Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa berpengaruhnya margin laba kotor, perputaran persediaan, variabilitas persediaan, ukuran perusahaan, dan rasio lancar terhadap pemilihan metode penilaian persediaan barang dagangan pada perusahaan sektor dagang. Data dalam penelitian ini diperoleh dari perusahaan sektor dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang memenuhi kriteria sampel. Pengujian hipotesis tidak berpengaruh dalam penelitian ini menggunakan analisa regresi logistik, karena variabel dependen dalam penelitian ini berbentuk variabel dummy. Hasil penelitian menunjukkan margin laba kotor, perputaran persediaan, variabilitas persediaan dan rasio lancar tidak berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan barang dagangan. Berbeda dengan hasil pengujian pada variabel ukuran perusahaan yang menunjukkan berpengaruh terhadap pemilihan metode penilaian persediaan barang dagangan. Berdasarkan hasil penelitian ini, manajer diharapkan memilih metode penilaian persediaan barang dagangan berdasarkan besarnya jumlah aset yang dimiliki. Penelitian ini terdapat keterbatasan yaitu banyaknya jumlah perusahaan yang terleminasi, karena pada salah satu tahun pengamatan dalam penelitian ini mengalami kelesuan ekonomi, yang mana entitas sektor dagang merupakan entitas yang paling berpengaruh akibat kelesuan tersebut.