Yunita Hairina
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DIMENSI BUDAYA ORGANISASI DENGAN PERILAKU CARING PERAWAT Yunita Hairina; Ardia Putra
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan Vol 3, No 3
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rumah sakit merupakan salah satu organisasi yang bergerak di bidang kesehatan yang mempunyai pengaruh besar dalam kinerja anggotanya. Salah satu pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit adalah keperawatan. Pelayanan keperawatan yang prima dan berkualitas, tentunya terwujud dengan adanya peran perawat melalui pemberian asuhan keperawatan secara komprehensif dengan menunjukkan perilaku caring kepada pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dimensi budaya organisasi dengan perilaku caring perawat. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelatif menggunakan desain cross sectional. Jumlah sampel penelitian ini 112 orang, menggunakan tenik pengambilan sampel proportional sampling. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 2-31 Mei 2018, menggunakan alat ukur kuesioner dan diolah menggunakan Chi-Square Test (X2). Hasil penelitian diketahui ada hubungan komunikasi (p=0,003) ; pelatihan dan pengembangan (p=0,017) ; reward (p=0,004) ; pengambilan keputusan (p=0,015) ; pengambilan resiko (p=0,000) ; kerjasama (p=0,003) ; praktik manajemen (p=0,000) ; dan dimensi budaya organisasi (p=0,002) dengan perilaku caring perawat. Berdasarkan hasil penelitian disarankan bagi rumah sakit untuk dapat memberikan pelatihan dan update seminar tentang caring sebagai upaya meningkatkan perilaku caring perawat. Sedangkan pada dimensi budaya organisasi rumah sakit, perlu adanya pertimbangan serta kebijakan khusus yang meningkatkan penerapan perilaku caring oleh perawat, terutama dari aspek reward dan pengambilan resiko yang masih berada pada ketegori kurang.