITAS 20 M3 Afrianisa, Ro'du Dhuha
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan 2019: Menuju Penerapan Teknologi Terbarukan pada Industri 4.0: Perubahan Industri dan Transformasi P
Publisher : Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.21 KB)

Abstract

Salah satu fasilitas sarana wisata adalah Hotel. Pada dasarnya kegiatan yang dilakukan dihotel menghasilkan kegiatan sarana sejenis rumah tangga. Kegiatan di hotel tersebut akan menghasilkan limbah cair domestik. Kamar mandi merupakan salah satu sumber dari limbah cair. Untuk itu diperlukannya pengolahan limbah cair agar dapat dibuang ke lingkungan. Compact Biofilter Reactor merupakan reaktor pengolahan limbah cari domestik yang dirasa lebih praktirs. Dalam memenuhi kebutuhan pengolahan limbah domestik hotel dibuthkan perancangan reactor biofilter agar dapat bekerja optimum. Metode penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara terhadap pemilik hotel untuk mengetahui jumlah kamar dan sumber limbah yang dihasilkan. Pengumpulan data sekunder tentang kualitas air domestic dan jumlah kebutuhan air untuk hotel. Selanjutnya melakukan perhitungan untuk mendapatkan dimensi dan volume reactor yang sesuai. Dari hasil perhitungan didapatkan reactor biofilter anaerobic aerobic memiliki dimensi diameter 2m dan panjang 7m. Reaktor yang direncankan dapat digunakan untuk air limbah hotel 16m3/hari-20m3/hari .
PENURUNAN LOGAM Fe PADA PENGOLAHAN LUMPUR LIMBAH MENGGUNAKAN CACING LUMBRICULUS sp. Rodu Dhuha Afrianisa
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan Vol. 12 No. 2 (2020): SAINS & TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jstl.vol12.iss2.art3

Abstract

Lumpur hasil pengolahan limbah industri sering mengandung logam berat, polutan organik dan bakteri patogen. Fe (besi) merupakan logam yang bila dalam  jumlah besar di lingkungan dapat menyebabkan toksik. Pengololahan lumpur menggunakan cacing akuatik merupakan alternatif dalam mengurangi jumlah lumpur yang dihasilkan dari suatu instalasi pengolahan air  limbah.  Lumbriculus sp. mampu mengakumulasi logam secara biologis (bioakumulasi) yang selanjutnya dapat terjadi pengurangan logam berat dalam lumpur. Penelitian dilakukan dengan menambahkan cacing Lumbriculus sp. pada lumpur dari unit reservoir IPAL. Rasio berat cacing/lumpur dalam pengolahan yang digunakan adalah 0,4; 0,6; dan 0,8. Pengamatan penurunan kadar Fe pada lumpur dilakukan setiap hari selama 7 hari. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya penurunan Fe pada lumpur pada hari ke 7 sebesar 15,44% rasio 0,6 dan 21,87% rasio 0,8. Terjadi perbedaan pada rasio 0,4 penurunan logam Fe sebesar 21,09% pada hari ke 6.