Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BARU DAN PENGARUH PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI TERHADAP HASIL PADI DAN MUTU BERAS DI KABUPATEN GORONTALO Muh. Asaad
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 19, No 3 (2016): November 2016
Publisher : Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpptp.v19n3.2016.p263-273

Abstract

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani adalah peningkatan produktivitas dan peningkatan mutu hasil beras. Penelitian ini bertujuan untuk (i) mengetahui varietas unggul baru padi yang memiliki tingkat hasil dan mutu beras tinggi dan (ii) menganalisis pengaruh pemupukan terhadap hasil gabah dan mutu beras. Penelitian dilakukan di lahan sawah irigasi Kabupaten Gorontalo mulai Januari 2012 sampai Januari 2013. Penelitian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) untuk menguji enam varietas (Inpari 3, Inpari 4, Inpari 9, Inpari 10, Inpari 13, dan Mira) dan setiap varietas diulang sebanyak empat kali di lahan petani. Sedangkan tahap kedua menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan empat perlakuan (Rekomendasi pemupukan PUTS + 500 kg/ha jerami, rekomendasi pemupukan cara petani + 500 kg/ha jerami, rekomendasi pemupukan PUTS, dan rekomendasi pemupukan cara petani) yang diulang empat kali. Setiap varietas ditanam dengan jarak 25 cm x 25 cm dengan cara tanam pindah dari bibit semai yang berumur 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas Inpari 4, 10 dan Mira memiliki tingkat produktivitas yang cukup tinggi masing-masing 4,21 t/ha; 4,35 t/ha dan 4,46 t/ha GKG serta memiliki mutu beras yang lebih baik. Paket pemupukan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil padi sawah irigasi di 264 Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Vol. 19, No.3, November 2016: 261-273 Kabupaten Gorontalo. Pemupukan dengan menggunakan PUTS + 500 kg/ha jerami memperlihatkan hasil yang lebih tinggi (6,28 t/ha GKG) dan memiliki mutu beras yang baik.ABSTRACTIdentification of New Varieties and Effect of Specific Fertilization to Yield and Quality of Rice in Gorontalo District. One of the efforts to increase farmer’s income is by increasing yield and improving the quality of rice. The objectives were (i) to obtain new varieties of rice with high yield and quality and (ii) to analyze the effect offertilization to the yield and quality of rice. The research was carried out in Gorontalo district from January 2012 to January 2013. The research was conducted in two steps. The first step used a Randomized Block Design (RBD) to test six varieties (Inpari 3, Inpari 4, Inpari 9, Inpari 10, Inpari 13 and Mira) and it was repeated four times in the farmer’s fields. While the second step used a RBD with four treatments fertilizer recommendation of Paddy Soil Test Kit (PSTK) + 500 kg/ha of straw, existing fertilizer + 500 kg/ha of straw, fertilizer recommendation of PSTK and existingfertilizer and it was repeated four times. Each variety was planted with measurement of 25 cm x 25 cm and transplanted in 21 days old. The results showed that the productivities of Inpari 4, Inpari 10 and Mira were quite high (4.21 t/ha; 4.35 t/ha and 4.46 t/ha of dry grain, respectively) and they had a good quality of rice. Fertilization using PSTK + 500 kg/ha of straw showed the highest yield (6.28 t/ha) and it produced a good quality of rice. 
Effektifitas pengendalian Phytophthora palmivora dengan agensia hayati terhadap peningkatan produktivitas Kakao [The effectiveness control of Phytophthora palmivora with biological agents on Cocoa produktivity improvement] Bahar UDIN; F. RAHMAWATI; Muh. ASAAD
E-Journal Menara Perkebunan Vol 85, No 1 (2017): April, 2017
Publisher : INDONESIAN RESEARCH INSTITUTE FOR BIOTECHNOLOGY AND BIOINDUSTRY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (660.998 KB) | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v85i1.230

Abstract

In Indonesia, the fruit rot disease is very high in the central cocoa in the Southeast Sulawesi. The study aims to test the effectiveness of some biological agents to attack of Phytophthora palmivora. The experiment was conducted in 2015 in the village of Andomesinggo, Southeast Sulawesi. Productive cocoa plant material from side grafting results, Trichoderma harzianum DT/38, T. pseudokonongii DT/39, T. Wis Grooow, and T. asperellium specific Sultra and dithiocarbamates fungicida. The study used a randomized block design, data were analyzed with  ANOVA,  followed  by   Duncan  multiple test  dose  at t  he   level of   0.05. Research results   show  that the   percentage   and   index of  cocoa  pod   disease   attacks     decreased after controlled by T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39, T. asperellium specific Sultra  and  T.   pseudokoningii   DT/39 as well as  signify  cantly  different.   The   intensity  of the  cocoa   fruit rot disease lowest in treatment T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39 and T. asperellium specific Sultra. The highest number   of   fruit,  dried   grain  weight   and yield  of  dry  beans   is  the best obtained in giving treatment T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39 and T. asperellium specific Sultra. The highest cocoa productivity and lost lowest yield achieved by treatment of T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39 and T. asperellium specific Sultra.[Keywords: fruit rot disease, biological agents, cocoa productivity]  AbstrakDi   Indonesia   serangan   penyakit busuk buah sangat tinggi pada sentra kakao di Sulawesi Tenggara. Penelitian bertujuan menguji keefektifan beberapa Trichoderma spp. Ter- hadap serangan penyakit busuk buah yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2015 di Sulawesi  Tenggara, Desa Andomesinggo. Bahan tanaman  kakao  produktif hasil sambung samping, Trichoderma harzianum DT/38, T. pseudokonongii DT/39, T. Wis Grooow dan T. asperellium spesifik Sultra dan fungisida ditiokarbamat. Penelitian menggunakan Rancang-an Acak Kelompok (RAK) 6 perlakuan, 4 ulangan dan masing-masing perlakuan diamti 15 tanaman. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji selang berganda Duncan pada taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberi perlakuan T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39, T. asperellium spesifik Sultra dan T. pseudokoningii DT/39 efektif menurunkan persentase dan indeks serangan penyakit busuk buah kakao yang disebabkan oleh P.  palmivora dibanding kontrol. Intensitas serangan  penyakit   busuk   buah  terendah setelah diberi perlakuan T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii  DT/39 dan T. asperellium spesifik  Sultra  dibanding   kontrol.   Jumlah buah tertinggi, bobot  biji   kering dan rendemen biji kakao kering terbaik diperoleh pada pemberian perlakuan T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39 dan T. asperellium spesifik Sultra dibanding perlakuan lainnya. Produktivitas kakao tertinggi dan kehilangan hasil terendah dicapai pada perlakuan T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39 dan T. asperellium spesifik Sultra dibanding perlakuan lainnya.[Kata kunci : penyakit busuk buah, agensia hayati, produktivitas kakao]
Effektifitas pengendalian Phytophthora palmivora dengan agensia hayati terhadap peningkatan produktivitas Kakao [The effectiveness control of Phytophthora palmivora with biological agents on Cocoa produktivity improvement] Bahar UDIN; F. RAHMAWATI; Muh. ASAAD
Menara Perkebunan Vol. 85 No. 1 (2017): 85 (1), 2017
Publisher : INDONESIAN OIL PALM RESEARCH INSTITUTE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iribb.jur.mp.v85i1.230

Abstract

In Indonesia, the fruit rot disease is very high in the central cocoa in the Southeast Sulawesi. The study aims to test the effectiveness of some biological agents to attack of Phytophthora palmivora. The experiment was conducted in 2015 in the village of Andomesinggo, Southeast Sulawesi. Productive cocoa plant material from side grafting results, Trichoderma harzianum DT/38, T. pseudokonongii DT/39, T. Wis Grooow, and T. asperellium specific Sultra and dithiocarbamates fungicida. The study used a randomized block design, data were analyzed with  ANOVA,  followed  by   Duncan  multiple test  dose  at t  he   level of   0.05. Research results   show  that the   percentage   and   index of  cocoa  pod   disease   attacks     decreased after controlled by T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39, T. asperellium specific Sultra  and  T.   pseudokoningii   DT/39 as well as  signify  cantly  different.   The   intensity  of the  cocoa   fruit rot disease lowest in treatment T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39 and T. asperellium specific Sultra. The highest number   of   fruit,  dried   grain  weight   and yield  of  dry  beans   is  the best obtained in giving treatment T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39 and T. asperellium specific Sultra. The highest cocoa productivity and lost lowest yield achieved by treatment of T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39 and T. asperellium specific Sultra.[Keywords: fruit rot disease, biological agents, cocoa productivity]  AbstrakDi   Indonesia   serangan   penyakit busuk buah sangat tinggi pada sentra kakao di Sulawesi Tenggara. Penelitian bertujuan menguji keefektifan beberapa Trichoderma spp. Ter- hadap serangan penyakit busuk buah yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2015 di Sulawesi  Tenggara, Desa Andomesinggo. Bahan tanaman  kakao  produktif hasil sambung samping, Trichoderma harzianum DT/38, T. pseudokonongii DT/39, T. Wis Grooow dan T. asperellium spesifik Sultra dan fungisida ditiokarbamat. Penelitian menggunakan Rancang-an Acak Kelompok (RAK) 6 perlakuan, 4 ulangan dan masing-masing perlakuan diamti 15 tanaman. Data dianalisis dengan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji selang berganda Duncan pada taraf 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberi perlakuan T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39, T. asperellium spesifik Sultra dan T. pseudokoningii DT/39 efektif menurunkan persentase dan indeks serangan penyakit busuk buah kakao yang disebabkan oleh P.  palmivora dibanding kontrol. Intensitas serangan  penyakit   busuk   buah  terendah setelah diberi perlakuan T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii  DT/39 dan T. asperellium spesifik  Sultra  dibanding   kontrol.   Jumlah buah tertinggi, bobot  biji   kering dan rendemen biji kakao kering terbaik diperoleh pada pemberian perlakuan T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39 dan T. asperellium spesifik Sultra dibanding perlakuan lainnya. Produktivitas kakao tertinggi dan kehilangan hasil terendah dicapai pada perlakuan T. harzianum DT/38 + T. pseudokoningii DT/39 dan T. asperellium spesifik Sultra dibanding perlakuan lainnya.[Kata kunci : penyakit busuk buah, agensia hayati, produktivitas kakao]