Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP KARAKTER BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 51 BANDA ACEH Nurul Baiti; Hajidin Hajidin; Israwati Israwati
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 4, No 1 (2019): FEBRUARI 2019
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Didikan membentuk satu mode nan bujur lalu berlanjur berkesinambungan, pendidikan juga merupakan suatu ikhtiar bagi menangkap keahlian apik sebagai keabsahan di maktab meskipun bebas berawal pada bait dan masyarakat. Adapun nan sebagai dalil dilema seraya pengkajian ini yaitu bagaimanakah dorongan pendidikan orang tua terhadap karakter belajar siswa tingkat V SD Negeri 51 Banda Aceh?. Pengkajian ini berniat guna memahami dorongan edukasi ayah bunda tentang karakter membiasakan pelajar tingkat V SD Negeri 51 Banda Aceh.Pengkajian ini memakai ancangan kualitatif atas bentuk pengkajian preskriptif. Pengkajian ini dilaksanakan pada tingkat V SD Negeri 51 Banda Aceh dengan subjek pengkajian sebanyak 35 orang pelajar. Cara penghimpunan bukti nan dimanfaatkan yaitu pengamatan, interviu, perbahanan serta daftar pertanyaan.Efek pengkajian observasi dari 9 indikator yang diamati kesemuanya ada dilaksanakan oleh guru. Data hasil wawancara memberitahukan maka pelajar nan dorongan pembelajaran ayah bundanya luhur dan menengah cenderung berkarakter lebih baik dibanding dengan siswa orang tuanya berpendidikan rendah. Hasil angket dari 35 orang tua siswa yang berpendidikan tinggi, menengah, dan rendah yang menyatakan karakter anak baik sebanyak 26 orang tua dengan perincian berpendidikan tinggi sebanyak 11 orang, berpendidikan menengah 14 orang, yang berpendidikan rendah 1 orang, sedangkan orang tua siswa yang menyatakan karakter anak cukup baik sebanyak 9 orang tua dengan perincian yang berpendidikan tinggi sebanyak 3 orang, yang berpendidikan menengah sebanyak 3 orang, dan yang berpendidikan rendah sebanyak 3 orang.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa karakter belajar siswa akan baik apabila didukung orang tua, pendidikan yang diberikan dirumah tergantung ayah bunda jika ayah bunda pembelajarannya luhur bakal mendidik dan membimbing siswa dengan baik di banding dengan orang tua yang berpendidikan rendah.
STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI) DI KOTA PEKALONGAN Ardiana Priharwanti; Eka Fitriani; Nurul Baiti
JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN Vol. 13 (2017)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54911/litbang.v13i0.53

Abstract

Angka kematian ibu merupakan salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia. Kasus kematian Ibu di Kota Pekalongan pada rentang tahun 2012 – 2016 cenderung meningkat. Laporan tahunan program kesehatan Ibu Dinas Kesehatan Kota Pekalongan tahun 2016 menunjukkan bahwa jumlah kematian Ibu lima tahun terakhir yaitu 37 kasus, 5 kasus pada 2012, 6 kasus berturut- turut pada 2013 – 2015 dan 8 kasus pada 2016. Sedangkan pada awal tahun 2017 sudah terdapat kasus kematian ibu sebanyak 2 kasus. Penelitian ini mengkaji secara mendalam strategi promosi kesehatan dalam upaya penurunan AKI di Kota Pekalongan. Metode yang digunakan adalah studi kualitatif. Kasus kematian ibu di Kota Pekalongan disebabkan oleh banyak faktor meliputi tingkat pengetahuan ibu yang kurang, layanan kesehatan dan faktor budaya. Strategi promkes untuk menurunkan AKI di Kota Pekalongan adalah melalui strategi ABG (Advokasi, bina suasana dan pemberdayaan masyarakat) melalui penguatan koordinasi lintas sektor baik pemerintah terkait, bina suasana dengan tokoh masyarakat, kader, dan masyarakat. Penguatan jaringan informasi melalui teknologi untuk memantau keadaan Ibu hamil, pendampingan oleh institusi perguruan tunggi yaitu Gerakan Kampus Mengawal Generasi., dan mengaplikasikan salah satu pilar dari Safe Motherhood yaitu Keluarga Berencana melalui penguatan kampung KB.
Analisis Dinamika Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Endemis Kabupaten Pekalongan Tahun 2014-2016 Nurul Baiti; Aris Santjaka; Dewi Nugraheni RM
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 8, No 1 (2018): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v8i1.749

Abstract

Penyakit DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat di Indonesia. Kabupaten Pekalongan termasuk daerah endemis DBD dengan trend kasus meningkatselama tahun 2014-2016. Daerah endemis mempunyai potensi penularan yang tinggi, kondisi ini dapat digambarkan dengan analisis distribusi kasus, determinan, dan model penularan. Penelitian ini bertujuan menganalisis dinamika penularan penyakit DBD di Desa endemis Kabupaten Pekalongan tahun 2014-2016.Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain studi ekologi. Instrumen yang digunakan yaitu checklist. Penelitian ini dilakukan di 10 Desa endemis di Kabupaten Pekalongan. Hasil penelitian distribusi kasus DBD di Kabupaten Pekalongan berdasarkan waktu selama tahun 2014-2016 kasus tertinggi bulan April dan Juni sejumlah 27 kasus dan terendah bulan Desember sejumlah 9 kasus. Suhu udara relatif konstan, dengan rata-rata 27,94ºC. Rata-rata kelembaban udara sebesar 74,25%.Kasus DBD cenderung meningkat pada bulan Maret dan April, pada bulan tersebut curah hujan menurun. Sedangkan kasus DBD menurun pada bulan November dan Desember, pada bulan tersebut trend curah hujan meningkat. Wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi memiliki sebaran kasus DBD yang tinggi. Nilai indikator penularan 10 Desa (HI>5%), (CI>5%), 7 Desa (BI≤20%), 3 Desa (BI>20%) dan ABJ pada 10 Desa endemis (ABJ<95%). Hasil analisis overlay GIS ada dua model penularan DBD di lokasi penelitian yaitu 13 cluster dan sejumlah 75 separted. Model penularan cluster menjadi model efektif dalam mendukung penularan penyakit DBD. Disarankan bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk melakukan PSN secara berkesinambungan khususnya pada bulan Maret dan April untuk meminimalkan risiko penularan. Kata kunci : Dinamika Penularan,Model, Determinan ABSTRACTDHF is an infectious disease caused by dengue virus. The disease is still a public health problem in Indonesia. Pekalongan regency includes dengue endemic areas with increasing case trends during 2014-2016. Endemic areas have high transmission potential, this condition can be described by case distribution analysis, determinants, and transmission models. This study aims to analyze the dynamics of DHF transmission in endemic village of Pekalongan Regency 2014-2016. The type of this study was observational with the design of ecological studies. The instrument used is checklist. This research was conducted in 10 Endemic Villages in Pekalongan Regency. Result of research of distribution of dengue fever case in Pekalongan Regency based on time during 2014-2016 case of highest of April and June number 27 case and lowest of month December 9 case. The air temperature is relatively constant, with an average of 27.94ºC. Average air humidity equal to 74,25%. DHF cases tend to increase in March and April, in that month rainfall decreased. While the case of dengue fever decreased in November and December, in that month the trend of rain increase. Areas with high population density have high dengue fever spread. The indicator value of transmission was 10 villages (HI> 5%), (CI> 5%), 7 villages (BI≤20%), 3 villages (BI> 20%) and ABJ in 10 endemic villages (ABJ <95%). Result of GIS overlay analysis there are two models of DBD transmission in research location that is 13 cluster and a number of 75 separted. The model of cluster transmission becomes an effective model in supporting the transmission of DHF diseases. It is recommended for Dinas Kesehatan and Puskesmas to conduct PSN continuously especially in March and April to minimize the risk of transmission. Keywords: Dynamics of Transmission, Model, Determinant