JIdealnya dalam pembelajaran anak usia dini tersedia bahan ajar yang mengenalkan pahlawan di daerahnya, namun dalam pembelajaran di PAUD para pendidik cenderung memilih bahan ajar yang ada. Bahan ajar yang ada lebih menonjolkan tokoh–tokoh yang dibuat oleh pihak luar negeri dalam pembelajaran sehingga anak– anak cenderung lebih mengenal Doraemon, Superman, dan Super hero lainya dari pada pahlawan yang ada di daerahnya. Penelitian ini yang pertama bertujuan untuk mengetahui bahan ajar yang digunakan di Lembaga PAUD di Banda Aceh, kedua untuk mengembangkan bahan ajar berbasis budaya Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dalam bentuk penelitian pengembangan. Pemilihan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang informan yaitu pimpinan dari tiga lembaga PAUD dan 6 orang responden yaitu guru dari tiga lembaga PAUD tersebut. Hasil penelitian dari ketiga Lembaga PAUD yang menjadi subjek dalam penelitian ini menunjukkan bahwa belum adanya bahan ajar untuk mengenalkan tokoh pahlawan kepada anak usia dini, guru hanya membuat media sederhana dengan kreativitas masing-masing. Oleh karena itu diperlukannya bahan ajar untuk mengenalkan tokoh pahlawan Aceh kepada anak usia dini. Pengembangan bahan ajar bertemakan pahlawan aceh ini merupakan bahan ajar untuk mengembangkan pengetahuan anak tentang pahlawan Aceh. Bahan ajar yang dikembangkan merupakan bahan ajar bertemakan pahlawan Aceh, hal ini bertujuan untuk mengenalkan anak tokoh pahlawan yang ada di daerahnya. Disimpulkan bahwa belum tersedianya bahan ajar bertemakan pahlawan Aceh, maka perlu dikembangkan konsep bahan ajar bertemakan pahlawan Aceh untuk pembelajaran pendidikan anak usia dini di jenjang TK yang berusia 5-6 tahun. Disarankan kepada guru di lembaga PAUD harus gigih dalam mengenalkan pahlawan Aceh kepada anak, agar anak sudah dapat mengenal pahlawannya sejak usia dini.Kata Kunci: pengembangan, bahan ajar, pahlawan Aceh