This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Alifah Erti Puspaningrum
Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UNDIP

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SELF DISCLOSURE PADA MEDIA SOSIAL YOUTUBE DALAM BENTUK VIDEO BLOG Alifah Erti Puspaningrum; S. Rouli Manalu
Interaksi Online Vol 6, No 1: Januari 2018
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.974 KB)

Abstract

Semakin canggihnya teknologi membuat manusia yang dulunya melakukan self disclosure atau pengungkapan diri dengan cara bertatap muka secara langsung (face-to-face), kini dapat dilakukan dengan menggunakan media sosial YouTube salah satunya dengan konten Video Blog (VLOG). Vlog menjadi salah satu trend yang banyak diikuti oleh masyarakat Indonesia, bahkan Presiden Joko Widodo pun juga membuat vlog. Penelitian ini fokus pada penggunaan metode campuran (mix methods) dengan metode kualitatif sebagai metode utama, dan metode kuantitatif sebagai metode pelengkap. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Manajemen Privasi Komunikasi atau sering disebut CPM (Communication Privacy Management). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan analisis isi kuantitatif, dan indepth interview. Penelitian dilakukan kepada lima orang vlogger dan lima video blog. Hasil penelitian menemukan bahwa pada saat seseorang melakukan self disclosure, ada 7 hal yang ditemukan oleh peneliti diantaranya : (1) tema self disclosure, (2) sifat self disclosure, (3) identitas diri, (4) fokus self disclosure, (5) aspek privasi, (6) tone emosional, (7) tempat keterbukaan. Dari ketujuh hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa self disclosure yang dilakukan oleh vlogger membahas mengenai percintaan, pekerjaan dan pendidikan. Selain konteks dari self disclosure itu sendiri, peneliti juga menemukan motivasi dari diri vlogger untuk melakukan pengungkapan diri yakni : (1) Tempat pelarian karena pengalaman buruk, (2) Tempat sharing, (3) Media penjernihan diri, (4) Mencari dukungan emosional, (5) Media dokumentasi. Respon atau tanggapan orang lain terhadap pengungkapan diri vlogger berupa respon negatif dan positif, Namun vlogger menceritakan bahwa ia lebih banyak mendapatkan respon positif daripada respon negatif pada saat melakukan pengungkapan diri melalui media sosial.