Abstract—The pillarization process of natural bentonite from Pacitan, East Java has been carried out using the metal species Si in Na-silicate and TEOS. The pillarization process is carried out using direct pillarization and indirect pillarization methods. In this research, the number of moles of metal pillaring agent used was 5 mmol/gram bentonite. The pillarization process is carried out by mixing the natural bentonite suspension and pillaring agent at a temperature of 80oC and stirring for 5 hours using a hot plate stirrer. Pillars were formed in the calcination and oxidation stages at a temperature of 500oC using N2 and O2 gas flows for 1 hour and 5 hours respectively. The resulting material was characterized using the FTIR spectroscopy method, X-ray diffraction and N2 gas adsorption using the BET method. The characterization results show that TEOS species can form better and more homogeneous pore structures compared to silicate species. The direct pillarization method provides better and more homogeneous pillar heights compared to the indirect pillarization method. However, the pore size obtained is still on the micropore size scale observed using the N2 gas adsorption method with the BET method. Keywords: pillarization, si, teos, bentonite Abstrak—Telah dilakukan proses pilarisasi bentonit alam asal Pacitan, Jawa Timur menggunakan spesies logam Si dalam Na-silikat dan TEOS. Proses pilarisasi yang dilakukan menggunakan metode pilarisasi langsung dan pilarisasi tidak langsung. Pada penelitian ini jumlah mol logam pillaring agent yang digunakan adlah 5 mmol/gram bentonit. Proses pilarisasi dilakukan dengan mencampurkan suspensi bentonit alam dan pillaring agent pada suhu 80oC dan diaduk selama 5 jam menggunakan hot plate stirrer. Pilar dibentuk pada tahap kalsinasi dan oksidasi pada suhu 500oC menggunakan aliran gas N2 dan O2 masing-masing selama 1 jam dan 5 jam. Material yang dihasilkan dikarakterisasi menggunakan metode spektroskopi FTIR, difraksi sinar-X dan adsorpsi gas N2 dengan metode BET. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa spesies TEOS dapat membentuk struktur pori lebih baik dan lebih homogen dibandingkan dengan spesies silikat. Metode plarisasi langsung memberikan tinggi pilar lebih baik dan lebih homogen dibandingkan dengan metode pilarisasi tidak langsung. Namun demikian ukuran pori yang diperoleh masih dalam skala ukuran mikropori yang diamati menggunakan metode adsorpsi gas N2 dengan metode BET. Kata kunci: pilarisasi, si, teos, bentonit