Rirra Hayuning Handikasari
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DENGAN GEJALA DEPRESI MAHASISWA KEDOKTERAN (STUDI PADA MAHASISWA KEDOKTERAN TINGKAT AKHIR YANG MENGGUNAKAN KURIKULUM MODUL TERINTEGRASI) Rirra Hayuning Handikasari; Innawati Jusuf; Andrew Johan
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.682 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20790

Abstract

Latar Belakang Survei di Indonesia menyatakan 97,4% masyarakat menggunakan media sosial. Penggunaan media sosial memberikan dampak positif seperti membantu menjalin komunikasi dan mencari informasi tentang ilmu dan pendidikan. Penggunaan media sosial dapat dinilai intensitasnya melalui frekuensi dan durasi penggunaan menggunakan instrumen Social Networking Time Use Scale (SONTUS). Studi meta-analisis tahun 2016 menyatakan terdapat 20-30% mahasiswa kedokteran memiliki gejala depresi. Gejala depresi dapat diskrining menggunakan instrumen Beck Depression Inventory-II (BDI-II). Penelitian ini menganalisis hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dengan derajat gejala depresi pada mahasiswa kedokteran.Tujuan Mengetahui hubungan intensitas penggunaan media sosial dengan derajat gejala depresi pada mahasiswa kedokteran.Metode Penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional dilakukan pada 207 mahasiswa/i tingkat akhir kurikulum modul terintegrasi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Instrumen yang digunakan: SONTUS dan BDI-II. Analisis data dengan uji korelasi Chi-Square dan Spearman.Hasil Responden sebesar 29,5% menggunakan media sosial dengan intensitas rendah, 45,4% intensitas rata-rata, 21,7% intensitas tinggi, dan 3,4% intensitas sangat tinggi. Akun media sosial yang paling banyak dimiliki responden yaitu Line (95,7%), Instagram (95,2%), dan Facebook (87,9%). Responden yang memiliki gejala depresi: 10,6% derajat ringan, 3,9% derajat sedang, dan 0,5% derajat berat. Korelasi positif signifikan ditemukan antara intensitas penggunaan media sosial dengan derajat gejala depresi (p<0,004, rs=0,199).Kesimpulan Intensitas penggunaan media sosial berhubungan dengan derajat gejala depresi pada mahasiswa kedokteran kurikulum modul terintegrasi.