Asmaul Husna
Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas syiah kuala

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Ekstraksi Pewarna Alami Dari Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) Dengan Variasi Jenis Pelarut dan Lama Ekstraksi Asmaul Husna; Yanti Meldasari Lubis; Cut Erika
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 2 (2022): Mei 2022
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (234.869 KB) | DOI: 10.17969/jimfp.v7i2.20144

Abstract

Abstrak.Bunga telang (Clitoria ternatea L.) adalah jenis bunga yang tumbuh di Indonesia yang memiliki potensi yang besar sebagai sumber antioksidan karena kaya akan kandungan antosianin.Antosianinadalah pigmen tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif pewarna pada produk pangan.Proses untuk mengekstrak pigmen antosianin pada bunga telang dapat dilakukan dengan metode maserasi. Perbedaan waktu ekstraksi dan pelarut dalam proses ekstraksi dapat mempengaruhi ekstrak bunga telang yang dihasilkan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi pelarut etanol dan asam sitrat serta pengaruh waktu ekstraksi terhadap rendemen dan kualitas ekstrak bunga telang.Berdasarkan uji rangking perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah ekstrak menggunakan pelarut asam sitrat dan etanol dengan waktu ekstraksi 180 menit. Ekstrak menggunakan pelarut asam sitrat dan waktu ekstraksi 180 menit menghasilkan karateristik rendemen 5,20%, pH 2,97, antosianin 53,99mg/100gram, aktivitas antioksidan 73,80% dan organoleptik warna (suka) dan aroma (netral). Ekstrak bunga telang menggunakan pelarut etanol dan waktu ekstraksi 180 menit menghasilkan karateristik rendemen 5, 20%, pH 5,36, antosianin 25,60mg/100gram, aktivitas antioksidan 46,74%, organoleptik warna (suka) dan aroma (netral).Peningkatan waktu ekstraksi meningkatkan rendemen pewarna yang dihasilkan. Penggunaan pelarut yang berbeda menghasilkan warna ekstrak yang berbedaExtraction of Natural Coloringfrom Telang Flower (Clitoria ternatea L.) With Variation of Solvent Type and Extraction TimesAbstract. Telang flower (Clitoria ternatea L.) is a type of flower that grows in Indonesia which has great potential as a source of antioxidants because it is rich in anthocyanin content. Anthocyanins are plant pigments that can be used as an alternative as natural coloring in food products. The process to extract anthocyanin pigments in telang flower can be done by maceration method. Differences in extraction time and solvent in the extraction process can affect the resulting telang flower extract. The purpose of this study was to determine the effect of variations in ethanol and citric acid solvents and the effect of extraction time on the yield and quality of the telang flower extract. Based on the ranking test, the best treatment in this study was the extract using citric acid and ethanol as a solvent with an extraction time of 180 minutes. The extract using citric acid solvent and extraction time of 180 minutes resulted in yield characteristics of 5.20%, pH 2.97, anthocyanin 53.99mg/100gram, antioxidant activity 73.80% and organoleptic color (like) and aroma (neutral). Telang flower extract using ethanol as solvent and extraction time of 180 minutes resulted in yield characteristics of 5.20%, pH 5.36, anthocyanin 25.60mg/100gram, antioxidant activity 46.74%, organoleptic color (like) and aroma (neutral). Increasing the extraction time increases the yield of the resulting dye. The use of different solvents produces different extract colors
Karakteristik Sensori Campuran Teh Cascara Berdasarkan Perbedaan Metode Pengolahan Kopi Asmaul Husna; Zaidiyah Zaidiyah; Syarifah Rohaya
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/jimfp.v8i2.24439

Abstract

Abstrak. Cascara adalah produk samping dari buah kopi yaitu kulit kopi yang sudah dikeringkan. Cascara merupakan kulit kopi yang memiliki cita rasa fruity yang kuat. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial. Faktor P adalah metode pengolahan kopi, terdiri dari 2 taraf yaitu P1= metode basah P2= metode kering. Faktor J adalah campuran cascara dengan perbandingan 1:1, terdiri dari tiga taraf yaitu J1 = arabika:robusta, J2 = arabika:liberika, J3 = robusta:liberika. Data hasil penelitian yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Bila hasil analisis menunjukkan pengaruh nyata antar perlakuan, maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT). Perlakuan jenis campuran cascara dan metode pengolahan berpengaruh nyata (P0,05) terhadap uji deskripsi warna teh campuran cascara. perlakuan metode pengolahan berpengaruh nyata (P0,05) terhadap uji deskripsi aroma dan rasa teh campuran cascara, sedangkan jenis campuran cascara interaksi metode pengolahan tidak berpengaruh nyata (P0,05) terhadap uji deskripsi aroma dan rasa teh campuran cascara. Tingkat intensitas pada warna teh campuran cascara berkisar 1,65 (lemah) – 3,81 (kuat) dengan rataan 2,59 (netral). Pada aroma tingkat intensitas berkisar 2,33 (lemah) – 4,01 (kuat) dengan rataan 3,14 (netral). Rasa yang dihasilkan memperoleh tingkat intensitas 2,24 (lemah) – 4,04 (kuat) dengan rataan 3,09 (netral).Sensory Characteristics of Cascara Tea Blends Based On Differences in Coffee Processing MethodsAbstract. Cascara is a by-product of the coffee berry, namely the dried coffee skin. Cascara is coffee skin which has a strong fruity taste. This study used a randomized block design (RBD) with a factorial pattern. The P factor is the coffee processing method, consisting of 2 levels, namely P1= wet method P2= dry method. The J factor is a mixture of cascara with a ratio of 1:1, consisting of three levels, namely J1 = arabica:robusta, J2 = arabica:liberika, J3 = robusta:liberika. The research data obtained were then analyzed using Analysis of Variance (ANOVA). If the results of the analysis show a significant effect between treatments, then a follow-up test is performed using the Duncan Multiple Range Test (DMRT). The type of cascara mixture and the processing method had a significant effect (P 0.05) on the aroma and taste description test of mixed tea cascara. The intensity level of the cascara mixed tea color ranges from 1.65 (weak) – 3.81 (strong) with an average of 2.59 (neutral). In aroma intensity levels range from 2.33 (weak) – 4.01 (strong) with an average of 3.14 (neutral). The resultingtastehasanintensity levelof2.24(weak) –4.04(strong) withanaverageof3.09(neutral).