Raharja Raharja
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH POLITICAL CONNECTION DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN Tri Wulandari; Raharja Raharja
Diponegoro Journal of Accounting Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Diponegoro Journal of Accounting

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.32 KB)

Abstract

The performance of company can not be separated from the influence of the environment in which the company was founded. One of the environmental factors that affect the company’s performance is politics. A country’s political related to public policy, including policies for business. Therefore, between politics and business are interrelated, so there is a term politically connected firms. Besides politics, the performance of company is also affected by the ownership structure. This research aims to analyze the effect of political connection and ownership structure on firm performance. Ownership structure consists of institutional ownership and public ownership. This research uses two control variable, firm size and leverage.The dependent variable in this research is the performance of the company as measured by Return on Asset ratio. The independent variables were tested, namely political connection, institutional ownership, and public ownership. This research uses secondary data, namely the annual finacial statements of listed companies in Indonesia Stock Exchange for the years 2009, 2010, and 2011. The number of sample firms is 57 firms. Data analysis model used was multiple regression analysis with the help of SPSS software.The results shows that the firm performance of the political connection firms is lower than the firms non political connection. It is seen from the probability value of 0,047 with the regression coefficients are negative direction. Ownership structure of both institutional ownership and public ownership doesn’t affect the firms perfomance. Probability value of institutional ownership at 0,279 and probability value of public ownership at 0,112.
Si Lit: Komposisi Karawitan Berbasis Pada Pengolahan Posisi Kendhang Batangan Fajar Rachmad Wijaya; Anon Suneko; Raharja Raharja
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Si Lit”: Komposisi Karawitan Berbasis Pada Pengolahan Posisi Kendhang Batangan ini bertujuan untuk mewujudkan karya komposisi karawitan yang mempresentasikan pengolahan posisi kendhang batangan secara horisontal, vertikal, dan diagonal. Penelitian ini menggunakan metode campuran yang menerapkan aspek-aspek dari metode kuantitatif dengan melibatkan angka dan prosedur kualitatif tanpa melibatkan angka. Terdapat empat tahapan untuk penciptaan karya “Si Lit” yaitu: identifikasi (observasi, wawancara, diskografi), eksplorasi, wujud karya, dan penotasian. Selain tujuan penelitian yang telah diuraikan, penulis berharap adanya manfaat yang didapat atas penelitian ini. Berikut ini adalah manfaat dari penelitian karya “Si Lit”: 1. Sebagai media untuk mewujudkan ide gagasan penulis, serta menambah wawasan penulis dan pembaca dalam perkembangan karawitan Jawa. 2. Memodifikasi alat penyeteman kendhang batangan. Hasil yang didapatkan oleh penulis dari penelitian ini adalah menciptakan jagrag (stand) kendhang batangan yang mampu berotasi secara horisontal, vertikal, diagonal dan dapat dimainkan dengan cara duduk di atas kursi atau berdiri. Adapun hal lainnya yang diciptakan oleh penulis, yaitu memodifikasi alat penyeteman kendhang batangan yang disebut dengan penggada, karena bentuknya menyerupai gada. Hal ini bertujuan untuk kenyamanan pada penyeteman kendhang batangan“Si Lit”: Karawitan Composition Based on the Position Processing of Kendhang Batangan“Si Lit”: Karawitan Composition Based on the Processing of the Position of the Kendhang Batangan. This research uses mixed methods which apply aspects of quantitative methods involving numbers and qualitative procedures without involving numbers. There are four stages to the creation of the work "Si Lit": identification (observation, interview, discography), exploration, form of the work, and notation. In addition to the research objectives that are described, the authors hope ll be benefits from this research. The following are the benefits of research by "Si Lit": 1. As a medium for realizing the author's ideas, as well as adding insight to writers and readers in the development of Javanese musical instruments. 2. Modify the kendhang batangan tuning tool. The results obtained by the authors of this research are to create a jagrag (stand) kendhang batangan which is capable of rotating horizontally, vertically, diagonally and can be played by sitting on a chair or standing. For other things created by the author, namely modifying a bar drum tuning tool called a penggada, because its shape resembles a mace. This is intended for convenience in tuning kendhang batangan.
Jejapanan: Pengembangan Pola Musikal pada Ricikan Kenong Japan R Pamungkas Ponco Bayu Sakti; Raharja Raharja; I Ketut Ardana
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ricikan kenong japan adalah salah satu ricikan yang terdapat pada gendhing gaya Yogyakarta khususnya pada penyajian gendhing soran. Ricikan kenong japan ditabuh pada teknik tabuhannya yang keras sehingga menampilkan rasa gagah wibawa dan agung. Berawal dari ketertarikan pada karakter musikal dan teknik tabuhan pada ricikan kenong japan, penulis membuat karya komposisi yang berjudul Jejapanan. Karya komposisi jejapanan ini merupakan sebuah karya komposisi karawitan yang mengembangkan pola musikal pada ricikan kenong japan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana mewujudkan karya komposisi dengan mengetahui pengertian ricikan kenong japan dan bagian-bagian organnya, serta interpretasinya ke dalam bentuk komposisi Jejapanan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Practice as Researtch through Performance (Praktik sebagai Penelitian melalui Pertunjukan) yang terdiri dari pra garap, garap, dan pasca garap. Melalui penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ricikan kenong japan menghasilkan karakteristik bunyi yang berbeda, berbagai pola ditabuh pada ricikan kenong japan yang memberikan kesan musikal dalam bentuk sajian karya komposisi. Dalam konsep pengkaryaannya, komposisi ini menggunakan empat ricikan kenong japan yang ada di jurusan karawitan dengan larasan yang berbeda-beda. Selain itu, komposisi ini juga dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal untuk bermain ricikan lebih mengutamakan ritmiknya, bagian kedua menggunakan imitasi kendangan, dan bagian terakhir menggunakan vokal bersama.  Jajapanan: Development of Musical Patterns in Ricikan Kenong JapanRicikan kenong japan is one of the instrumen found in gendhing with Yogyakart’s style, especially in the representation of gendhing soran. The ricikan kenong japan is played with a loud technique that presents a sense of dignity and majesty. Started from the interest in the musical character and techniques of the ricikan kenong japan, the writer created a work entitled Jejapanan. Jejapanan is a musical composition work that develops musical patterns on ricikan kenong japan. The purpose of this research is to find out how to create a work by knowing the meaning of ricikan kenong japan and its parts, as well as its interpretation into the form of Jejapanan composition. The method used in this research is Practice as Research through Performance, which consists of pre-work, work, and post-work. Through this research, it can be concluded that ricikan kenong japan produces different sound characteristics, and the various patterns beaten on ricikan kenong japan give a musical impression in the form of compositional. In the work concept, this composition uses four ricikan kenong japan in the karawitan departement with different tunings. In addition, to play this instrumen, it is also divided into three parts, namely the initial part prioritizes the rhythm, the second part uses kendangan imitation, and the last part uses join vocals.
KEMLANTHING: EKSPERIMENTASI GAMELAN PIPA BESI SEBAGAI KONSEP PENCIPTAAN KOMPOSISI KARAWITAN Wahyu Agung Nugraha; Raharja Raharja; I Ketut Ardana
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemlanthing merupakan karya terapan dari hasil eksperimentasi bunyi ricikan balungan menggunakan material pipa besi. Berawal dari rangsangan ide, ekplorasi bunyi, eksperimen bahan, maka terciptalah sebuah gagasan untuk membuat komposisi karawitan dengan tidak menggunakan gamelan konvensional. Instrumen yang dipakai untuk membuat komposisi karawitan ini ialah seperangkat gamelan meliputi ricikan balungan bermaterialkan pipa besi. Fenomena bunyi dari aktivitas perbengkelan menjadi rangsangan awal penulis mengimajinasikan pemilihan material. Penciptaan seni ini menggunakan metode Practice as Researtch through Performance (Praktik seagai Penelitian melalui Pertunjukan). Metode ini adalah sebuah langkah praktik yang dilakukan untuk mendapatkan data terbaik tentang karya seni yang diciptakan [1, p. 105]. Tahapan-tahapan penelitian ini dikelompokan menjadi tiga, yakni pra garap, garap, dan pasca garap. Fokus penelitian ini adalah apa saja langkah-langkah pembuatan gamelan pipa besi. Pada dasarnya pipa besi umumnya digunakan untuk keperluan konstruksi, agar dapat memiliki fungsi baru sebagai alat musik berbasis tradisi. Tujuan dari penelitian ini sejatinya untuk membuat karakter atau warna bunyi yang berbeda yang sejatinya akan menambah kekayaan karawitan. Penelitian ini sejatinya akan mengayakan khasanah karawitan. Selain proses pembuatannya penulis juga membuat model komposisi karawitan. Pada karya komposisi Kemlanthing penulis juga membuat kemasan pertunjukan. Mendukung konsep pertunjukannya penulis menerapkan beberapa unsur yakni, tata panggung, tata suara, tata cahaya dan tata busana. KEMLANTHING: EXPERIMENTATION OF IRON PIPE GAMELAN AS A CONCEPT FOR THE CREATION OF KARAWITAN COMPOSITIONKemlanthing is an applied work from the experimental results of balungan ricikan sound using iron pipe material. Starting from idea stimulation, sound exploration, material experimentation, an idea was created to make musical compositions without using conventional gamelan. The instrument used to make this karawitan composition is a set of gamelan including balungan rickan made of iron pipes. The phenomenon of sound from workshop activities became the author's initial stimulus for imagining material selection. The creation of this art uses the Practice as Research through Performance method. This method is a practical step taken to get the best data about the works of art that are created [1, p. 105]. The stages of this research are grouped into three, namely pre-work, work on, and post-work. The focus of this research is what are the steps for making iron pipe gamelan. Basically, iron pipes are generally used for construction purposes, in order to have a new function as a tradition-based musical instrument. The purpose of this research is actually to create a different sound character or color which will actually add to the richness of the musical. This research will actually enrich karawitan treasures. In addition to the manufacturing process, the author also makes models of karawitan compositions. In Kemlanthing's composition, the author also makes packaging for the performance. To support the concept of the show, the author applies several elements, namely, stage layout, sound, lighting and fashion.