Abdul Salam M.
Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Pengembangan Bahan Ajar Fisika Pada Pokok Bahasan Suhu dan Kalor Dengan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) Di Kelas X SMA Negeri 4 Banjarmasin Herlina Ariendhany; Mustika Wati; Abdul Salam M.
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4, No 2 (2016): JUNI 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v4i2.1028

Abstract

Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 4 Banjarmasin selama ini masih kurang dalam mengaitkan materi yang dipelajari dengan konsep kehidupan sehari-hari. Diperlukan bahan ajar yang dapat menuntun siswa untuk menemukan dan menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari, serta melatih siswa untuk aktif berpikir dan bertindak secara fisik. Untuk itu dilakukan pengembangan bahan ajar dengan model sains teknologi masyarakat (STM) yang memiliki tujuan khusus: (1) mendeskripsikan validitas bahan ajar, (2) mendeskripsikan kepraktisan bahan ajar ditinjau dari keterlaksanaan RPP, dan (3) mendeskripsikan efektivitas bahan ajar ditinjau dari hasil belajar kognitif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan Dick and Carey. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP, LKS, THB dan Materi ajar. Teknik analisis data berupa validasi bahan ajar, pengamatan keterlaksanaan RPP dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan: (1) bahan ajar yang dikembangkan dinyatakan valid dengan kategori sangat baik (2) kepraktisan bahan ajar dinilai terlaksana sangat baik, dan (3) efektivitas bahan ajar berkategori tinggi. Disimpulkan bahwa bahan ajar dengan model sains teknologi masyarakat yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran. 
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP Pada Pokok Bahasan Cahaya Dengan Model Penemuan Terbimbing Yulia Nor Annisa; Zainuddin Zainuddin; Abdul Salam M.
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v5i1.2891

Abstract

Perangkat pembelajaran IPA fisika yang digunakan di sekolah selama ini dianggap belum mampu mengembangkan keterampilan berpikir kreatif. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran dengan model penemuan terbimbing yang memiliki tujuan khusus: (1) Mendeskripsikan validitas perangkat pembelajaran, (2) Mendeskripsikan kepraktisan perangkat pembelajaran ditinjau dari keterlaksanaan RPP, (3) Mendeskripsikan efektivitas perangkat pembelajaran ditinjau dari hasil belajar siswa, dan (4) Mendeskripsikan pencapaian keterampilan berpikir kreatif ditinjau dari tes berpikir kreatif. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan menggunakan model pengembangan Dick and Carey. Perangkat yang dikembangkan adalah RPP, LKS, Materi Ajar, THB dan Tes Keterampilan Berpikir Kreatif. Data dianalisis menggunakan teknik validasi perangkat pembelajaran, pengamatan keterlaksanaan RPP, tes hasil belajar, dan tes keterampilan berpikir kreatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Perangkat pembelajaran dinyatakan valid dengan kategori sangat baik (2) Kepraktisan perangkat pembelajaran terlaksana sangat baik (3) Efektifitas perangkat pembelajaran termasuk pada kategori sedang dan (4) Pencapaian keterampilan berpikir kreatif termasuk dalam kategori kreatif. Disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran berorientasi keterampilan berpikir kreatif dengan model pembelajaran penemuan terbimbing yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran.Kata Kunci: Perangkat pembelajaran, keterampilan berpikir kreatif, pembelajaran    penemuan terbimbing ABSTRACT: Physics learning materials that used in school unable to practice students creative thinking skill. Therefore, the development of learning materials by using guided discovery learning’s model has specific purposes: (1) to describe the validity of learning materials, (2) to describe the practicality of learning materials in terms of adherence to the lesson plan, (3) to describe the effectiveness of the learning materials by student’s learning outcome, and (4) to describe the achievement of creative thinking skill by creative thinking skill test. This research is Dick and Carey development model. Learning materials that developed are lesson plans, worksheets, handout, achievement test and creative thinking skill test. Data analysis techniques are validation of learning materials, observation lesson plan, achievement test, and creative thinking skill test. Data analysis techniques are validation of learning materials, observation lesson plan, achievement test, and creative thinking skill test. The results showed: (1) Learning materials developed declared valid with the excellent category, (2) The practicality of the learning materials assessed is very well, (3) The effectiveness of the learning materials with the effective/ medium category, and (4) The achievement of the creative thinking skills with creative category. The conclusion the research and development that oriented by creative thinking skills with guided discovery learning’s model is feasible to use in learning.  
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Lingkungan Sekitar Bantaran Sungai Barito Untuk Melatihkan Keterampilan Proses Sains Imam Nor Ihsan; Muhammad Arifuddin Jamal; Abdul Salam M.
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v5i1.2224

Abstract

 Pada proses perangkat pembelajaran  di sekolah dinilai masih kurang layak. Hal ini berimplikasi pada keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif siswa yang rendah. Untuk itu dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran  menggunakan model inkuiri terbimbing yang memiliki tujuan khusus: (1) mendeskripsikan validitas perangkat pembelajaran, (2) mendeskripsikan kepraktisan perangkat pembelajaran yang ditinjau dari keterlaksanaan RPP, (3) Mendeskripsikan efektivitas perangkat pembelajaran yang ditinjau dari hasil belajar kognitif siswa, dan (4) mendeskripsikan pencapaian keterampilan  proses sains siswa. Pada penelitian ini  model yang digunakan model Dick and Carey. Instrumen yang dikembangkan berupa RPP, LKS, THB dan Materi ajar. Teknik pengumpulan data berupa validasi perangkat pembelajaran, pengamatan keterlaksanaan RPP, pengamatan KPS siswa, dan tes hasil belajar.  Teknik analisis data berupa deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) validitas perangkat pembelajaran berkategori valid, (2) kepraktisan perangkat pembelajaran dinilai terlaksana sangat baik, (3) efektifitas perangkat pembelajaran dinilai efektif, dan (4) pencapaian keterampilan proses sains siswa dinilai sangat baik. Diperoleh simpulan bahwa perangkat pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran. Learning device used in the learning process in schools is still considered less worthy. This has implications for science process skills and cognitive learning outcomes of students is low. To that made the development of the learning device by using the model of guided inquiry which has specific objectives: (1) describe the validity of the study, (2) describe the practicality of the device learning in terms of enforceability of RPP, (3) Describe the effectiveness of the learning in terms of the cognitive learning students, and (4) describe the achievement of science process skills of students. This research is a development which refers to the development model of Dick and Carey. The instrument was developed in the form of lesson plans, worksheets, THB and teaching materials. Technique data collecting device validation study, observation keterlaksanaan RPP, observations KPS students, and the achievement test. Data analysis techniques in the form of qualitative and quantitative descriptive. The results showed: (1) the validity of the learning device category is valid, (2) the practicality of the learning device rated executed very well, (3) the effectiveness of the learning device is considered effective, and (4) the achievement of science process skills of students rated as excellent. Be concluded that the device is guided inquiry learning model developed eligible for use in learning. 
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Kecerdasan Logis-Matematis Pada Pokok Bahasan Impuls Dan Momentum Dengan Menggunakan Model Direct Instruction Di SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Nina Selvizia; Zainuddin Zainuddin; Abdul Salam M.
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4, No 2 (2016): JUNI 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v4i2.1051

Abstract

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah dinilai masih kurang layak. Hal ini berpengaruh kepada rendahnya kecerdasan logis matematis dan hasil belajar kognitif siswa. Untuk itu dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model direct instruction yang memiliki tujuan khusus: (1) Mendeskripsikan validitas perangkat pembelajaran, (2) Mendeskripsikan kepraktisan perangkat pembelajaran ditinjau dari keterlaksanaan RPP, dan (3) Mendeskripsikan efektivitas perangkat pembelajaran ditinjau dari hasil belajar kognitif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan Dick and Carey. Instrumen yang dikembangkan berupa RPP, LKS, THB dan Materi ajar. Teknik analisis data berupa validasi perangkat pembelajaran, pengamatan keterlaksanaan RPP dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan valid dengan katagori sangat baik (2) Kepraktisan perangkat pembelajaran dinilai terlaksana sangat baik, dan (3) Efektivitas perangkat pembelajaran berkategori tinggi. Diperoleh simpulan bahwa perangkat pembelajaran menggunakan model direct instruction berorientasi kecerdasan logis matematis yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran. 
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Antara Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Dengan Tipe Pair Checks Pada SMP Negeri 9 Banjarmasin Diah Triwulandari; Mustika Wati; Abdul Salam M.
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 5, No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v5i1.2816

Abstract

Latar belakang dilakukan penelitian ini karena berdasarkan praktek pengalaman lapangan (PPL) siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Banjarmasin kurang berperan aktif dalam pembelajaran. Hal itu di sebabkan model pembelajaran yang digunakan disekolah berpusat pada guru. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan hasil belajar siswa antara menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan tipe Pair Checks di kelas VIII SMP Negeri 9 Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain nonequivalent group pretest-posttest. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Berdasarkan teknik tersebut, diperoleh kelas VIII A sebagai kelas eksperimen I dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen II. Instrumen penelitian adalah tes hasil belajar (THB), yaitu postest. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan tipe Pair Checks.   
Pengembangan Bahan Ajar Melalui Model Pembelajaran REACT Pada Materi Elastisitas Pratiwi Purnamasari; Syubhan Annur; Abdul Salam M.
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4, No 3 (2016): OKTOBER 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v4i3.1006

Abstract

 Bahan ajar yang digunakan di SMA Negeri 2 Banjarmasin selama ini masih kurang dalam mengaitkan materi yang dipelajari dengan konsep kehidupan sehari-hari. Diperlukan bahan ajar yang dapat menuntun siswa untuk menemukan dan menerapkan konsep dalam kehidupan sehari-hari, dan melatih siswa untuk aktif berpikir dan bertindak secara fisik. Oleh karena itu, dilakukan penelitian pengembangan bahan ajar fisika dengan model REACT pada materi elastisitas yang layak digunakan. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) validitas bahan ajar materi elastisitas yang dikembangkan, (2) kepraktisan bahan ajar materi elastisitas yang dikembangkan, (3) keefektivan bahan ajar materi elastisitas yang dikembangkan. Penelitian ini mengacu pada model pengembangan menurut Dick and Carey. Data yang diperoleh melalui lembar validasi bahan ajar, lembar pengamatan RPP, dan data hasil belajar siswa. Hasil pengembangan menunjukkan bahwa: (1) bahan ajar yang dikembangkan dinyatakan valid dengan kategori sangat tinggi yang divalidasi oleh dua validator, (2) bahan ajar yang dikembangkan dinyatakan praktis dilihat dari keterlaksanaan RPP dengan kategori sangat baik, (3) bahan ajar yang dikembangkan dinyatakan efektif dilihat dari gain score yang berada dalam kategori tinggi. Diperoleh simpulan bahwa bahan ajar pada pokok bahasan elastisitas melalui model pembelajaran REACT dinyatakan layak untuk digunakan, karena memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif. 
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Pemahaman Konsep Pada Materi Energi dan Perubahannya Menggunakan Model Direct Intruction (DI) Di SMP Negeri 27 Banjarmasin Lestari Indra Sari Z.; Zainuddin Zainuddin; Abdul Salam M.
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4, No 3 (2016): OKTOBER 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v4i3.1021

Abstract

Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran di sekolah dinilai masih kurang layak. Hal ini berpengaruh kepada rendahnya hasil belajar kognitif siswa. Untuk itu dilakukan pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunakan model direct instruction yang memiliki tujuan khusus: (1) Mendeskripsikan validitas perangkat pembelajaran, (2) Mendeskripsikan kepraktisan perangkat pembelajaran ditinjau dari keterlaksanaan RPP, dan (3) Mendeskripsikan efektivitas perangkat pembelajaran ditinjau dari hasil belajar kognitif siswa. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengacu pada model pengembangan Dick and Carey. Instrumen yang dikembangkan berupa RPP, LKS, THB dan Materi ajar. Teknik analisis data berupa validasi perangkat pembelajaran, pengamatan keterlaksanaan RPP dan tes hasil belajar. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan valid dengan katagori sangat baik (2) Kepraktisan perangkat pembelajaran dinilai terlaksana sangat baik, dan (3) Efektivitas perangkat pembelajaran berkategori sedang. Diperoleh simpulan bahwa perangkat pembelajaran menggunakan model direct instruction berorientasi pemahaman konsep yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran.
Meningkatkan Motivasi Belajar Fisika Siswa Kelas X MS 6 DI SMA Negeri 2 Banjarmasin Melalui Strategi ARCS Dalam Setting Pengajaran Langsung Rena Mahardika MS; Muhammad Arifuddin Jamal; Abdul Salam M.
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4, No 2 (2016): JUNI 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v4i2.1046

Abstract

Tidak tuntasnya pelaksanaan model pembelajaran di kelas X MS 6 SMAN 2 Banjarmasin menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) keterlaksanaan RPP, (2) aktivitas siswa, (3) hasil belajar kognitif siswa, dan (4) motivasi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah model penelitian tindakan kelas Kurt Lewin, dimana setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 32 siswa. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar, lembar pengamatan, angket, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menerapkan strategi ARCS dalam setting pengajaran langsung (1) keterlaksanaan RPP pada siklus I dan II berkategori sangat baik, (2) aktivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap aspeknya dengan kategori baik, kecuali aspek menyampaikan pendapat dan mengajukan pertanyaan pada siklus I berkategori cukup baik, (3) ketuntasan hasil belajar siswa meningkat, secara berturut-turut persentase ketuntasan individual pada siklus I dan II sebesar 81,48% dan 92,59%, (4) motivasi belajar siswa pada aspek ARCS mengalami peningkatan berkategori baik. Diperoleh simpulan bahwa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dapat dilakukan dengan salah satu caranya yaitu menampilkan video yang berbeda-beda untuk setiap pokok bahasan baru.
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Dengan Model Inkuiri Terbimbing Pada Siswa Kelas X PMIA 3 DI SMAN 3 Banjarmasin Ika Widya Elnada; Mastuang Mastuang; Abdul Salam M.
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4, No 3 (2016): OKTOBER 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v4i3.1851

Abstract

Rendahnya keterampilan proses sains dikarenakan pembelajaran yang masih berorientasi pada penguasaan materi dan jarang melakukan percobaan, sehingga proses pembelajaran tersebut hanya berhasil dalam kompetensi mengingat jangka pendek tetapi gagal dalam membekali siswa memecahkan persoalan dalam kompetensi jangka panjang. Oleh karena itu, dilakukan penelitian dengan menerapkan model inkuiri terbimbing pada pembelajaran fisika untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa kelas X PMIA 3 SMAN 3 Banjarmasin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) keterlakasanaan RPP, (2) keterampilan proses sains siswa (3) hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri atas 3 siklus dimana setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek penelitian adalah 38 siswa kelas X PMIA 3 SMAN 3 Banjarmasin. Teknik pengumpulan data menggunakan tes, pengamatan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan: (1) rata-rata skor keterlaksanaan RPP pada siklus I, II, dan III masing-masing sebesar  3,13 (baik), 3,55 (sangat baik) dan 3,87 (sangat baik), (2) rata-rata skor keterampilan proses sains siswa pada siklus I, II, dan III masing-masing sebesar 2,31 (cukup terampil), 3,14 (terampil), dan 3,63 (sangat terampil), (3) ketuntasan klasikal hasil belajar siswa pada siklus I, II, dan III masing-masing sebesar 65,79%, 76,32%, dan 92,10%. Diperoleh simpulan bahwa keterampilan proses sains siswa kelas X PMIA 3 SMAN 3 Banjarmasin dapat ditingkatkan dengan model inkuiri terbimbing.
Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI IPA 3 MAN 3 Banjarmasin Melalui Pengajaran Langsung Berbantuan Media Virtual Siti Hadijah; Muhammad Arifuddin Jamal; Abdul Salam M.
Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 4, No 2 (2016): JUNI 2016
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bipf.v4i2.1076

Abstract

Pemahaman konsep siswa yang rendah berakibat pada hasil belajar yang diperoleh juga rendah. Oleh karena itu dilakukan suatu penelitian untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa melalui pengajaran langsung berbantuan media virtual dengan tujuan  khusus sebagai berikut: (1) mendeskripsikan keterlaksanaan RPP, (2) medeskripsikan aktivitas siswa selama pembelajaran, dan (3) mendeskripsikan pemahaman konsep siswa yang ditinjau dari tes hasil belajar siswa mencakup kategori menginterpretasi, memberi contoh, membandingkan, dan menjelaskan. Penelitian ini merupakan penelitian PTK model Hopkins. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 MAN 3 Banjarmasin. Data diperoleh melalui lembar observasi keterlaksanaan RPP, lembar observasi aktivitas siswa, dan hasil tes belajar pemahaman konsep siswa. Teknik analisis data yang digunakan bersifat deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, (1) keterlaksanaan RPP berkategori sangat baik, (2) aktivitas siswa berkategori baik, (3) pemahaman konsep siswa pada siklus I berkategori tidak tuntas karena tidak mencapai ketuntasan klasikal yaitu sebesar 61.29% dan pada siklus II berkategori tuntas karena mencapai ketuntasan klasikal yaitu sebesar 80.64%.