Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PROTOTIPE ALAT PROSES PENGOLAH MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL BERBASIS PLC, MIKROKONTROLER, DAN SISTEM SCADA Reni Listiana; Eva Damayanti; Dino Dwi Aryanto; Erwin Yusuf
Jurnal TEDC Vol 15 No 2 (2021): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (430.209 KB)

Abstract

SCADA berfungsi mengontral, memonitoring dan mengambil data logging yang sering digunakan pada plant industri. Pada saat ini penggunaan bahan bakar yang menggunakan batubara atau minyak bumi sangat banyak digunakan sehingga cadangan minyak dan batubara semakin hari semakin menipis yang mana bahan bakar tersebut tidak dapat diperbarui. Dengan berbekalkan ilmu, pengalaman serta dukungan dari orang-orang terdekat penulis mencoba untuk memberikan solusi dari masalah yang penulis termukan dengan merancang dan membuat prototype alat pengolah minyak jelantah menjadi biodiesel sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan yang menggunakan sistem kontrol PLC dan Mikrokontroler yang berbasis sistem SCADA. Yang mana sistem SCADA telah banyak digunakan di industri dan sangat bermanfaat serta sangat membantu untuk mengoperasikan dan memonitoring alat sehingga tercapainya keinginan output yang diinginkan. Pada sistem SCADA ini menggunakan software CX-Supervisor yang dirancang dengan beberapa sistem seperti alarm indikator,trend dan data logging sehingga dapat memudahkan jika terjadi trouble atau error pada alat. Pada sistem yang dirancang seperti alarm indikator,trend dan data logging berfungsi sebagai indikator apabila terjadi masalah pada sistem alat. Lalu untuk hasil dari sistem seperti alarm indikator, trend dan data logging menunjukan hasil yang stabil ketika alat sedang beroperasi dan akan memberikan sinyal error serta suara buzzer jika terjadi kesalahan pada sistem. Kata kunci : biodiesel, plc, mikrokontroler, scada
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN KONTROL PORTAL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) DAN SENSOR PASSIVE INFRA RED (PIR) BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Eva Damayanti; Terissa Nur’arini
Jurnal TEDC Vol 9 No 1 (2015): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.387 KB)

Abstract

Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi berkembang dengan pesat yang ditandai denganhadirnya alat-alat yang mempunyai teknnlogi berbasis otomatisasi. Salah satu contoh yaitu Portal otomatisdengan kartu RFID. Alat ini dibuat dengan tujuan mempermudah pembukaan dan penutupan portal secaraotomatis. Selain itu portal ini juga membantu meningkatkan keamanan karena untuk membuka portal kitadiharuskan memiliki kartu RFID dengan kode yang telah terdaftar di database. Kode kartu yang dimiliki olehsetiap pengendara juga berbeda satu sama lain. Metode perancangan dilakukan melalui beberapa tahapanyaitu, studi literatur dari berbagai referensi, observasi, pengumpulan data dan tahapan persiapanperancangan. Portal yang dibuat ini hanya dapat dipakai untuk akses jalan satu arah. Selain itu portal otomatisyang dibuat ini khusus untuk pengendara sepeda motor, karena digunakan sensor PIR (Passive Infra Red)dimana hanya dapat mendeteksi gerakan manusia. Sensor PIR dipilih karena harganya terjangkau dan mudahdigunakan serta lebih menjamin keselamatan pengendara karena portal akan tertutup jika sensor sudah tidakmendeteksi adanya pengendara yang melewati portal. Seluruh sistem pengaturan pada portal ini dikontrol olehMikrokontroler Atmega 8535.Kata Kunci: Portal, otomatis, RFID, PIR, Mikrokontroler ATmega 8535,
PERANCANGAN SISTEM KENDALI PROSES POWDER COATING BERBASIS ARDUINO UNO DAN SMARTPHONE ANDROID Eva Damayanti
Jurnal TEDC Vol 10 No 3 (2016): Jurnal TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (985.952 KB)

Abstract

Proses powder coating ini dikendalikan dengan sistem pengendalian berbasis Arduino Uno dengan dua carapengendalian yang berbeda yaitu dengan cara manual melalui tombol-tombol pada panel kontrol manual dancara otomatis dengan sistem wireless melalui smartphone berbasis sistem Android. Alat ini tercipta karenadalam dalam prosesnya masih manual sehingga operator berhubungan langsung pada proses pengecatanyang berakibat pada kesehatan operator itu sendiri. Dengan adanya alat ini maka operator tidakberhubungan langsung dengan alat yang digunakan dan proses pengecatannya. Dengan terciptanya alat initentunya proses pengecatan dapat dilakukan secara otomatis tanpa perlu operator berhubungan langsungdengan proses pengecatan yang berdampak baik pada kesehatan operator.Kata Kunci: Arduino, Kendali, Komunikasi Wireless
Rancang Bangun Sistem Smart Door Lock Menggunakan Deteksi Wajah Carollin Baretina; Saripudin .; Reni Listiana; Eva Damayanti
Journal of Informatics and Electronics Engineering Vol 1 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik TEDC Bandung Jl. Pesantren Km 2 Cibabat Cimahi Utara – Cimahi 40513 Jawa Barat – Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.424 KB)

Abstract

Teknologi IoT atau yang lebih dikenal dengan Internet of Things saat ini sudah banyak dignakan dalam semua aspek kehidupan diantaranya adalah penerapan pada smart home. Smart home merupakan sebuah sebutan untuk rumah yang canggih, dimana disana ditanamkan teknologi otomatisasi. Teknologi otomatisasi biasanya digunakan untuk mempermudah suatu akses di rumah, begitu pula dengan adanya akses pintu masuk rumah yang menggunakan pengenalan wajah (face detection). Pengenalan wajah digunakan pada pintu rumah sebagai security system yang dapat mengurangi tingkat kriminal disekitar rumah. Pintu rumah hanya akan membuka kunci jika wajah yang terdeteksi adalah wajah yang telah terdaftar dalam database sistem. Pada penelitian ini, pengenalan wajah menggunakan modul ESP32-CAM sebagai microcontroller sekaligus sensor kamera. Dalam penelitian ini gambar wajah diambil menggunakan kamera ESP32-CAM dan di proses menggunakan microcontroller ESP32-CAM melalui program arduino IDE. Hasil pengenalan akan diteruskan dari microcontroller ke modul relay dan solenoid door lock.
Levels of CXCL10 Chemokine in Dengue Infected Hepatocyte Huh 7 it-1 Cell Line Co-cultured with Peripheral Blood Mononuclear Cells BETI ERNAWATI DEWI; EVA DAMAYANTI; TJAHJANI MIRAWATI SUDIRO; AGUS SYAHRURACHMAN
Microbiology Indonesia Vol. 13 No. 3 (2019): September 2019
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.52 KB) | DOI: 10.5454/mi.13.3.4

Abstract

Dengue is a mosquito borne virus that spreads rapidly in the world. At present, it is estimated that more than 3.9 billion people are at risk of being infected with dengue virus (DENV) and there are 96 million clinical cases that have been reported annually in 128 countries worldwide. In DENV infected patients often associated with liver dysfunction which hepatocyte and kuppfer cells as the main target of viral infections. DENV infection induced the expression of several chemokines, which might play an important role during the inflammatory response and pathogenesis of a disease. CXCL10 is known as a chemokine that activates lymphocytes for innate and adaptive immunity, induces tissue damage, and modulates tumor formation. Therefore, we conducted an in vitro study using Huh 7it-1 cells co-cultured with peripheral blood mononuclear cells (PBMCs) to investigate CXCL10 chemokine induction during DENV infection. Huh 7it-1 cells were grown on 96 micro well plate until a monolayer was formed. The cells were infected with DENV-2 at an MOI of 0.5 FFU/cell and 1 FFU/cell in the presence of PBMCs. Heat inactivated DENV-2 and Huh7 cell medium were used as control. After 2 hours of infection, cells were co-cultured with PBMCs and incubated at 37 ºC with 5% CO 2 for 48 h. Cell supernatant was collected and CXCL10 chemokine levels were measured using CXCL10 Quantikine ELISA Kit. Statistical analysis was performed by SPSS 23. In the presence of PBMCs, CXCL10 levels from DENV infected Huh 7it-1 at an MOI of 0,5 FFU/cell and MOI of 1 FFU/cell were 552,653 ± 22,779 pg  mL-1 and 576,787 ± 16,901 pg  mL-1 . Those levels were higher when compared with supernatan from heat inactivated DENV-2 and control cells. Without PBMCs, all of treatments showed lower level of CXCL10. DENV-2 infection in Huh 7it-1 cells co-cultured with PBMCs was able to induce CXCL10 secretion. Furthermore, heat inactivated DENV-2 also still capable to inducen the secretion of CXCL10 chemokine in Huh 7it-1 cells.
THE PROTOTYPE STONE CHRUISHER Ariya Arsyad; Reni Listiana Listiana; Eva Damayanti
Jurnal TEDC Vol 17 No 1 (2023): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Batu dimanfaatkan sebagai bahan material yang sangat berguna untuk pembuatan rumah, gedung-gedung bertingkat, jalan dan lain sebagainya. Dalam penggunaannya, batu dibutuhkan dengan berbagai macam ukuran, dari yang besar hingga yang paling kecil (halus), maka dari itu dibutuhkannya sebuah mesin penghancur batu (Stone Crusher) yang dapat membantu dalam penghancuran batu sampai ukuran yang diinginkan. Maka tujuan dari penelitian ini adalah, untuk membuat alat pengontrolan dan pengawasan berdasarkan system control secara manual ataupun otomatis dengan menggunakan PLC Omron CP1E-E40SDR-A sebagai main control. Alat ini menggunakan Motor DC Power Windows, sebagai penggerak utama dalam pengangkutan batu, penghancuran, dan pembawa hasil ke tempat penampungan. Dan menggunakan HMI Nextion 5 inch sebagai interface untuk memonitoring (mengawasi) motor yang bekerja. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Berdasarkan hasil pengujian pada system manual, pada saat tombol Start M1 ditekan maka motor 1 akan hidup, saat tombol Start M2 ditekan maka motor 2 akan hidup, saat tombol Start M3 ditekan maka motor 3 akan hidup, dan apabila tombol Stop ditekan maka motor 1, motor 2, dan motor 3 akan mati. Sedangkan pengujian pada sistem otomatis, pada saat tombol Start auto ditekan maka motor 1 akan hidup, selama selang waktu 30 milidetik, dilanjutkan dengan motor 2 dan setelah selang waktu selama 30 milidetik dari motor 2 dilanjutkan dengan hidupnya motor 3. Dan pada saat tombol Stop ditekan maka, motor 1, motor 2, dan motor 3 akan mati. Sistem kontrol di stone crusher ini, juga dilengkapi dengan sistem pendeteksi logam yang berfungsi sebagai pengaman mata pisau stone crusher terhadap logam, yang dimana saat batu dibawa oleh konveyer 1 (motor 1), dan terdeteksi adanya logam, maka semua sistem pada stone crusher akan mati, dan buzzer pun akan menyalah, sampai logam yang terdeteksi dipindahkan. Pada system manual waktu tempuh rata-rata yang dibutuhkan pada konveyor 1 11,33 detik, pada penggilingan 21,58 detik, dan konveyor 2 6,19 detik. Dengan waktu tercepat pada konveyer 1 10,42 detik, penggilingan 15,21 detik, dan konveyer 2 05,43 detik. Sedangkan waktu terlama ditempuh pada konveyer 1 selama 12,19 detik, penggilingan 26,89 detik, dan konveyer 2 06,98 detik. Sedangkan pada system otomatis waktu kerja diambil secara keseluruhan proses kerja. yang dibutuhkan untuk proses pembawaan batu (konveyor 1), penggilingan (penghancuran), pembawaan hasil (konveyor 2) ke tempat penampungan. Rata-rata waktu kerja ditempuh 32.81 detik, dengan waktu tercepat ditempuh selama 31,15 detik, sedangkan waktu terlama ditempuh selama 33,76 detik. Kata Kunci: Material Batu, Programmable Logic Controller (PLC), Human Machine Interface (HMI), Motor Listrik.
Analisis Gerombol Untuk Pengelompokkan Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara Berdasarkan Produksi Hortikultura Eva Damayanti; Jantje D. Prang; Charles E. Mongi
d\'Cartesian: Jurnal Matematika dan Aplikasi Vol. 8 No. 2 (2019): September 2019
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/dc.8.2.2019.23962

Abstract

Pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk di dalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Produksi pertanian sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam penelitian ini menggunakan Analisis Gerombol yang merupakan teknik peubah ganda yang mempunyai tujuan utama untuk mengelompokan Kabupaten/Kota dan membandingkan pengelompokan analisis penggerombolan hirarki menggunakan Metode Pautan Tunggal, Pautan Lengkap, Pautan Rata-rata, Metode Centroid dan Metode Ward berdasarkan produksi pertanian di Sulawesi Utara. Dengan menggunakan Jarak Euclidian, pengerombolan pada Metode Pautan Tunggal, Pautan Lengkap, Pautan Rata-rata dan Metode Centroid terdapat 5 gerombol, sedangkan pada Metode Ward terdapat 6 gerombol. Berdasarkan gerombol akan dilihat perbandingan menggunakan rumus CTM (Cluster Tightness Measure) pada Metode Pautan Tunggal, Pautan Lengkap, Pautan Rata-rata, Metode Centroid menghasilkan nilai yang sama yaitu 0,054448 sedangkan metode Ward menghasilakan nilai 0,046549. Dapat di simpulkan bahwa pemilihan metode terbaik dalam pengerombolan adalah Metode Ward.
RANCANG BANGUN LIFT BARANG 3 LANTAI BERBASIS PLC DENGAN DETEKSI KELEBIHAN BEBAN Sri Wahyu Puji Lestari; Eva Damayanti
Jurnal TEDC Vol 19 No 1 (2025): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70428/tedc.v19i1.1074

Abstract

This study examines the design and evaluation of a three-story freight elevator system equipped with a weight sensor to enhance load measurement accuracy and operational efficiency. The designed system integrates a load cell and a DC motor, with tests conducted on load variations (200 g, 500 g, 700 g, and 1000 g) to assess load measurement accuracy and motor performance. The test results indicate that the placement of the load cell at the corner and middle side positions of the cabin causes significant measurement deviations, with deviations of up to -0.087% on the average total load. Additionally, a decrease in lifting speed and an increase in DC motor power consumption were observed with increasing load. This study aims to evaluate various aspects of the system design, the accuracy of load cell-based measurements, and the effect of mass variations on DC motor performance. Further research is recommended to explore testing under various environmental conditions and on a larger scale such as industrial loads to improve the accuracy and efficiency of the elevator system.
PERANCANGAN SISTEM OTOMATISASI PENGUKURAN PH PADA TANAMAN HIDROPONIK Eva Damayanti; Yurika Yurika; Fadhil Fauzan
Jurnal TEDC Vol 18 No 2 (2024): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70428/tedc.v18i2.841

Abstract

Agriculture is a very important part of society in Indonesia. Agriculture is still a source of income for some people because most areas in Indonesia are agricultural land. To develop the results of agricultural land, but many agricultural lands have been converted. There is another way for people to utilise the narrow lands around the neighbourhood with the use of hydroponic planting method. Hydroponics is one of the modern methods of farming without using soil but using water by emphasising the fulfilment of nutrients and pH regulation in plants. This research aims to know and understand the characteristics of each tool that will be used. Measuring pH by using an automation system on hydroponic plants. Therefore, it is necessary to make innovations to the measurement of pH in hydroponic plants using an automation system. Controlling pH can be done manually using a pushbutton and automatically by determining the setpoint compared to the sensor reading. In a manual way we can adjust the pH level as desired by pressing the pushbutton either to increase the pH value or decrease the pH value. But in the automatic running system we only need to determine the setpoint used, in this system <7 then the pH up pump will turn on>7 then the pH down pump will turn on if =7 then both pumps will be in a state of not turning on. The components that can support this system are of course the sensor as a reader of the pH value, and the microcontroller as processing the pH data on the sensor then giving commands to the actuator, and of course the actuator is a pump. Automation of pH in hydroponics is certainly very effective and efficient compared to the manual method where we must always monitor directly, check directly, and control the pH value directly. But in the pH system automation everything can be done only through a smartphone.
PENERAPAN SISTEM ELEKTRO PNEUMATIK PADA ALAT STEMPEL OTOMATIS MASA KADALUARSA MAKANAN DAN MINUMAN BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Satriana T; Eva Damayanti
Jurnal TEDC Vol 18 No 3 (2024): JURNAL TEDC
Publisher : UPPM Politeknik TEDC Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70428/tedc.v18i3.899

Abstract

The development of industrial technology has enhanced efficiency and productivity in production. The implementation of an electro-pneumatic system in an automatic stamping tool based on Programmable Logic Controller (PLC) combines fast and powerful pneumatic motion with precise electrical control, enabling automation and reducing human intervention. This research aims to determine the optimal air pressure and piston force, and to evaluate factors affecting the quality of automatic stamping, such as media, stamp shape, and stamping time. The results show that an air pressure of 3 bar produces the best stamp, with cardboard, plastic, and wood being the most effective media. The rectangular stamp shape provides the best results, while the triangular shape performs the worst. A contact duration of 2 to 3 seconds is the most effective, whereas durations longer than 5 seconds reduce the quality of the stamp. The piston force reaches 60.288 N on the forward stroke and 60.203 N on the return stroke, indicating good stability. This technology enables efficient automated production, minimizes errors, and increases productivity.