Mochammad Chafidz
airlannga

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN LAMA KONTAK, JENIS PEKERJAAN DAN PENGGUNAAN APD DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA TAHU, KEDIRI Mochammad Chafidz; Endang Dwiyanti
The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health Vol. 6 No. 2 (2017): The Indonesian Journal Of Occupational Safety and Health
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.036 KB) | DOI: 10.20473/ijosh.v6i2.2017.156-165

Abstract

ABSTRAKDermatitis kontak akibat kerja yang merupakan salah satu penyakit kelainan kulit sering timbul pada industri tidak terkecuali industri pada pabrik tahu  rumahan yang dapat menurunkan produktifitas pekerja. Pemaparan zat kimia yang digunakan dalam proses penggumpalan dapat menyebabkan dermatitis kontak, mengakibatkan iritasi dan gangguan kulit lainnya dalam bentuk gatal-gatal, kulit kering dan pecah-pecah, kemerah-merahan, serta koreng yang tidak sembuh-sembuh. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif . Penelitian ini dilakukan pada bulan maret  – desember 2016 pada pekerja pembuat tahu yang berada di wilayah RT: 6 RW: 2 Desa Joho Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan total populasi sebanyak 25 orang. Beberapa faktor yang diduga sebagai penyebab dermatitis kontak adalah faktor eksternal (lama kontak, frekuensi kontak, suhu dan kelembaban) dan faktor internal (usia, riwayat penyakit kulit, riwayat atopi, riwayat alergi, masa kerja, jenis pekerjaan dan penggunaan APD). Pengumpulan data menggunakan lembar pemeriksaan dokter, thermohigrometer, dan kuesioner. Data yang diperoleh kemudian di uji menggunakan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan α = 0, 05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 72 % responden mengalami dermatitis kontak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama kontak (p=0,007), jenis pekerjaan (p=0,012) dan penggunaan APD (p=0,000) ada hubungan dengan kejadian dermatosis. Sedangkan frekuensi kontak (p=0,534), suhu (p=0,355), kelembaban (p=0,319), penyakit kulit (p=0,362) dan masa kerja (p=0,673) tidak ada hubungan dengan kejadian dermatosis. Beberapa hal yang dapat disarankan untuk menurunkan risiko terkena dermatitis  kontak adalah meningkatkan kesadaran pekerja terhadap penyakit kulit khususnya dermatitis kontak. Menjaga kebersihan diri (personal hygiene). Memakai alat pelindung diri berupa sarung tangan yang menutupi sampai bagian lengan, baju kerja yang menutupi seluruh bagian tubuh dan sepatu boot. Kata kunci : Dermatitis, pekerja pembuat tahu, faktor yang berhubungan