Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI PEMANFAATAN 'CONSTRUCTED WETLAND' (RAWA BUATAN) SEBAGAI KOMPONEN EKO-DRAINASE SESUAI SIFAT-SIFAT HUJAN DI WILAYAH MANADO Mangangka, Isri
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 1 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah banjir dan kerusakan lingkungan merupakan konsekuensi dari pembangunan. Dampak tersebut termasuk perubahan terhadap kualitas air hujan maupun kuantitasnya (Goonetilleke dkk. 2005; Prakash 2005; Wong 2006). Hal ini disebabkan karena bertambahnya bagian permukaan lahan yang kedap air dan meningkatnya aktivitas kehidupan manusia yang menambah produksi berbagai jenis limbah (Herngren dkk. 2006). Kota Manado merupakan kota yang strategis dan memiliki perkembangan dan tingkat pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang sangat pesat. Dalam kurun waktu kurang dari dua dasawarsa, lebih dari 50 ha kawasan bisnis baru telah dikembangkan melalui upaya reklamasi Pantai Manado. Demikian pula manjamurnya pembangunan wilayah pemukiman baru dalam sepuluh tahun terakhir ini telah menyebabkan perubahan fungsi lahan Kota Manado yang sangat signifikan. Melejitnya pembangunan dan pembukaan lahan baru baik untuk kawasan ekonomi/bisnis maupun kawasan pemukiman secara signifikan mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan hidup (environmental degradation). Penerapan sistem drainase yang berwawasan lingkungan (eko-drainase) yang merupakan komponen dari model pembangunan perkotaan (urban development) yang modern dan berwawasan lingkungan sangat diperlukan untuk mewujudkan Visi Kota Manado yaitu “Manado Kota Model Ekowisata”. Water Sensitive Urban Design (WSUD) merupakan salah satu konsep penanganan air hujan yang berwawasan lingkungan yang dapat menggantikan sistem drainase konvensional.Tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau dan mengevaluasi efektivitas salah satu komponen WSUD sebagai sistem eko-drainase, yaitu “constructed wetland” (rawa buatan) agar diperoleh dimensi yang optimal berdasarkan sifat-sifat hujan di wilayah Manado. Hasil evaluasi berupa perhitungan dimensi yang optimal tersebut selanjutnya dapat diusulkan untuk dijadikan standar perencanaan. Kata kunci : Eko-drainase, constructed wetland, rawa buatan
DEVELOPMENT OF HYDRAULIC CONCEPTUAL MODEL FOR CONSTRUCTED STORMWATER WETLAND Mangangka, Isri
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 4, No 1 (2014): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artificial rainwater wetlands are manmade water bodies, shallow with dense vegetation that lead toreduce volume and peak discharge of runoff through evaporation, infiltration and retention. Built artificial wetlands are also known as efficient stormwater treatment devices, especially when rainwatercontains high concentrations of dissolved pollutants that cannot be released by other stormwatertreatment devices. Researchers have noted that the process of purifying the stormwater in the builtwetland is influenced by a number of hydraulic factors. In previous studies, the influential hydraulic factors have been developed using a lumped model. However, these influential hydraulic factors may vary during an event. Therefore, their effect on reducing stormwater pollutant may vary with their development. Variations of hydraulic factors during a rain event can only be generated using a detailed modelling approach. For this reason, a conceptual modelling approach needs to be developed to replicate the hydraulic conditions in the wetland. The hydraulic conceptual model developed is calibrated using trial and error procedures by comparing outflow models with measurable outflow data. The accuracy of the developed model was also analysed using a well-known statistical analysismethod developed based on regression analysis techniques. The analysis results show that the developed model is considered satisfactory, indicating that the approach used to develop the model is appropriate.
PERENCANAAN ANAEROBIC BAFFLED REACTOR (ABR) SEBAGAI UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH PETERNAKAN BABI DI DESA RAMBUNAN KECAMATAN SONDER KABUPATEN MINAHASA Dengo, Vita Amalia; Mangangka, Isri; Legrans, Roski
JURNAL SIPIL STATIK Vol 8, No 4 (2020): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama ini, pembuangan limbah peternakan tidak memperhatikan efek buruknya sehingga para pelaku usaha peternakan masih membuang limbah secara langsung ke perairan seperti sungai. Limbah yang dihasilkan dari setiap peternakan seharusnya dikelola oleh suatu sistem pengelolaan air limbah sehingga limbah yang dihasilkan dapat dimanfaatkan kembali. Desa Rambunan Kecamatan Sonder adalah desa yang penduduknya memiliki usaha peternakan babi. Air limbah yang dihasilkan dari usaha peternakan yang ada di desa tersebut dibuang/ dialirkan ke sungai yang terdapat di dekat setiap peternakan babi tanpa melalui suatu proses pengolahan terlebih dahulu. Suangi Maruasey yang melintas di desa Rambunan adalah sungai yang terkena dampak langsung dari air limbah peternakan babi. Hal ini dibuktikan melalui nilai COD, BOD, E-Coli dan Total Coliform di sungai Maruasey yang cukup tinggi yakni masing-masing berturut-turut sebesar 12 mg/L, 4 mg/L, 24000 MPN/100 mL, dan 24000 MPN/100 mL,  dimana nilai-nilai tersebut telah melampaui ambang batas pecemaran menurut Standar Baku mutu Air Sungai Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001. Anaerobic Baffled Reactor (ABR) adalah sebuah tangki septik dengan sekat tegak yang terpasang dalam kompartemen dan aliran air bergerak secara naik turun dari suatu kompartemen ke kompartemen lain. ABR merupakan unit yang cocok untuk mengolah limbah cair yang memiliki beban organik yang tinggi. Karena beban organik ternak babi sangat tinggi, maka ABR sangat cocok digunakan sebagai unit pengelolaan air limbah ternak babi di desa Rambunan. Kelebihan dari unit ini antara lain yaitu menghasilkan metana yang dapat dibuat sebagai biogas, desainnya sederhana, biaya konstruksi relatif murah dan lumpur yang dihasilkan rendah. Perencanaan ABR ini menggunakan data yang diperoleh dari usaha peternakan babi yang lokasinya terdekat dengan sungai Maruasey. Hasil perencanaan menunjukkan bahwa dimensi unit ABR adalah 5,1 m x 2 m x 1 m dengan jumlah compartment sebanyak 4 buah. Dimensi bak penampung adalah 1,7 m x 1,7 m x 3 m.  Konstruksi ABR tersebut menghasilkan konsentrasi BOD5 effluent, COD5 effluent dan TSS effluent yang rendah, masing-masing berturut-turut sebesar 59 mg/L , 162  mg/L dan 87 mg/L. Konsentrasi ini memenuhi standar baku mutu menurut PerMen Lingkungan Hidup No.5 Tahun 2014 yaitu sebesar 100 mg/L untuk BOD, 200 mg/L untuk COD, dan 100 mg/L untuk TSS. Kata Kunci : Anaerobic Baffled Reactor, BOD, COD, TSS, Air Limbah Peternakan, Sungai Maruasey, Peternakan Babi