Ali Sibram Malisi
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GENDER DALAM ISLAM Malisi, Ali Sibram
MUWAZAH Vol 4 No 2: Desember 2012
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1647.177 KB)

Abstract

Abstract : Classical Islamic thought patriarchal critical scrutiny from many quarters, with the argument that classical Islamic discourse is based on postulates and assumptions are discriminatory, and in turn give birth, standardize and preserve unequal gender relations between men and women. Fiqh of women's rights measuring half the rights of men as in many of the provisions of inheritance, testimony and legal 'aqiqah. Women as imperfect beings (deficient); weak intellectual abilities; unable to master the emotional turmoil; think irrationally. In turn, all of the above attempted to re-analyzed, as we know that the Qur'an teaches that Islam came to give comfort, peace of life (rahmatan lil 'alamin). Abstrak : Pemikiran Islam  klasik yang bersifat patriakhi banyak dikritisi, dengan argumen bahwa wacana Islam klasik didasarkan pada dalil-dalil dan asumsi yang diskriminatif, dan pada gilirannya melahirkan, standarisasi dan melestarikan relasi gender yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan. Fiqh hak perempuan dengan porsi setengah dari hak laki-laki dalam ketentuan warisan, kesaksian dan hukum 'aqiqah. Perempuan dipandang sebagai  makhluk yang tidak sempurna, kemampuan intelektual yang lemah, emosional, tidak rasional. Pada gilirannya, semua hal di atas berusaha untuk dianalisis kembali, karena sesungguhnya Al-Qur'an mengajarkan bahwa Islam datang untuk memberikan kenyamanan, ketenangan hidup (rahmatan lil 'alamin).
GENDER DALAM ISLAM Ali Sibram Malisi
Muwazah Vol 4 No 2 (2012)
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/muwazah.v4i2.155

Abstract

Abstract : Classical Islamic thought patriarchal critical scrutiny from many quarters, with the argument that classical Islamic discourse is based on postulates and assumptions are discriminatory, and in turn give birth, standardize and preserve unequal gender relations between men and women. Fiqh of women's rights measuring half the rights of men as in many of the provisions of inheritance, testimony and legal 'aqiqah. Women as imperfect beings (deficient); weak intellectual abilities; unable to master the emotional turmoil; think irrationally. In turn, all of the above attempted to re-analyzed, as we know that the Qur'an teaches that Islam came to give comfort, peace of life (rahmatan lil 'alamin). Abstrak : Pemikiran Islam  klasik yang bersifat patriakhi banyak dikritisi, dengan argumen bahwa wacana Islam klasik didasarkan pada dalil-dalil dan asumsi yang diskriminatif, dan pada gilirannya melahirkan, standarisasi dan melestarikan relasi gender yang tidak setara antara laki-laki dan perempuan. Fiqh hak perempuan dengan porsi setengah dari hak laki-laki dalam ketentuan warisan, kesaksian dan hukum 'aqiqah. Perempuan dipandang sebagai  makhluk yang tidak sempurna, kemampuan intelektual yang lemah, emosional, tidak rasional. Pada gilirannya, semua hal di atas berusaha untuk dianalisis kembali, karena sesungguhnya Al-Qur'an mengajarkan bahwa Islam datang untuk memberikan kenyamanan, ketenangan hidup (rahmatan lil 'alamin).
Strategi Penguatan Moral Siswa di Sekolah (Study Deskriptif Tentang Penguatan Nilai Moral Siswa Melalui Program Sekolah di SD Islam Terpadu Al-Madaniyah Samuda) Mutaqin Saufi; Musyorofah Musyorofah; Ali Sibram Malisi
Inspirasi Dunia: Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa Vol. 2 No. 1 (2023): Februari : Inspirasi Dunia : Jurnal Riset Pendidikan dan Bahasa
Publisher : Universitas Maritim AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.804 KB) | DOI: 10.58192/insdun.v2i1.409

Abstract

This study aims to examine how strategies strengthen student morale through school programs. In analyzing the problem, this research uses descriptive method with observation, interview and documentation techniques. Some of the findings obtained from research that the strategy of strengthening students' morale is implemented in several aspects; firstly on the school's vision and mission where the school compiles the school's vision-mission and goals which imply faith, piety and religious values ​​to strengthen student morale, second on activities both habituation activities within the school environment or activities outside the school environment related to religious activities to increase religious values, third on school facilities and infrastructure, fourth on school rules which are arranged based on the school's vision-mission and goals. The research results show that the strategy is quite successful in strengthening student morale. There are several findings that can hinder the success of applying student moral values, such as: the number of students that is not balanced with the number of classes, the lack of optimal use of facilities, the lack of commitment from school members, especially the lack of parental cooperation in efforts to strengthen student morale.
Nilai Pendidikan Pada Prosesi Tradisi Mandi Safar Masyarakat Banjar di Kota Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Muzakir, Fikri; Malisi, Ali Sibram; Rahmad, Rahmad
Muallimun : Jurnal Kajian Pendidikan dan Keguruan Vol 1 No 1 (2021): MUALLIMUN
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23971/muallimun.v1i1.3203

Abstract

Abstrak: Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah lapangan (field research), dengan metode kualitatif deskriptif menggunakan pendekatan Ethnografi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui prosesi serta nilai pendidikan pada tradisi mandi Safar. Adapun subjek penelitian adalah masyarakat Banjar di Kota Sampit, Kotawaringin Timur. Data dalam penelitian ini meliputi (1) Nilai pendidikan religius, (2) Nilai pendidikan moral, (3) Nilai pendidikan sosial. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tradisi mandi Safar dalam pelaksanaannya memiliki proses yaitu: (1) Mempersiapkan daun Sawang, (2) Merajah daun Sawang, (3) Membaca niat mandi, (4) Mandi di sungai Mentaya, (5) Do