Murningsih Murningsih
Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Matematika Universitas Diponegoro Semarang

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Inventarisasi Anggrek (Orchidaceae) Epifit di Kawasan Hutan Petungkriyono Pekalongan Jawa Tengah Mika Mardiyana; Murningsih Murningsih; Sri Utami
Jurnal Akademika Biologi Vol. 8 No. 2 Juli 2019
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.058 KB)

Abstract

Anggrek berdasarkan tempat hidupnya dikelompokkan menjadi dua yaitu anggrek terestrial atau anggrek yang tumbuh diatas permukaan tanah dan anggrek epifit yang hidup menempel pada tumbuhan lain. Keberadaan anggrek epifit lebih banyak ditemukan di alam karena berhubungan dengan pohon inangnya sehingga memudahkan untuk mendapat cahaya matahari.  Anggrek banyak dijumpai di hutan hujan tropis. Salah satu hutan hujan tropis dengan keanekaragaman anggrek yang tinggi adalah Petungkriyono yang dijadikan sebagai kawasan ekowisata. Potensi anggrek di kawasan Hutan Petungkriyono perlu dikaji agar tetap terjaga dan lestari. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Maret – 12 April 2019 di Hutan Petungkriyono Pekalongan Jawa Tengah.  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji jenis anggrek epifit di kawasan Hutan Petungkriyono Pekalongan Jawa Tengah. Penelitian dilakukan dengan membagi wilayah menjadi 3 stasiun berdasarkan ketinggian yang berbeda, yaitu stasiun I (700-900 m dpl), stasiun II (900-1.100 m dpl), stasiun III (1.100-1.300 m dpl). Setiap stasiun dibagi menjadi 3 titik sampling. Setiap titik sampling dibuat 3 plot sebagai ulangan dengan ukuran 10 x 10 m. Hasil penelitian di kawasan Hutan Petungkriyono didapatkan 46 jenis anggrek yang termasuk dalam 22 genus, dua diantaranya adalah anggrek endemik yaitu Malaxis junghuhnii dan Oberonia similis
Keanekaragaman Jenis Penyusun Vegetasi Riparian Bagian Hulu Sungai Panjang Kabupaten Semarang Moonica Dwi Ristawan; Murningsih Murningsih; Jumari Jumari
Jurnal Akademika Biologi Vol. 10 No. 1 Januari 2021
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.655 KB)

Abstract

Sungai Panjang merupakan salah satu sungai di Kabupaten Semarang dan bermuara ke danau Rawa Pening. Bagian hulu Sungai Panjang melewati Desa Duren di kecamatan Bandungan. Vegetasi riparian merupakan vegetasi yang berada di tepian sungai dan berfungsi dalam menjaga ekosistem riparian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis penyusun vegetasi riparian pada hulu Sungai Panjang dan mengetahui kondisi faktor lingkungan bagian hulu Sungai Panjang. Penelitian dilakukan di kecamatan Bandungan dan Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Biologi Undip. Penelitian dilakukan dengan melakukan sampling dengan metode plot dalam 3 stasiun pengamatan, masing-masing stasiun diamati dalam 6 plot. Plot ukuran 10 x 10 m untuk pohon, plot ukuran 5 x 5 m untuk perdu dan plot ukuran 1 x 1 m untuk herba. Pengamatan meliputi nama jenis dan jumlah individu tiap plot tiap stata tumbuhan Hasil yang didapatkan kemudian diidentifikasi dan dihitung keanekaragamannya dengan indeks Shannon-Wiener. Hasil yang didapatkan pada tingat pohon ditemukan 9 spesies dari 8 famili, pada tingkat semak ditemukan 10 spesies dari 9 famili, pada tingkat herba ditemukan 11 spesies dari 8 famili. Indeks keanekaragaman (H’) tertinggi untuk habitus pohon terdapat pada lokasi stasiun 3 yaitu 1,03, (H’) tertinggi untuk habitus semak perdu terdapat pada stasiun 3 yaitu 1,62, (H’) tertinggi untuk habitus herba terdapat pada stasiun 2 yaitu 1,84.
Struktur dan Komposisi Vegetasi Pohon pada Habitat Uwi-Uwian (Dioscorea spp.) di Kelurahan Jabungan dan Hutan Kampus Undip Tembalang, Semarang Dhita Gustiani; Jumari Jumari; Murningsih Murningsih
Jurnal Akademika Biologi Vol. 8 No. 1 Januari 2019
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.447 KB)

Abstract

Dioscorea merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang prospektif untuk dijadikan sebagai sumber bahan pangan lokal. Beberapa wilayah yang masih ditemukan Dioscorea diantaranya di Kelurahan Jabungan Banyumanik dan Hutan Kampus Undip Tembalang, Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan struktur dan komunitas vegetasi pohon serta faktor lingkungan pada kedua lokasi. Metode penelitian yang digunakan dalam sampling vegetasi pohon adalah metode systematic sampling. Jumlah jenis, jumlah individu, serta diameter batang setinggi dada atau diameter of breast high (DBH) pohon diukur untuk mengetahui Indeks Nilai Penting (INP) setiap jenis. Indeks keanekaragaman dan indeks kesamaan komunitas juga dihitung untuk mengetahui tingkat keanekaragaman jenis pohon pada setiap lokasi. Faktor lingkungan meliputi suhu, kelembaban, intensitas cahaya, kemiringan, dan pH tanah diukur sebanyak 3 kali lalu dirata-ratakan. Hasil yang diperoleh, pada lokasi 1 (Kelurahan Jabungan) terdapat 8 jenis pohon dengan total individu 105. Pada lokasi 2 (Hutan Kampus Unip) terdapat 11 jenis pohon dengan total individu 104. Jenis dengan INP tertinggi pada lokasi 1 adalah jati, dan pada lokasi 2 adalah pisang. Indeks keanekaragaman pada stasiun 1 adalah 0,87 dan pada lokasi 2 adalah 1,54 yang mengindikasikan bahwa tingkat keanekaragaman pada kedua lokasi adalah rendah. Indeks kesamaan sebesar 0,3158 atau 31,58% yang mengindikasikan tingkat kesamaan jenis pada kedua lokasi berbeda nyata. Faktor geografis yakni titik koordinat pada 7o LS – 110o BT, ketinggian 142 – 197 mdpl, dan kemiringan 25 – 39o serta faktor lingkungan meliputi suhu sebesar 36oC, kelembaban 56%, intensitas cahaya 9200 - >20.000 lux, dan kondisi tanah mendukung untuk pertumbuhan Dioscorea.
Morfologi Talus Lichen Dirinaria Picta (Sw.) Schaer. Ex Clem pada Tingkat Kepadatan Lalu Lintas yang Berbeda di Kota Semarang Tati Nasriyati; Murningsih Murningsih; Sri Utami
Jurnal Akademika Biologi Vol. 7 No. 4 Oktober 2018
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.252 KB)

Abstract

Perkembangan sektor industri dan transportasi berpotensi terhadap penurunan kualitas lingkungan hidup terutama meningkatnya polusi udara. Keberadaan zat pencemar dapat membahayakan mahluk hidup termasuk manusia. Oleh karena itu, pemantauan kualitas udara perlu dilakukan, salah satunya dengan keberadaan lichen sebagai bioindikator di lingkungan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui morfologi talus lichen Dirinaria picta yang terdapat pada pohon peneduh jalan dengan tingkat kepadatan lalu lintas yang berbeda di kota Semarang. Pengambilan sampel dilakukan di Nglimut Gonoharjo Kendal, Terminal Mangkang dan Simpang Lima Semarang. Morfologi lichen diamati secara makroskopik meliputi perbedaan pada warna, bentuk dan menghitung luas tutupan talus. Sampel lichen diamati pada permukaan kulit batang pohon dengan ketinggian ±150 cm dari permukaan tanah.  Hasil penelitian menunjukan bahwa, warna talus cenderung berwarna hijau pucat atau hijau keabua-abuan. Warna talus cenderung semakin menggelap seiring meningkatnya kepadatan lalu lintas. Bentuk talus cenderung membulat, lonjong, dan tidak beraturan mengikuti pola substrat. Luas penutupan talus lichen terendah terdapat di lokasi Simpang Lima yang memiliki kepadatan lalu lintas tertinggi.
Kajian Etnobotani Tumbuhan yang Digunakan Pada Upacara Pernikahan Adat Jawa Di Sekitar Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Titri Anggraini; Sri Utami; Murningsih Murningsih
Jurnal Akademika Biologi Vol. 7 No.3 Juli 2018
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika Undip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.335 KB)

Abstract

Kajian etnobotani merupakan suatu ilmu yang mempelajari hubungan tumbuhan dengan suatu budaya masyarakat. Salah satu budaya Jawa yang masih dijaga dan sering dilaksanakan yaitu upacara pernikahan. Lembaga yang dapat dijadikan pusat kajian budaya Jawa adalah Keraton Surakarta. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis tumbuhan yang digunakan dalam upacara pernikahan adat Jawa dan makna penggunaannya, tingkat pengetahuan etnobotani, nilai kepentingan tumbuhan, serta upaya penyediaan dan konservasi yang dilakukan oleh masyarakat sekitar Keraton Surakarta. Metode yang digunakan yaitu dengan observasi langsung, wawancara mendalam dengan 5 orang key persons, dan pemberian kuesioner kepada 92 responden. Hasilnya terdapat 47 spesies tumbuhan yang diketahui digunakan dalam upacara pernikahan adat Jawa, dengan makna dari penggunaaan tumbuhan tersebut sebagai pelengkap, simbol, harapan dan doa agar mendapatkan berkah dan kesejahteraan. Tumbuhan dengan nilai kepentingan paling tinggi terdapat pada kenanga (C. odorata Lam.), melati gambir (J. elongantum Ait.), melati (J. sambac Ait.), cempaka putih (M. alba D.C.), bunga sedap malam (P. tuberosa L.), mawar putih (R. alba L.), dan mawar merah (R. hibrida L.). Pengetahuan etnobotani masyarakat cukup baik namun belum terdapat upaya konservasi terhadap jenis tumbuhan yang digunakan pada upacara pernikahan adat Jawa.
Keanekaragaman dan Dominansi Jenis Tumbuhan Gulma Pada Perkebunan Kopi di Hutan Wisata Nglimut Kendal Jawa Tengah Sri Utami; Murningsih Murningsih; Fuad Muhammad
Jurnal Ilmu Lingkungan Vol 18, No 2 (2020): Agustus 2020
Publisher : School of Postgraduate Studies, Diponegoro Univer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jil.18.2.411-416

Abstract

Gulma merupakan tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan karena mengganggu dan menurunkan hasil tanamaan budidaya. Tanaman budidaya yang bernilai ekonomi tinggi dan menjadi andalan bagi negara adalah tanaman kopi. Kopi menjadi komuditas yang bisa memberikan kontribusi besar bagi perekonomian di Indonesia.   Produktifitas perkebunan kopi salah satunya dipengaruhi oleh tumbuhan gulma yang tumbuh bersama dengan tanaman kopi. Hadirnya tumbuhan gulma di perkebunan kopi akan dapat menurunkan hasil panen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragman dan dominansi jenis gulma yang tumbuh pada perkebunan kopi di hutan wisata Nglimut, Kendal. Teknik penelitian menggunakan purposif sampling  dengan menentukan 5 titik sampling secara diagonal. Masing-masing titik sampling diambil 3 plot ukuran 1 x 1 m untuk kategori rumput/herba dan 3 plot ukuran 5 x 5 m untuk kategori semak. Data dianalisis secara kuantutatif dengan menghitung kemelimpahan dan Indeks Nilai Penting setiap jenis gulma yang ditemukan. Hasil penelitian didapatkan 15 jenis gulma yang tumbuh di perkebunan kopi. Jenis gulma yang paling banyak adalah dari famili Poaceae (4 jenis gulma: Axonopus compressus, Eleusine indica, Oplismenus burmanni dan Panicum repens  ) dan Asteraceae (3 jenis gulma: Clidemia hirta, Eleutheranthera rudealis dan Eupatorium odoratum). Jenis gulma yang memiliki kemelimpahan tertinggi dan mendominasi lahan perkebunan kopi adalah Axonopus  compressus (INP : 105.475%) dan Clidemia hirta (INP: 96.53%). Jenis-jenis gulma tersebut memiliki kemampuan daya kompetisi tinggi dalam memperebutkan sumber daya air, cahaya matahari, unsur hara terhadap pertumbuhan tanaman kopi. Oleh sebab itu jenis gulma tersebut harus mendapatkan penanganan yang serius agar tidak merugikan tanaman kopi dan menurunkan hasil panen. Dengan mengetahui jenis gulma yang dominan dapat untuk menentukan cara pengendalian gulma perkebunan kopi yang tepat dan efisien.
Etnobotani tumbuhan obat pada masyarakat Kampung Jamu Sumbersari Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Semarang Fiakhsani Fiakhsani; Murningsih Murningsih; Jumari Jumari
Jurnal Biologi Tropika Vol. 3, No. 2, Tahun 2020
Publisher : Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jbt.3.2.57-64

Abstract

Kampung Jamu Sumbersari is an area in Wonolopo, Mijen District, Semarang City. The majority of the population produces herbal medicine and sells it themselves. This study aims to examine the diversity of medicinal plants; know the kinds of ingredients, ingredients composition, and utilization of medicinal plants; reviewing the provision of herbal ingredients to the people of Kampung Jamu Sumbersari. The research was conducted from April to May 2020 in the community of Jamu Sumbersari Village in Wonolopo Village, Mijen District, Semarang. The data collection method used participant observation and semi-structured interviews. The data analysis used qualitative and quantitative descriptive analysis techniques. The results showed that 27 types of plants used in herbal medicine are included in 16 families, with the family having the most widely used species is Zingiberaceae 8 species. There are 9 kinds of herbal concoctions with the composition of ingredients, methods of concoction and their use which are made to treat various diseases or as health care. The most part of the plant organs used for the concoction of herbal medicine is the leaves (26%). Most of the materials used as herbal ingredients are obtained by buying from the market or collectors, only a small part of the production itself. It is hoped that the benefits of the research carried out as a source of information regarding the types of medicinal plants, herbal concoctions, ingredients composition and utilization in the people of Kampung Jamu Sumbersari.
Variasi morfologis Bidens di Kota Semarang berdasarkan ketinggian tempat An-nisa’ Nur Ash-shiddiqqiyah; Lilih Khotimperwati; Murningsih Murningsih
NICHE Journal of Tropical Biology Vol. 4, No. 1, Year 2021
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sciences and Mathematics, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/niche.4.1.23-32

Abstract

Local community’s perspective on the current state and management of “Sendang Kalimah Toyyibah” Spring Erry Wiryani; Murningsih Murningsih
NICHE Journal of Tropical Biology Vol. 1, No. 2, Year 2018
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sciences and Mathematics, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.579 KB) | DOI: 10.14710/niche.1.2.13-18

Abstract

“Sendang Kalimah Toyyibah” is important spring with socio cultural value. However, the increasing activity might cause ecological changes which may affect the sustainability. This research aimed to study the condition of “Sendang Kalimah Toyyibah” based on local society’s perspective to analyze the correlation of the condition toward the management policies, and to formulate the management strategy for sustainable management of the spring. The research was conducted from April to May 2018, through field observation. The research instrument used was questionnaire with three level of likert scale measurement. Data analysis was conducted by descriptive and statistical analysis with correlation and crosstabulation. The result showed that most of the respondents agreed that the spring has changed in the last 5 years. The local factor related to the change of the spring is the development of facilities. However, the change of the spring was not followed by the change of ecological condition, such as reduced debit, decreased water quality and decreased forest coverage. The current management of “Sendang Kalimah Toyyibah” was limitation of exploitation. However, currently there is no replantation effort or development of preservation area even though some respondents suggested that some plants species is no loger found in the spring ecosystem. Suggested management plan included plantation of the spring surrounding to increase plants density and diversity.  
Struktur komposisi vegetasi hutan pinus di Kawasan Candi Gedong Songo, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah Karina Natalia; Jumari Jumari; Murningsih Murningsih
NICHE Journal of Tropical Biology Vol. 3, No. 2, Year 2020
Publisher : Department of Biology, Faculty of Sciences and Mathematics, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/niche.3.2.50-58

Abstract

Indonesia as a country with many islands and a variety of fauna flora, as well as a wide area of conservation and tourism places. Gedong Songo Temple is a top tourist attraction in Semarang district that attracts many local and foreign tourists. Gedong Songo Temple has the most prominent vegetation that is pine forest that plays a role in the area of tourism and ecosystem. The purpose of this study is to examine the composition structure of pine forest vegetation in the Gedong Songo temple area. The method used in this study is a sampling method with a quadratic plot. The structure of the vegetation composition is done on trees, shrubs and perdu, and herbs. In the tree note the type name, the number of individuals, and the basal diameter of the area. In the bush, shrubs, and herbs are recorded type names, number of individuals, and covering. Vegetation analyses include density, dominancy, frequency, and index important values. The results of the study obtained a total of 32 plant species consisting of 24 families. At the tree level there are 3 species, the shrub level and the shrubs 19 species, and the herb level of 16 species. The highest tree-level INP value of pine is 208.8%, the INP value of the bush level and the highest shrubs of 107% coffee, and the highest herbal level INP value of 141%.