H Hargono
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Soedarto, Tembalang, Semarang, 50239, Telp/Fax: (024)7460058

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PEMANFAATAN PATI SINGKONG KARET (Manihot glaziovii) UNTUK PRODUKSI BIOETANOL FUEL GRADE MELALUI PROSES DISTILASI-DEHIDRASI MENGGUNAKAN ZEOLIT ALAM Nadia Zahrotul Firdausi; Nugraha Bayu Samodra; H Hargono
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA DAN INDUSTRI Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.262 KB)

Abstract

Bioethanol is an alcohol substance which can be obtained by biomass fermentation process by microorganism.Fuel grade bioethanol must obtain purity higher than 99,5% (w/w) . The making of fuel grade bioethanol through several processes, hydrolysis, fermentation, and purification. Bioethanol can be produced from starch material such as singkong karet (Manihot glaziovii) which has no economic value as a food product. Before fermentation process, it must be hydolyzed first to convert starch into glucose by α-amylase dan glucoamylase enzyme. Fermentation process use Saccharomyces cerevisiae from fermipan yeast to convert glucose into ethanol. Ethanol purification use distillation process followed by dehydration process. Dehydration process use natural zeolite to break azeotrop composition of ethanol-water at 95,63% (w/w),in order to obtain fuel grade ethanol. The objectives of this research are to examine starch conversion into glucose by the effect of glucoamylase enzyme added, glucose conversion into ethanol by the effect of fermipan yeast added, and purity of ethanol obtained by the effect of zeolite used. This research results that the highest starch conversion is 42,20% in addition of glucoamylase enzyme 0,20% (v/v); the highest glucose conversion is 77,93% in addition of fermipan yeast 1,5% (w/v); and the highest purity of ethanol obtained is 99,73% (w/w) by using zeolite as adsorben 90% (w/v), which is accepted as fuel grade bioethanol.
PEMBUATAN BIOETANOL GRADE BAHAN BAKAR DARI BAHAN BAKU UMBI GADUNG MELALUI PROSES FERMENTASI DAN DISTILASI-DEHIDRASI Agnes Kinanthi Nugraheni; Lazuardy R. Zakaria; H Hargono
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA DAN INDUSTRI Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.295 KB)

Abstract

Cadangan energi fosil semakin hari semakin berkurang, sedangkan kebutuhan BBM terus meningkat. Untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar yang terbarukan nantinya, dapat dikembangkan bahan bakar alternatif, dalam hal ini berupa gasohol. Oleh karena itu, pengkajian dan pengembangan akan bahan baku bioetanol yang merupakan bahan campuran gasohol sangat diperlukan. Dalam penelitian ini dikembangkan produksi bioetanol dari umbi gadung (Dioscorea hispida). Bioetanol dibuat dengan bahan dasar umbi gadung yang dihidrolisa menggunakan variasi volume enzim α-amilase dan gluko-amilase (2 ml, 4 ml, 6 ml). Glukosa dengan hasil terbaik yang dihasilkan dari proses hidrolisa tersebut, difermentasi dengan metode Simultaneous Saccharification and Fermentation (SSF) menggunakan variasi massa yeast Saccharomyces cerevisiae (12 gr, 36 gr, 60 gr). Hasil fermentasi glukosa dimurnikan dengan distilasi. Hasil distilasi dengan kadar etanol tertinggi didehidrasi dengan variasi massa adsorben silika gel (62,5gr, 83,3gr, 125 gr) untuk menghasilkan produk akhir bioetanol. Dalam penelitian ini, kadar glukosa tertinggi dihasilkan oleh penambahan volume enzim alfa-amilase dan gluko-amilase sebanyak 4 ml, sedangkan kadar etanol hasil distilasi tertinggi dihasilkan oleh penambahan massa ragi sebanyak 36 gr. Pada proses dehidrasi, kadar etanol hasil dehidrasi tertinggi dihasilkan oleh penambahan massa adsorben silika gel sebanyak 125gr.
KINETIKA ADSORPSI KOLESTEROL DAGING KAMBING MENGGUNAKAN ADSORBEN KITOSAN DAN KARBON AKTIF Citrasmara Galuh Nuansa; Dewi Tri Istyanti; H Hargono
JURNAL TEKNOLOGI KIMIA DAN INDUSTRI Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013
Publisher : Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.891 KB)

Abstract

Kandungan kolesterol yang mencapai 3,2 mg/g pada daging kambing dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke apabila seseorang mengkonsumsi daging kambing secara berlebihan. Oleh karena itu, perlu adanya suatu metode untuk mengurangi kadar kolesterol. Meskipun adsorpsi kolesterol daging kambing menggunakan kitosan dan karbon aktif bukan hal yang baru, namun kajian tentang kinetika adsorpsinya masih sangat kurang. Penelitian ini dimulai dengan mencairkan lemak kambing. Selanjutnya, lemak kambing yang telah dicairkan dicampur dengan adsorben (kitosan dan karbon aktif). Hasil yang diperoleh diambil dengan interval 30 menit selama 2,5 jam, dan dianalisis kadar kolesterolnya dengan spektrofotometer Uv Vis sebelum dan sesudah adsorpsi, sehingga dapat diketahui jumlah kolesterol yang terjerap sebagai fungsi waktu. Data kinetika adsorpsinya dikaji dan dibandingkan dengan model kinetika orde satu semu dan orde dua semu. Adsorpsi kolesterol menggunakan kitosan dan karbon aktif cenderung mengikuti model orde dua semu. dengan konstanta kecepatan adsorpsi masing-masing sebesar 0,3719 g/mg menit dan 0,14993 g/mg menit.