Kami Hari Basuki
Departemen Teknik Sipil Jl. Prof.H.Soedarto,SH Tembalang. Semarang.

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS PERUBAHAN KINERJA JALAN DAN SIMPANG AKIBAT RENCANA ADANYA LIGHT RAIL TRANSIT (STUDI KASUS : KORIDOR LRT SIMPANG LIMA-TERMINAL PENGGARON KOTA SEMARANG) Yudha Agiel Pangestu; Alviady Ramadhan; Y.I. Wicaksono Y.I. Wicaksono; Kami Hari Basuki
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Permasalahan yang sering terjadi di beberapa wilayah Kota Semarang adalah kemacetan. Hal tersebut terjadi karena volume kendaraan pribadi tidak sebanding dengan kapasitas jalan yang ada. Disamping itu, angkutan umum belum optimal untuk menarik masyarakat beralih dari kendaraan pribadi. Beberapa penyebabnya adalah fasilitas yang kurang baik, jumlah moda sedikit, dan waktu tempuh yang lama. Terkait permasalahan tersebut, diberikan solusi moda transportasi perkotaan berbasis rel, yaitu Light Rail Transit (LRT). Sehingga tujuan studi ini adalah menganalisis kinerja jalan dan simpang akibat rencana adanya LRT, yang terletak di sepanjang Simpang Lima hingga Terminal Penggaron Semarang.Metode penelitian yang dilakukan yaitu analisis kinerja jalan dan simpang eksisting menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Hasil analisis tersebut berupa nilai derajat kejenuhan untuk jalan dan tundaan untuk simpang. Kemudian dilakukan asumsi perpindahan arus lalu lintas akibat adanya LRT berdasarkan beda waktu tempuh serta analisis tapak rencana trayek LRT. Setelah itu dianalisis kinerja jalan dan simpang akibat adanya LRT.Pada hasil studi, perpindahan volume kendaraan pribadi menuju LRT dengan selisih waktu 12 menit 34 detik sebesar 16,78%. Dengan analisis kinerja Jalan Ahmad Yani didapat derajat kejenuhan sebesar 0,577 dan mengalami penurunan ketika adanya LRT menjadi 0,553. Sedangkan pada Jalan Majapahit didapat derajat kejenuhan sebesar 1,072 dan mengalami penurunan ketika adanya LRT menjadi 0,959. Hasil analisis kinerja Simpang Erlangga didapat tundaan rata-rata simpang sebesar 70,803 det/smp. Ketika ada LRT didapat tundaan rata-rata simpang sebesar 48,724 det/smp. Hasil analisis kinerja Simpang Lamper didapat tundaan rata-rata simpang sebesar 33,291 det/smp. Ketika ada LRT didapat tundaan rata-rata simpang sebesar 28,62 det/smp. Kemudian untuk Simpang Fatmawati didapat tundaan rata-rata simpang sebesar 19,54 det/smp. Ketika ada LRT didapat tundaan rata-rata simpang sebesar 15,88 det/smp. Dalam tugas akhir ini, hasil preferensi penumpang yang dipakai dalam lingkup Kota Semarang dan tidak pada lokasi penelitian saja. Adanya kendaraan umum diabaikan dalam asumsi perpindahan moda dan kendaraan berat (HV) tidak dihitung dalam perpindahan arus lalu lintas akibat LRT. Serta data lalu lintas diambil tidak dalam satu waktu. Menyadari banyak hal yang bisa diperbaiki, diharapkan adanya studi lebih lanjut dengan data yang komprehensif. 
EVALUASI DESAIN LANDSIDE BANDAR UDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG PADA PENGEMBANGAN TAHAP I Cathur Agung Pamungkas, Sanny Bhahryeltaky R.N, Y.I cathur agung pamungkas; sanny bhahryeltaki R.N; Wicaksono Y.I. Wicaksono; Kami Hari Basuki
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPengembangan Tahap I Bandar Udara Internasional Ahmad Yani direncanakan selesai pada tahun 2017. Setelah pengembangan Tahap I selesai landside Bandar Udara akan berpindah ke sebelah utara runway eksisting. Dalam kajian ini, lokasi landside baru disebut sebagai lokasi “eksisting”. Kajian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketiga elemen landside “eksisting” yaitu terminal penumpang, gedung parkir, dan jalan akses. Analisis yang dilakukan berupa meramalkan penumpang hingga tahun pengembangan selanjutnya (2027), menghitung luas terminal penumpang dengan SNI 03-7046-2004 dan IATA ADRM 2004 kemudian dibandingkan dengan terminal penumpang “eksisting”, menganalisis level of service terminal penumpang “eksisting”, menghitung luas gedung parkir kendaraan dengan SKEP 77/VI/2005, dan menganalisis kinerja jalan dan simpang menuju lokasi “eksisting” dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Perbandingan luas terminal penumpang menunjukan luas hall keberangkatan dan hall kedatangan “eksisting” lebih kecil dibandingkan luas standar SNI 03-7046-2004 dan IATA ADRM 2004. Nilai level of service baggage claim area pada tahun 2025 mendapat nilai D. Luas tempat parkir “eksisting” 43.000 m2 lebih kecil dibandingkan luas hasil perhitungan 95.592 m2. Kinerja jalan dan simpang pasca pemindahan ke lokasi “eksisting” dibagi menjadi dua Skenario. Skenario 2 menunjukan kinerja lebih baik dibandingkan Skenario 1. Kinerja jalan Skenario 2 memiliki rata-rata nilai DS lebih dari 0,75 dan rata-rata kecepatan 50 km/jam, sementara kedua simpang yang ditinjau memiliki rata-rata nilai DS lebih dari 0,75, tundaan terbesar 55,619 det/smp pada pendekat Timur simpang Madukoro dan 81,81 det/smp pada pendekat Barat Simpang Anjasmoro Raya. Rekomendasi kajian selanjutnya dalam analisis luas gedung parkir dianjurkan untuk mempertimbangkan pengaruh parkir statis dan parkir dinamis. 
ANALISIS TINGKAT PELAYANAN DAN PENYESUAIAN TARIF BUS ANTAR KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) DI PROVINSI JAWA TENGAH Angga Kristiyanto; Febrina Dilianugrahani; Kami Hari Basuki; Bambang Riyanto
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.941 KB)

Abstract

Pelayanan bus AKDP Jawa Tengah terindikasi memiliki permasalahan antara lain tidak meratanya jaringan pelayanan angkutan umum, tidak sesuainya rute trayek yang terdaftar dengan kondisi di lapangan, kondisi bus yang sudah tidak layak dan kesenjangan load factor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan bus AKDP, tingkat isian pada tiap trayek, biaya operasi kendaraan dan kesesuaian tarif yang berlaku pada kondisi saat ini. Metodologi yang dilakukan untuk analisis tingkat pelayanan dengan menggunakan indikator efektivitas dan efisiensi. Sementara itu untuk analisis tingkat isian menggunakan data-data dari survei dinamis. Perhitungan BOK menggunakan panduan dari Dishubkominfo Jawa Tengah. Dari metode analisis tingkat pelayanan akan menentukan apakah trayek telah efektif dan efisien atau belum. Sedangkan dari metode analisis tingkat isian menghasilkan pola perjalanan yang menentukan trayek tersebut perlu dilakukan penggantian jenis armada atau tidak. Perhitungan BOK menghasilkan nilai yang digunakan untuk menghitung tarif yang sesuai. Hasil dari analisis tingkat pelayanan yaitu kelima trayek tersebut berada di bawah standar yang berlaku pada indikator kecepatan, headway, waktu tunggu penumpang, load factor, utilisasi, availability dan umur kendaraan. Sementara itu untuk analisis tingkat isian penumpang menghasilkan pola perjalanan yang mengharuskan adanya perubahan jenis armada pada beberapa trayek yang nilai load factornya berada di bawah 0,70. Kemudian dari perhitungan BOK menghasilkan tarif baru Rp257,55/km. Kelima trayek dinyatakan tidak efektif dan tidak efisien karena tidak memenuhi nilai standar pada sebagian besar indikator. Load factor yang memenuhi standar yaitu Semarang – Gubug - Purwodadi.PP dengan nilai load factor 0,90. Total BOK bus besar yaitu Rp7.366,16/bus/km. Perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan pada semua indikator agar load factor dapat meningkat. Untuk mendapatkan data yang lebih valid, maka perlu dilakukan penelitian pada waktu peak dan off peak.  Kemudian melakukan survei statis agar nilai headway pada kondisi lapangan dapat lebih akurat.