This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Karina Desi Hariyanto
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengaruh Intensitas Mengakses Fitur-Fitur Gadget dan Tingkat Kontrol Orang Tua Terhadap Kesehatan Mental Remaja Karina Desi Hariyanto; Agus Naryoso, S.Sos, M.Si
Interaksi Online Vol 4, No 2: April 2016
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.343 KB)

Abstract

Dewasa ini teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita, salah satunya adalah gadget. Gadget ini bentuknya pun bermacam-macam ada handphone, smartphone, playstation, PSP, Tablet, Laptop dll. Intensitas mengakses fitur gadget adalah frekuensi dan durasi berapa lama mendapatkan informasi melalui fitur-fitur gadget. Dibalik teknologi yang terus berkembang terdapat dampak baik dan buruk bagi penggunanya baik itu secara psikis maupun fisik. Untuk kesehatan fisik, masyarakat masih bisa melihat dan mengenali gejala-gejala sakit dan bisa ditangani ketika sakit itu timbul, sedangkan untuk kesehatan mental, jarang sekali masyarakat yang menyadari gejala-gejalanya. Kesehatan mental remaja adalah kemampuan remaja dalam mengatur emosi dan menyelesaikan masalah dengan pemikiran yang positif, dalam membentuk dirinya yang baru. Komunikasi dalam keluarga juga mempengaruhi atau berperan dalam kesehatan mental remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas mengakses fitur gadget dan tingkat kontrol orang tua terhadap kesehatan mental remaja. Peneliti menggunakan Teori Computer Mediated Communication dari Crispin Thurlow yang menjelaskan dampak positif dan juga dampak negatif dari penggunaan internet. Teori Skema Keluarga Konsensual dari Morrisan, yang menjelaskan tipe keluarga yang sering berkomunikasi dan menghargai pendapat setiap anggota keluarga, tetapi masih mementingkan kewenangan orang tua. Teori Inconsistent Nurturing as Control dari Beth A. Le Poire yang menjelaskan penggunaan pemeliharaan dan kontrol sebagai upaya untuk menjaga anggota-anggota keluarga dari perilaku yang tidak diinginkan. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitaitf dengan populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi SMA 9 Semarang yang berusia 15-18 tahun. Penarikan sampel dilakukan secara proposionate stratified ramdom sampling sebanyak 75 responden. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan Uji Regresi Linear Berganda untuk melihat pengaruh intensitas mengaskes fitur gadget dan tingkat kontrol orang tua terhadap kesehatan mental remaja. Hasil pengujian hipotesis pengaruh intensitas mengaskes fitur gadget dan tingkat kontrol orang tua terhadap kesehatan mental remaja secara bersama-sama menunjukkan hasil nilai Fhitung lebih tinggi dari F-tabel (114.696 >3.12). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independent (X1 dan X2) memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel dependent (Y) sebesar 76,1%, sisanya adalah pengaruh di dari luar variabel bebas seperti lingkungan tempat tinggal, teman sebaya dll. Sedangkan hasil uji hipotesis untuk masing-masing variabel ditunjukkan oleh uji t, intesitas mengakses gadget (X1) berpengaruh signifikan sebesar 40.8% terhadap y, teori CMC menunjukkan menggunakan gadget dapat menjadikan seseorang menjadi antisosial,kompulsif,dan asosial. Tingkat kontrol orang tua (X2) berpengaruh signifikan sebesar 57.8% terhadap y, teori skema keluarga konsensual dan INC menunjukkan setiap bentuk kontrol orang tua, larangan, perintah dan pemeliharaan berpengaruh pada pribadi remaja.