Otih Rostiana
(Bioteknologi), (h-index : 7), Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENYEBARAN BENIH VARIETAS UNGGUL JAMBU METE DI KAWASAN TIMUR DAN BARAT INDONESIA Otih Rostiana; Wawan Haryudin; Jajat Darajat
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v28n1.2017.1-14

Abstract

Rehabilitasi dan ekstensifikasi pertanaman jambu mete di sentra produksi merupakan program strategis untuk meningkatkan produksi nasional. Menteri Pertanian sudah melepas sembilan varietas unggul jambu mete nasional. Dalam pelaksanaannya, program rehabilitasi dan ekstensifikasi masih terkendala oleh terbatasnya jumlah benih unggul karena sistem penyebarannya masih belum tertata secara baik. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi penyebaran benih varietas unggul jambu mete di sentra produksi Kawasan Timur dan Barat Indonesia. Data primer diperoleh melalui survei lapangan secara sengaja (purposive random sampling) di beberapa lokasi calon kebun sumber benih, sedangkan data tentang penyebaran, asal-usul populasi dan penciri/karakteristik utama calon sumber benih jambu mete diperoleh berdasarkan desk study. Hasil penelitian menunjukkan kesembilan varietas unggul jambu mete nasional, sebagian besar berasal dari hasil seleksi populasi pertanaman jambu mete milik petani di beberapa lokasi pengembangan mete. Penyebaran varietas unggul jambu mete tersebut mengikuti minat petani dan kondisi lingkungan yang sesuai dengan daerah pengembangannya yang baru. Varietas unggul yang banyak dikembangkan di Wilayah Timur Indonesia (NTT, NTB, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara) adalah keturunan dari populasi Muna dan MPF 1, sedangkan di Wilayah Barat Indonesia adalah keturunan varietas Meteor YK. Kemurnian benih dari calon kebun benih jambu mete perlu dimonitor mutunya karena jambu mete sifatnya menyerbuk silang. Selain itu, untuk menjamin ketersediaan benih sumber jambu mete berkelanjutan, setiap sentra produksi harus membangun kebun induk terbarukan karena blok penghasil tinggi jambu mete yang ada saat ini sudah tua dan produksinya akan terus menurun.
PENYEBARAN BENIH VARIETAS UNGGUL JAMBU METE DI KAWASAN TIMUR DAN BARAT INDONESIA Otih Rostiana; Wawan Haryudin; Jajat Darajat
Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat Vol 28, No 1 (2017): BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/bullittro.v28n1.2017.1-14

Abstract

Rehabilitasi dan ekstensifikasi pertanaman jambu mete di sentra produksi merupakan program strategis untuk meningkatkan produksi nasional. Menteri Pertanian sudah melepas sembilan varietas unggul jambu mete nasional. Dalam pelaksanaannya, program rehabilitasi dan ekstensifikasi masih terkendala oleh terbatasnya jumlah benih unggul karena sistem penyebarannya masih belum tertata secara baik. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi penyebaran benih varietas unggul jambu mete di sentra produksi Kawasan Timur dan Barat Indonesia. Data primer diperoleh melalui survei lapangan secara sengaja (purposive random sampling) di beberapa lokasi calon kebun sumber benih, sedangkan data tentang penyebaran, asal-usul populasi dan penciri/karakteristik utama calon sumber benih jambu mete diperoleh berdasarkan desk study. Hasil penelitian menunjukkan kesembilan varietas unggul jambu mete nasional, sebagian besar berasal dari hasil seleksi populasi pertanaman jambu mete milik petani di beberapa lokasi pengembangan mete. Penyebaran varietas unggul jambu mete tersebut mengikuti minat petani dan kondisi lingkungan yang sesuai dengan daerah pengembangannya yang baru. Varietas unggul yang banyak dikembangkan di Wilayah Timur Indonesia (NTT, NTB, Sulawesi Tenggara dan Maluku Utara) adalah keturunan dari populasi Muna dan MPF 1, sedangkan di Wilayah Barat Indonesia adalah keturunan varietas Meteor YK. Kemurnian benih dari calon kebun benih jambu mete perlu dimonitor mutunya karena jambu mete sifatnya menyerbuk silang. Selain itu, untuk menjamin ketersediaan benih sumber jambu mete berkelanjutan, setiap sentra produksi harus membangun kebun induk terbarukan karena blok penghasil tinggi jambu mete yang ada saat ini sudah tua dan produksinya akan terus menurun.