Islamic moral education aims not only to shape good character but also to guide the soul toward spiritual perfection. One significant approach is dhikr al-mawt (remembrance of death) as taught by Al-Ghazali. This article examines the concept of dzikrul maut according to Al-Ghazali, its relevance to moral formation, and its potential integration into the curriculum of Islamic education. Using a qualitative library research method, the author analyzes Al-Ghazali’s seminal works and contemporary literature on spiritual education. The findings indicate that dhikr al-mawt is not a frightening form of pedagogy, but a means of cultivating self-awareness, sincerity, humility, and spiritual readiness for eternal life. This approach educates believers not only to fear the afterlife but also to long for the ultimate encounter with Allah. Therefore, dhikr al-mawn can serve as a foundational framework for a transformative Islamic moral curriculum that is relevant and responsive to the needs of the modern era. Pendidikan akhlak Islam tidak hanya bertujuan membentuk karakter baik, tetapi juga mengarahkan jiwa menuju kesempurnaan spiritual. Salah satu pendekatan penting adalah dzikrul maut (mengingat kematian). Artikel ini mengkaji konsep dzikrul maut menurut Al-Ghazali, relevansinya dengan pembentukan akhlak, dan potensinya untuk diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan Islam. Dengan pendekatan kualitatif melalui studi pustaka, artikel ini menganalisis literatur karya Al-Ghazali dan literatur kontemporer lain tentang pendidikan spiritual. Hasil kajian menunjukkan bahwa dzikrul maut bukanlah bentuk pendidikan yang menakutkan, tetapi sarana membangun kesadaran diri, ketulusan, kerendahan hati, dan kesiapan spiritual menghadapi kehidupan abadi. Pendekatan ini tidak hanya menumbuhkan rasa takut pada akhirat, tetapi juga cinta perjumpaan dengan Allah SWT. Jadi, dzikrul maut dapat dijadikan fondasi kurikulum akhlak Islam yang transformatif, relevan, dan adaptif terhadap kebutuhan zaman modern. Kontribusi penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi nilai spiritual ke dalam kurikulum, serta membuka ruang kajian lanjutan bagi pendidikan Islam yang lebih humanis dan kontekstual. Kata Kunci : Al-Ghazali; Dzikrul Maut; Kurikulum Islam; Pendidikan Akhlak; Transformasi Jiwa