Aceh sangat rawan terjadi bencana alam, khususnya bencana banjir. Bencana banjir beresiko tinggi mengancam keselamatan jiwa serta merusak infrastruktur yang ada dan juga berdampak buruk terhadap fisik maupun psikologis seseorang, sehingga membutuhkan kemampuan resiliensi. Tujuan penelitian ini menggambarkan resiliensi masyarakat pasca bencana banjir di Gampong Buga Kecamatan Seulimeum, Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel adalah total sampling sebanyak 157 orang. Alat pengumpulan data berupa kuesioner terdiri dari 40 item pernyataan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian mengenai gambaran resiliensi berada pada kategori baik sebesar 118 orang (75,2%). Sedangkan untuk subvariabel aspek regulasi emosi berada pada kategori baik sebesar 95 orang (60,5%), aspek pengendalian impuls berada pada kategori baik sebanyak 101 orang (64,3%), aspek optimisme berada pada kategori baik sejumlah 106 orang (67,5%), aspek empati berada pada kategori baik sebanyak 102 orang (65%), aspek causal analysis berada pada kategori baik sebesar 85 (54,1%), aspek efikasi diri berada pada kategori baik sebesar 92 orang (58,6%), aspek reaching out berada pada kategori baik sebesar 102 orang (65%). Hasil penelitian disarankan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Besar dapat memberikan kegiatan atau pelatihan terkait penanganan banjir agar masyarakat dapat mempertahankan dan menyesuaikan diri terhadap masalah yang dihadapi.Kata kunci: Resiliensi, masyarakat, bencana banjir