Dwi Kurniani
Departemen Teknik Sipil Jl. Prof.H.Soedarto,SH Tembalang. Semarang.

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

EVALUASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI KRENGSENG DAERAH TIRTO AGUNG, BANYUMANIK, SEMARANG Dimas Wisudho Danesworo; Fadhlurrahman Adli Prawira; Dwi Kurniani; Hari Budieny
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 6, Nomor 3, Tahun 2017
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (824.099 KB)

Abstract

Sungai Krengseng merupakan sungai yang melintasi Kota Semarang termasuk salah satunya daerah Tirto Agung dimana posisinya berada di tengah-tengah pemukiman penduduk dan luapannya sangat berpotensi menimbulkan bencana banjir musiman. Daerah Sungai Krengseng termasuk daerah dengan curah hujan yang relatif tinggi. Pada musim hujan tahun 2015 terjadi hujan yang menyebabkan genangan banjir di sekitar Taman Tirto Agung. Pemerintah bergerak cepat dengan membangun drainase baru sekitar wilayah genangan, namun, pada musim hujan tahun 2016 masih adanya genangan banjir di sekitar Taman Tirto Agung yang bahkan menyebabkan rusaknya tembok bangunan dan menghanyutkan sebuah kendaraan umum. Untuk itu perlu dilakukan studi evaluasi kapasitas penampang eksisting Sungai Krengseng.Evaluasi kapasitas penampang sungai Krengseng diawali dengan analisis hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana. Pertama dicari data curah hujan rencana dengan mengambil tiga data curah hujan selama lima belas tahun dari stasiun hujan Gunungpati, Banyumeneng, dan Pucanggading. Tahap berikutnya dilakukan validasi data dan kemudian dianalisis dengan metode Polygon Thiesen. Berikutnya untuk menentukan nilai debit banjir rencana digunakan software HEC-HMS 4.2. Pada analisis passing capacity pada salah satu kasus yang pernah terjadi di Taman Tirto Agung (sta 300), didapatkan debit banjir yang lebih kecil dibandingkan hasil nilai debit HEC-HMS. Sedangkan Analisis hidrolika digunakan program HEC-RAS 4.1 dengan simulasi input Q25 tahun terhadap sepuluh buah cross section.Hasil analisis hidrologi dan hidrolika yang merupakan evaluasi Sungai Krengseng didapatkan bahwa panjang sungai eksisting yang meluap adalah sepanjang 700 m dimana sta awal dimulai dari daerah pertigaan banjarsari (STA 0) sampai dengan  sta akhir didaerah perumahan Jati Raya Indah (STA 700). Debit banjir rencana Sungai Krengseng kala ulang 25 tahun yang didapat dari perhitungan metode HEC-HMS adalah sebesar 99,9 m3/s. Hasil running program HEC-RAS Sungai Krengseng eksisting terhadap debit banjir rencana memberikan gambaran bahwa semua alur sungai mengalami kondisi banjir (luapan). Hal ini disebabkan karena elevasi muka air banjir melebihi kapasitas tampungan untuk kondisi sungai eksisting.
STUDI PENGEMBANGAN SISTEM POLDER SRINGIN-TENGGANG intan fauziah ramadhini; heru budhi krisnanto; Suripin Suripin; Dwi Kurniani
Jurnal Karya Teknik Sipil Volume 7, Nomor 4, Tahun 2018
Publisher : Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Wilayah kecamatan Semarang Timur sering dilanda rob. Lokasinya yang langsung berbatasan dengan laut dan topografi daratannya lebih rendah dari muka air laut membuat limpasan air laut dengan mudah masuk ke kawasan industri, perumahan dan awasan umum lainnya. Sistem drainase di Semarang Timur sering mengalami banjir karena tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi. Banjir dan rob menggenangi beberapa wilayah penting seperti kawasan Kaligawe, Karangroto, Tlogosari dan Kawasan Industri Terboyo. Banjir rob yang terjadi di Semarang Timur disebabkan oleh penurunan tanah sebesar lebih dari 5 cm per tahun (Pudjiastuti et al, 2015), kenaikan muka air laut yang disebabkan oleh global warming,  dan  saluran Sungai Sringin dan Sungai Tenggang yang sudah tidak mampu melayani debit banjir sehingga menambah parah dampak rob yang terjadi. Solusi dari permasalahan banjir dan rob adalah dengan membangun sistem polder, tanggul laut dan perbaikan Sungai Sringin dan Sungai Tenggang. Sistem polder terdiri dari kolam retensi, tanggul kolam retensi, tanggul laut dan struktur pump gate  dan terdapat 14 pompa subsmersile (12 pompa utama + 2 pompa cadangan)  tipe horizontal. Penentuan debit rencana menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik Gamma 1. Debit rencana hasil perhitungan HSS Gamma 1 dengan periode ulang 50 tahun sebesar 170,08 m3/s untuk Sungai Tenggang dan 138,27 m3/s untuk sungai Sringin. Total volume kolam retensi yang didapat sebesar  2.542.492 m3 sedangkan luas kolam retensi sebesar 1.271.246  m2 dan total kedalaman kolam 4,0 m. Analisa kapasitas perbaikan sungai menggunakan pemodelan HEC-RAS 5.0.1 dengan memanfaatkan debit rencana masing-masing sungai. Perbaikan Sungai Tenggang mencapai 4,94 km  sedangkan Sungai Sringin mencapai 9,09 km. Kedalaman Sungai Tenggang adalah 3,50 m dan Sungai Sringin adalah 3,0 m, dengan lebar sungai sebesar 30 m. Perbaikan tanggul sungai menggunakan sheetpile dan batu kali sebagai material tanggul sungai Tanggul laut dibangun sepanjang 1.926,87 m, membentang dari Kanal Banjir Timur hingga Sungai Babon. Elevasi tanggul laut pada +6,20 m dari MSL.