Gidion Alamta Silaban
Departemen Teknik Sipil Jl.Prof.Ir. Soedarto, Tembalang Semarang. 50275

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGEMBANGAN METODE SURVEI EVALUASI KONDISI KERUSAKAN JALAN Inrda Syahputra Nasution; Gidion Alamta Silaban; bagus Hario Setiadji; Supriyono supriyono
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKIndonesia sebagai negara yang sedang berkembang membutuhkan jalan sebagai prasarana memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbagai aspek. Kerusakan pada jalan akan menimbulkan dampak yang  besar dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Untuk mengetahui apakah jalan masih dalam kondisi yang baik atau diperlukan program rehabilitasi pemeliharaan jalan diperlukan adanya evaluasi permukaan jalan. Dalam pelaksanaan evaluasi permukaan jalan maka dibutuhkan survei kondisi jalan. Survei kondisi jalan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data kerusakan jalan yang terjadi. Tidak efisien apabila survei dilakukan dengan pengukuran langsung satu per satu kerusakan yang terjadi pada jalan. Maka dari itu dilakukan pengembangan metode survei kerusakan jalan agar menjadi lebih efisien dan akurat pada data kerusakan yang didapatkan. Dalam pengegembangan metode survey kerusakan jalan dilakukan dengan menggunakan alat prekan untuk mendapatkan data kerusakan jalan. Setelahnya dilakukan uji coba untuk mendapatkan kondisi ketinggian kamera,sudut kamera dan kecepatan kendaraan yang optimal saat melakukan survei kondisi kerusakan jalan. Dari hasil uji coba diperoleh kecepatan 10 – 20 km/jam dengan ketinggian kamera berkisar ±50 – 60 cm serta sudut pengambilan kamera 40° - 45° untuk mendapatkan hasil rekaman yang optimal. Untuk mengetahui hasil keakuratan data yang didapatkan maka dilakukan perbandingan hasil rekaman video dengan data hasil pengukuran lapangan. Dari perbandingan  hasil rekaman video dengan data hasil pengukuran lapangan terjadi selisih nilai dengan persentase dibawah 10% dimana masih dianggap dapat mewakili kondisi kerusakan yang sebenarnya.