Fadli Rahman
Departemen Teknik Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KEKERINGAN PADA LAHAN PERTANIAN MENGGUNAKAN METODE NDDI DAN PERKA BNPB NOMOR 02 TAHUN 2012 (Studi Kasus : Kabupaten Kendal Tahun 2015) Fadli Rahman; Abdi Sukmono; Bambang Darmo Yuwono
Jurnal Geodesi UNDIP Volume 6, Nomor 4, Tahun 2017
Publisher : Departement Teknik Geodesi Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.565 KB)

Abstract

ABSTRAK Kekeringan merupakan salah satu kejadian yang sering terjadi pada belahan bumi dengan iklim monsoon tropis yang sangat sensitif terhadap anomali iklim El-Nino Southern Oscillation (ENSO) dan dapat memberikan dampak negatif salah satunya kekeringan lahan pertanian. Kabupaten Kendal merupakan salah satu daerah di Indonesia yang terkena dampak anomali iklim ENSO tersebut. Ancaman kekeringan akibat pengaruh iklim memang tidak dapat dihindari, tetapi dapat diminimalkan dampaknya jika pemantauan kekeringan di suatu daerah dapat diketahui.Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan aplikasi dari pengindraan jauh. Aplikasi penginderaan jauh tersebut menggunakan algoritma Normalized Difference Drought Index (NDDI). NDDI merupakan rasio antara Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan Normalized Difference Water Index (NDWI) untuk mengkaji sebaran dan luasan kekeringan pertanian Kabupaten Kendal tahun 2015. Selain itu, identifikasi daerah kekeringan pertanian juga dilakukan dengan menggunakan Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Perka BNPB) Nomor 02 Tahun 2012 tentang pedoman umum pengkajian risiko bencana.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kekeringan pertanian menggunakan metode NDDI terjadi pada bulan Juli 2015 dengan luas kekeringan normal 6980,362 ha, kekeringan ringan sebesar 13364,155 ha, kekeringan sedang 682,847 ha dan kekeringan berat 281,81 ha. Sedangkan ancaman kekeringan pertanian berdasarkan Perka BNPB diperoleh ancaman ringan sebesar 10818,737 ha, ancaman sedang 9757,974 ha dan ancaman tinggi 1078,97 ha. Berdasarkan hasil validasi diperoleh tingkat akurasi metode NDDI sebesar 82% dan Perka BNPB sebesar 70%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa metode NDDI lebih akurat daripada Perka BNPB dalam mengidentifikasi kekeringan lahan pertanian di Kabupaten Kendal tahun 2015.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI PENGINDERAAN JAUH UNTUK DETEKSI KEKERINGAN PERTANIAN MENGGUNAKAN METODE NORMALIZED DIFFERENCE DROUGHT INDEX DI KABUPATEN KENDAL Abdi Sukmono; Fadli Rahman; Bambang Darmo Yuwono
Jurnal Geografi : Media Informasi Pengembangan dan Profesi Kegeografian Vol 14, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jg.v14i2.11521

Abstract

Drought of agricultural land is one of the most frequent disasters in Indonesia. This disaster greatly affects food security. Kendal Regency is one of the areas in Indonesia that often experience drought of agricultural land. In the year 2015 in Kendal regency there are 1055 Ha paddy field was crop failure. The threat of drought on agricultural land can be minimized if the monitoring of drought potential in a region can be known.One way that can be used for spatial drought monitoring is to use applications from remote sensing based on a particular algorithm. In the research, Normalized Difference Drought Index (NDDI) algorithm is used to distribution and extent of agricultural drought in Kendal District by 2015 using Landsat 8 satellite imagery. NDDI is the ratio between Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) and Normalized Difference Water Index (NDWI).The results indicate agricultural drought using NDDI method in July 2015 with normal drought area 6980,362 ha, mild drought 13364,155 ha, moderate drought 682,847 ha and dry drought 281,81 ha. Validation results show the accuracy of the NDDI method is 82%.Â