Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Ketersediaan Lahan untuk Peningkatan Produksi Padi di Provinsi Riau Nurhayati Nurhayati
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol 10, No 3 (2016): (Edisi Khusus)
Publisher : Indonesian Center for Agriculture Land Resource Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jsdl.v10n3.2016.%p

Abstract

Padi merupakan komoditas strategis, ekonomis, bahkan politis yang menjadi barometer kehidupan politik dan ekonomi bagi masyarakat. Kebutuhan beras di Provinsi Riau meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, di sisi lain penciutan luas lahan sawah, penurunan tingkat kesuburan tanah, penurunan kapasitas suplai air irigasi, dan peningkatan serangan OPT. Hingga saat ini Provinsi Riau baru mampu memenuhi sekitar 43% kebutuhan beras dari kebutuhan sebesar 670 ribu ton beras. Produksi padi yang rendah disebabkan pemanfaatan lahan yang belum optimal. Berkaitan dengan ketersediaan lahan, peningkatan produksi padi di provinsi ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan pasang surut, lahan irigasi, lahan kering dan lahan perkebunan kelapa sawit dan karet yang belum menghasilkan dan akan diremajakan melalui intensifikasi tanam dan ekstensifikasi tanam. Optimalisasi pemanfaatan lahan diperkirakan dapat meningkatkan produksi padi Provinsi Riau sebesar 2.514.756 ton gabah atau sekitar 1.559.149 ton beras. Tujuan dari makalah ini adalah memberikan informasi kepada pengambil kebijakan pembangunan pertanian khususnya peningkatan produksi padi di Provinsi Riau mengenai potensi lahan yang tersedia dan perkiraan peningkatan produksi padi.
Potensi Ketersediaan Lahan untuk Peningkatan Produksi Padi di Provinsi Riau Nurhayati Nurhayati
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol 10, No 3 (2016): (Edisi Khusus)
Publisher : Indonesian Center for Agriculture Land Resource Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jsdl.v10n3.2016.%p

Abstract

Padi merupakan komoditas strategis, ekonomis, bahkan politis yang menjadi barometer kehidupan politik dan ekonomi bagi masyarakat. Kebutuhan beras di Provinsi Riau meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, di sisi lain penciutan luas lahan sawah, penurunan tingkat kesuburan tanah, penurunan kapasitas suplai air irigasi, dan peningkatan serangan OPT. Hingga saat ini Provinsi Riau baru mampu memenuhi sekitar 43% kebutuhan beras dari kebutuhan sebesar 670 ribu ton beras. Produksi padi yang rendah disebabkan pemanfaatan lahan yang belum optimal. Berkaitan dengan ketersediaan lahan, peningkatan produksi padi di provinsi ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan pasang surut, lahan irigasi, lahan kering dan lahan perkebunan kelapa sawit dan karet yang belum menghasilkan dan akan diremajakan melalui intensifikasi tanam dan ekstensifikasi tanam. Optimalisasi pemanfaatan lahan diperkirakan dapat meningkatkan produksi padi Provinsi Riau sebesar 2.514.756 ton gabah atau sekitar 1.559.149 ton beras. Tujuan dari makalah ini adalah memberikan informasi kepada pengambil kebijakan pembangunan pertanian khususnya peningkatan produksi padi di Provinsi Riau mengenai potensi lahan yang tersedia dan perkiraan peningkatan produksi padi.
SUMBANGAN MIKROBA PELARUF FOSFAT INDEGENUS TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN PERTANIAN DI PROVINSI RIAU Ida Nur Istina; Nurhayati Nurhayati; Jakoni Jakoni
DINAMIKA PERTANIAN Vol. 35 No. 3 (2019): Jurnal Dinamika Pertanian Edisi Khusus, Nomor 3 2019
Publisher : UIR Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25299/dp.2019.vol35(3).4562

Abstract

ABSTRACT The obstacle to agricultural development in peatlands is the low nutrient content needed for plant growth. One effort that can be done to increase agricultural productivity in peatlands is a friendly environmental fertilization. This research aims to find out the role of indigenous phosphate solubilizing microbes in enhanced peat soil fertility in Kampar District in 2014 by using a Factorial Randomized Block Design with 3 replications. First factor was MPF inoculation (control; Burkholderia gladioli and penicillium aculeatum), and the second factor was Ameliorants (Control, Oil Palm Empty Fruit Bunch (TKKS) Compost, 4 kg TKKS compost/polybag and 25% recommended dosage, 4 kg TKKS compost/polybag and 50% recommended dosage, 4 kg TKKS compost/polybag and 75% recommended dosage, 4 kg TKKS compost/polybag and 100% P recommended dosage. Soil Nutrient analyses carried out at the laboratories of Vegetable Crops Research Institute Lembang. The parameters observed were: soil content of nutrients N, P, K, Ca, and Mg. The results showed that the indigenous phosphate solubilizing microbe increased the soil's nutrient content.