Samsul Ma’rif
Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POLA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PERIKANAN WILAYAH PESISIR KECAMATAN BONANG KABUPATEN DEMAK Elizabeth Fatimatul Hajar; Samsul Ma’rif
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 2, No 3 (2013): Agustus 2013
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1163.981 KB)

Abstract

Kecamatan Bonang merupakan salah satu wilayah pesisir Kabupaten Demak terdapat empat desa pesisir yaitu Desa Purworejo, Desa Margolinduk, Desa Morodemak, dan Desa Betahwalang. Potensi 4 Desa sebagai wilayah pesisir sangat didominasi hasil perikanan yang sangat melimpah namun, berdasarkan data BPS dalam angka tahun 2011 Kecamatan Bonang memiliki jumlah rumah tangga miskin cukup besar. Tujuan dalam penelitian ini adalah merumuskan pola agribisnis perikanan sebagai strategi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat di wilayah pesisir Kecamatan Bonang. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan melakukan analisis deskriptif dan analisis frekuensi untuk menganalisis potensi agribisnis perikanan. Analisis hierarchi cluster untuk mengelompokkan klasifikasi wilayah sesuai dengan tipologi karakteristik potensi pengembangan agribisnis perikanan. Analisis multidimensional scalling untuk memetakan tipologi wilayah sesuai karakteristik potensi agribisnis perikanan. Temuan studi yang didapatkan dari penelitian ini adalah pola pengembangan agribisnis perikanan wilayah pesisir Kecamatan Bonang dimana Desa Betahwalang dan Desa Morodemak menjadi desa input produksi penyedia peralatan penangkapan dan bibit ikan tambak. Desa Betahwalang, Desa Margolinduk, Desa Morodemak dan Desa Purworejo memiliki potensi pada kegiatan perikanan tangkap dan kegiatan budidaya (tambak). Pada kegiatan pengolahan ada tiga wilayah pusat pengolahan yaitu sentra pengolahan rajungan kupas di Desa Betahwalang, sentra pengolahan ikan asin dan udang rebon di Desa Purworejo, dan sentra pengolahan kerupuk dan terasi di Desa Margolinduk. Hasil pengolahan pada masing-masing sentra wilayah ini nantinya bisa dijual langsung dari 2 Desa yaitu Desa Margolinduk dan Desa Purworejo yang secara eksisting dekat dengan akses jalan lokal utama selain itu Desa Purworejo juga menjadi pusat aktivitas perikanan karena terdapat TPI Morodemak.
POLA PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR BERSIH OLEH MASYARAKAT SEBAGAI ANTISIPASI DAMPAK SALINISASI DI WILAYAH PESISIR KECAMATAN JEPARA (STUDI KASUS KELURAHAN BULU, KELURAHAN KAUMAN, KELURAHAN JOBOKUTO DAN KELURAHAN UJUNGBATU) Rahajeng Pramushinto; Samsul Ma’rif
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 2, No 3 (2013): Agustus 2013
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.772 KB)

Abstract

Perubahan iklim telah menjadi fenomena umum yang kian lama menjadi ancaman bagi keberlangsungan lingkungan hidup atau hidup masyarakat (Lapan, 2009). Salah satu akibat dari perubahan iklim di wilayah pesisir yang menjadi permasalahan adalah peningkatan salinitas (meningkatnya kadar garam pada air-air tanah). Salinisasi juga terjadi di Kelurahan Bulu, Kelurahan Kauman, Kelurahan Jobokuto dan Kelurahan Ujungbatu Kecamatan Jepara yang mengakibatkan jumlah air bersih di kawasan ini semakin berkurang disisi lain terdapat  keterbatasan kemampuan masyarakat secara ekonomi sehingga semakin mempersulit akses terhadap air bersih. Atas dasar permasalahan tersebut maka muncul research questions: “Bagaimana pola pemanfaatan sumber daya air bersih oleh masyarakat sebagai antisipasi dampak salinisasi di wilayah pesisir Kecamatan Jepara?”. Mengacu pada research question tersebut kemudian dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengkaji pola pemanfaatan sumber daya air bersih oleh masyarakat sebagai antisipasi dampak salinisasi di wilayah pesisir Kecamatan Jepara dengan aspek fisik, aspek lingkungan dan aspek masyarakat sebagai landasan dalam penelitian.Penelitian dilakukan dengan tahap-tahap analisis meliputi (1) analisis jenis penggunaan dan tipe pemanfaatan sumber daya air wilayah pesisir Kecamatan Jepara, (2) Analisis dampak negatif salinisasi terhadap sumberdaya air, (3) Analisis upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air bersih, (4) Analisis alternatif sumber air bersih di wilayah studi, dan (5) Analisis pola pemanfaatan sumber daya air wilayah pesisir. Dari tahapan analisis tersebut ditemukan hasil bahwa terdapat tiga pola pemanfaatan sumber daya air bersih yaitu pola pemanfaatan dengan kondisi kebutuhan air bersih tercukupi, pola pemanfaatan dengan kondisi kebutuhan air bersih tercukupi dengan syarat dan pola pemanfaatan dengan kondisi kebutuhan air bersih belum tercukupi dimana pada masing-masing pola pemanfaatan memiliki upaya dan alternatif dalam mencukupi kebutuhan air bersih. Upaya yang dilakukan antara lain efisiensi dan efektifitas dalam pemanfaatan, pengendalian air tanah berlebih dan upaya konservasi sumber air, sedangkan alernatif yang dapat dilakukan antara lain dengan penggunaan teknologi reverse osmosis, distilator surya dan pemanenan air hujan.
PENGARUH KEBERADAAN BANDARA INTERNASIONAL KUALANAMU TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI DAN PERUBAHAN FISIK KAWASAN SEKITARNYA Nia Fitria Indah; Samsul Ma’rif
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1406.188 KB)

Abstract

Keberadaan Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang telah memberikan pengaruh terhadap perubahan aktivitas penggunaan lahan, kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan perubahan nilai lahan kawasan sekitarnya. Perubahan ini didukung dengan adanya pembangunan infrastruktur pendukung kegiatan bandara dibeberapa kawasan tertentu, sehingga kawasan sekitarnya pun menjadi daya tarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di kawasan tersebut. Untuk itu, research question dari penelitian ini adalah bagaimana pengaruh dari keberadaan Bandara Internasional Kualanamu terhadap perubahan kondisi sosial ekonomi dan perubahan fisik kawasan sekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang mengacu pada variabel perubahan aktivitas penggunaan lahan, variabel perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat, dan variabel perubahan nilai lahan. Untuk setiap variabel menggunakan teknik analisis skoring. Dari ketiga variabel pengukuran tersebut kemudian dilakukan overlay peta sehingga terlihat jelas perubahan yang terjadi. Berdasarkan dari analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini disimpulkan bahwa keberadaan Bandara Internasional Kualanamu telah memberikan pengaruh yang besar terhadap perubahan kondisi sosial ekonomi dan perubahan fisik kawasan sekitarnya. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya aktivitas-aktivitas komersial dan bermukim terutama disepanjang jalur utama di kawasan sekitar.
IDENTIFIKASI POLA PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DI KAWASAN PERBATASAN KOTA PONTIANAK DENGAN KECAMATAN SUNGAI RAYA Elfiansyah Elfiansyah; Samsul Ma’rif
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 2, No 3 (2013): Agustus 2013
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.868 KB)

Abstract

Kecamatan Sungai Raya merupakan kecamatan yang mempunyai lahan pertanian yang sangat luas dan strategis untuk kesuburan dan lahan pertanian ini didominasi oleh lahan persawahan. Untuk itu permasalahan yang akan di angkat dalam penelitian ini adalah perkembangan kawasan kota perbatasan antara ibukota Kecamatan Sungai Raya dan Kota Pontianak. Untuk  mencapai tujuan dari penelitian ini, pendekatan studi yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif dengan analisis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil observasi serta data sekunder yang diperoleh melalui survey instansi. Analisis yang dilakukan  dalam penelitian ini  adalah analisis perubahan penggunaan lahan, analisis Faktor Penyebab Perubahan Penggunaan Lahan  dan analisis aktivitas masyarakat yand dapat mempengaruhi perkembangan kota di wilayah perbatasan Kecamatan Sungai Raya dan Kota Pontianak. Dari hasil penyusunan analisis deskriptif kualitatif, perubahan penggunaan lahan di kawasan perbatasan dapat diketahui bahwa pola perubahan penggunaan lahan di kawasan perbatasan lebih di dominan denga pola gridiron linier menerus dan ada juga bentuk pola perubahan penggunaan lahan tersbeut memiliki pola grid pada kawasan perbatasan Kota Pontianak dengan Kecamatan Sungai Raya. Dari hasil analisis penyusunan ini diperoleh beberapa prediksi kondisi penggunaan lahan di masa mendatang. Penggunaan lahan di kawasan perbatasan perlu adanya kebijakan dari pemerintah tentang hal perubahan penggunaan lahan di kawasan perbatasan Kota Pontianak dengan Kecamatan Sungai Raya. Arahan dalam penggunaan lahan sehingga masalah yang akan terjadi dari perubahan penggunaan lahan dapat lebih cepat untuk diantisipasikan lagi oleh pemerintah yang bersangkutan.