WHO menunjukkan bahwa sebanyak 57 juta (63%) angka kematian yang terjadi di dunia dan 36 juta (43%) angka kesakitan disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular (PTM). Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) yang dilaksanakan pada tahun 2018 menyebutkan bahwa PTM di Indonesia meningkat dibandingkan dengan data RISKESDAS tahun 2013. Berdasarkan data sepuluh penyakit terbanyak di Kabupaten Aceh Barat tahun 2020 diketahui adanya peningkatan kasus beberapa penyakit sindrom metabolik antara lain diabetes sebanyak 4.081 kasus pada tahun 2018 dan meningkat menjadi 6.549 kasus pada tahun 2019. Kurang melakukan aktivitas fisik dapat mempengaruhi kondisi kesehatan, diantaranya adalah penyakit tidak menular. Penelitian ini merupakan penelitian komparatif dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui perbandingan kejadian penyakit sindrom metabolik meliputi tekanan darah, gula darah, lingkar pingang, kolesterol dan trigliserida berbagai kelompok aktivitas fisik. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat pada 120 orang penduduk berusia 18 sampai 40 tahun yang dibagi menjadi 4 kelompok. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran langsung tekanan darah, kadar kolesterol, kadar trigliserida, serta pengukuran lingkar perut. Analisa data menggunakan univariat, bivariat dan multivariat menggunakan uji regresi logistisk dan One Way Anova. Responden yang tidak mengalami sindrom metabolik lebih banyak (77,50%) dibandingkan dengan responden yang mengalami sindrom metabolik (22,50%). Terdapat perbedaan rata-rata gula darah, tekanan darah sistolik, lingkar perut dan kadar trigliserida setiap kelompok aktivitas fisik (p-value 0,05). Tidak terdapat perbedaan rata-rata tekanan diastolik dan kadar kolestrol pada setiap kelompok aktivitas fisik (p-value 0,05). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan sindrom metabolik yaitu aktivitas nonrutin dengan nilai OR=213,01 yang artinya responden yang beraktivitas non rutin 213,01 kali berisiko mengalami sindrom metabolik dibandingkan dengan responden yang aktivitas jogging. Aktivitas fisik berhubungan dengan sindrom metabolik. Diharapkan masyarakat menjadi lebih peduli dan lebih memperhatikan kesehatan pribadi dengan cara melakukan pencegahan-pencegahan yang dapat dilakukan secara pribadi dan mudah untuk dapat mencegah dari risiko terjadinya berbagai penyakit metabolik yang saat ini sangat mengancam terkait dengan gaya hidup masyarakat