Dyah Ari Wulandari
Departemen Teknik Sipil Jl.Prof.Ir. Soedarto, Tembalang Semarang. 50275

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERENCANAAN SUDETAN SUNGAI KUALA TENDEKI PADA JALAN TOL MANADO – BITUNG Laksmana Angga; Toebagus Galih; Sutarto Edhisono; Dyah Ari Wulandari
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara bekerja sama untuk membuat Jalan Tol Manado – Bitung. Jalan Tol Manado – Bitung dibangun untuk menyediakan jalan alternatif dari ruas jalan existing yang masih menjadi satu-satunya jalur penghubung kedua kota tersebut dan akan menjadi jalan akses utama ke kawasan ekonomi khusus (KEK) Bitung dan pelabuhan hubungan internasional Bitung.Trase jalan tol tersebut melewati alur sungai yang berkelok-kelok dan untuk mengamankan badan jalan agar tidak tergerus aliran sungai maka diperlukan sudetan. Sebagai akibatnya alur sudetan menjadi curam, sehingga diperlukan ambang  untuk menjaga kelandaian dan perkuatan dasar sungai dan tebing. Pada perencanaan sudetan dilakukan beberapa analisis di antaranya, analisis hidrologi, analisis hidrolika sungai, dan analisis erosi dan sedimentasi.
PERENCANAAN SUDETAN SUNGAI KUALA TENDEKI PADA JALAN TOL MANADO – BITUNG Laksmana Angga Parsada; Toebagus Galih Ruwanda Pramana; Sutarto Edhisono; Dyah ari Wulandari
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.82 KB)

Abstract

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara bekerja sama untuk membuat Jalan Tol Manado – Bitung. Jalan Tol Manado – Bitung dibangun untuk menyediakan jalan alternatif dari ruas jalan existing yang masih menjadi satu-satunya jalur penghubung kedua kota tersebut dan akan menjadi jalan akses utama ke kawasan ekonomi khusus (KEK) Bitung dan pelabuhan hubungan internasional Bitung.Trase jalan tol tersebut melewati alur sungai yang berkelok-kelok dan untuk mengamankan badan jalan agar tidak tergerus aliran sungai maka diperlukan sudetan. Sebagai akibatnya alur sudetan menjadi curam, sehingga diperlukan ambang  untuk menjaga kelandaian dan perkuatan dasar sungai dan tebing. Pada perencanaan sudetan dilakukan beberapa analisis di antaranya, analisis hidrologi, analisis hidrolika sungai, dan analisis erosi dan sedimentasi.Kata Kunci: Sudetan, Ambang, Erosi, Sedimentasi.
PERENCANAAN SISTEM POLDER WILAYAH SEMARANG TIMUR Royna Kristian Yudi; Agung Mukti Nugroho; Suseno Darsono; Dyah Ari Wulandari
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1609.993 KB)

Abstract

Semarang Timur merupakan wilayah Kota Semarang bagian timur. Sub sistem drainase yang ada di wilayah ini adalah Sub Sistem Banjir Kanal Timur, Kedung Mundu, Sungai Tenggang, Sungai Sringin dan Sungai Babon. Permasalahan banjir dan rob sering terjadi di wilayah ini, terutama pada Sub Sistem Sungai Tenggang dan Sub Sistem Sungai Sringin, hal ini mengakibatkan kerugian ekonomi, sosial dan lingkungan. Wilayah ini mempunyai karakteristik topografi yang landai dan mengalami penurunan tanah yang tinggi pada setiap tahunnya sehingga pembuatan sistem polder pada daerah aliran sungai Tenggang dan Sringin dapat menjadi alternatif penanganan masalah yang tepat untuk wilayah tersebut.Perencanaan sistem polder ini meliputi perencanaan kolam retensi, stasiun pompa, perbaikan sungai dan tanggul laut. Perhitungan debit banjir menggunakan pemodelan HEC-HMS 4.0. Perencanaan perbaikan sungai menggunakan model HEC-RAS 5.0.1. Tanggul laut direncanakan dengan mempertimbangkan pasang tertinggi, pembangkitan angin dan gelombang, kenaikan muka air laut dan penurunan tanah di lokasi tanggul. Kolam retensi memiliki luas 126 hektar dengan kedalaman kolam 3,4 meter dan debit banjir rencana 10 tahunan untuk kolam adalah 126,6 m3/s. Jumlah pompa 4 buah dengan kapasitas setiap pompa sebesar 15 m3/s. Debit untuk masing-masing sungai sebesar 82,3 m3/s untuk Sungai Tenggang dan 49,6 m3/s untuk Sungai Sringin. Tinggi tanggul pada elevasi +2,7 meter di atas permukaan laut  dan dibangun dari Banjir Kanal Timur hingga Sungai Babon sepanjang 1,73 kilometer.
SIMULASI EMBUNG ROWO JOMBOR UNTUK OPTIMALISASI PEMANFAATAN AIR Afrinaldi Tanjung; Elki Amika Bondan Saputra; Hary Budieny; Dyah ari Wulandari
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 2, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Air merupakan hal vital bagi kehidupan, salah satu cara dalam pemanfaatan air adalah dengan menampung di embung. Embung Rowo Jombor terletak di Desa Krakitan, Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Embung tersebut memiliki luas genangan 178 Ha, berfungsi mengairi pertanian seluas 77,9 Ha dengan tampungan sebesar 4.618.069 m3.Maksud penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan air embung ditinjau dari berbagai kebutuhan air. Sedangkan tujuannya adalah untuk mengetahui volume embung yang dapat dioptimalkan menggunakan simulasi metode kontinuitas.Hasil penelitian adalah inflow dianalisis menggunakan metode FJ Mock selama 10 tahun dan menghasilkan rerata debit sebesar 0,740 m3/detik. Pada elevasi mercu spillway eksisting disimulasikan 4 skenario kebutuhan air dengan simulasi paling optimal yaitu Simulasi Kebutuhan Air Modifikasi 3. Modifikasi 3 adalah kebutuhan areal persawahan 210,7 Ha , kebutuhan air domestik 0,144 m3/orang/hari dan penggelontoran saluran irigasi dengan tahun kering sebesar 0,01 m3/detik , tahun normal sebesar 0,04 m3/detik dan tahun basah sebesar 0,46 m3/detik yang digunakan untuk pedoman Rule Curve. Demand pada kebutuhan eksisting sebesar 3.192.491,49 m3 sedangkan kebutuhan pada Kebutuhan Modifikasi 3 menjadi 11.760.503,93  m3 dengan keandalan 96,25%.