This study aimed to analyze the willingness of residents of Banda Aceh to perform waste segregation. The study uses primary data by interview 100 respondents were selected purposively random sampling, and a logistic regression model was used to analyze the data consisting of variable education, income, number of amenability, and age. The result show that education level, income and number of amenability did not have a significant relationship to the willingness of residents to do the waste segregation. Meanwhile, the age were the significant factors affecting residents willingness which means that every occurrence of age increased, opportunities for communities do the segregation increased by 0.935 times. Department of Hygiene and Beauty of Banda Aceh be expected to regularly to socialize about recycling programs such as segregation or other recycling method.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesediaan masyarakat Kota Banda Aceh untuk melakukan segregasi sampah. Penelitian menggunakan data primer dengan metode wawancara. 100 orang responden dipilih secara purposive random sampling, dan model regresi logistik digunakan untuk menganalisis data yang terdiri dari data variabel pendidikan, pendapatan, jumlah tanggungan, dan usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendidikan, pendapatan, dan jumlah tanggungan tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kesediaan masyarakat melakukan segregasi sampah. Sementara itu faktor usia memiliki hubungan yang signifikan, yang berarti setiap terjadinya peningkatan usia peluang masyarakat melakukan segregasi sebesar 0,935 kali. Diharapkan Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh rutin melakukan sosialisasi mengenai program daur ulang sampah seperti segregasi atau metode daur ulang lainnya.