Wahyudi kushardjoko
Departemen Teknik Sipil Jl.Prof.Ir. Soedarto, Tembalang Semarang. 50275

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISA PENINGGIAN DERMAGA TERMINAL PETIKEMAS SEMARANG KADE 0 – 345 Ros Intan L Samosir; Eloardo Aruan; Kami Hari Basuki; Wahyudi kushardjoko
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Pelabuhan Tanjung Emas memiliki peran penting yang terintegrasi antara simpul perekonomian dan pintu gerbang eksport-import di Jawa Tengah. Salah satu bukti pentingnya pelabuhan ini adalah keberadaan Terminal Peti Kemas Semarang yang menunjukkan grafik bongkar muat Peti Kemas yang selalu meningkat tiap tahunnya, dan mengakibatkan jumlah kunjungan kapal dengan dimensi dan kapasitas beban yang besar pun meningkat, selain itu penurunan muka tanah (land subsidence) yang terjadi mencapai 2 cm sampai dengan 17 cm per tahunnya. Dua faktor ini menjadi penyebab menurunnya elevasi dermaga, sehingga perlu adanya peninggian dermaga terminal petikemas semarang agar aktivitas bongkar muat tidak terganggu. Pada analisa peninggian dermaga digunakan data oseanografi, data tanah,  detail engineering design eksisting dermaga, dan data kapal. Perhitungan perencanaan struktur peninggian dan evaluasi kekuatan struktur dermaga eksisting menggunakan program komputer. Peninggian direncanakan dengan menambahkan balok dan pelat lantai yang ditumpu oleh kolom. Analisa peninggian yaitu dengan direncanakan struktur peninggian dermaga kemudian dievaluasi terhadap struktur dermaga eksisting. Dari analisa penelitian, struktur eksisting memerlukan perkuatan, dan sebaiknya dilakukan penanganan mengenai penggunaan air tanah sehingga dapat mengurangi penurunan tanah yang terjadi.
ANALISIS OPTIMALISASI PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Nanda Putri Djambek; Dea Gusta Ariska; Wahyudi Kushardjoko; Kami Hari Basuki
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (682.15 KB)

Abstract

Tujuan studi penelitian ini untuk mengetahui kinerja dan kapasitas dermaga, kinerja dan kapasitas container yard, dan kapasitas alat yang berada di Terminal Peti Kemas Semarang, yaitu Container Crane (CC), Automatic Rubber Tyred Gantry (ARTG) dan Rubber Tyred Gantry (RTG). Metode yang digunakan untuk mengetahui kinerja dermaga adalah Berth Occupancy Ratio (BOR), yaitu perbandingan antara waktu penggunaan dermaga dengan waktu yang tersedia yang dinyatakan dalam presentase. Sedangkan kinerja dari container yard dapat dianalisis menggunakan metode Yard Occupancy Ratio (YOR), yaitu nilai yang  menunjukan persentase dari terminal yang dimanfaatkan untuk penumpukan peti kemas untuk periode tertentu. Kapasitas dermaga dan container yard dihitung menggunakan persamaan kapasitas dermaga terpasang (KDL) dan persamaan luasan container yard (At). Selain itu metode BTP (Berth Throughput) digunakan dalam studi penelitian ini untuk mengetahui tingkat pemakaian dermaga. Nilai BOR dengan persamaan beberapa tambatan pada tahun 2016 adalah 54,33% dan nilai BOR dengan persamaan tambatan umum 22,87%. Besarnya nilai BTP tahun 2016 adalah 3.696 TEUs/m/tahun dan nilai KDL adalah 1.995.640 TEUs. Jika nilai BTP terpasang dibandingkan dengan nilai BTP terpakai (1.139 TEUs/m/tahun) dan nilai KDL dibandingkan dengan jumlah peti kemas tahun 2016 (615.133 TEUs/tahun), maka disimpulkan pada tahun 2016 TPKS  masih mampu melayani kedatangan peti kemas. Luasan kebutuhan Container Yard (CY) dihitung menggunakan persamaan At didapatkan hasil sebesar 17,68 ha. Jika dibandingkan dengan luas terpasang container yard (18,5 ha), maka disimpulkan bahwa container yard TPKS masih mampu melayani penumpukkan peti kemas. Kinerja container  yard di TPKS ditunjukkan melalui nilai YOR pada tahun 2015 yaitu sebesar 62,95%, nilai tersebut dipengaruhi oleh dwelling time. Sebaiknya pada studi selanjutnya didasarkan pada kaidah ISPS Code (International Ship and Port Security) dan memperhitungkan tingkat pertumbuhan industri dan angkutan barang.